Waspadai Varian Baru Covid-19

Rabu, 17 Maret 2021 - 06:17 WIB
Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung Kemenkes Siti Nadia Tarmizi menjelaskan, penemuan varian baru Covid-19 terus dipantau Badan Kesehatan Dunia (WHO). Berdasar data Kemenkes, Covid-19 memang selalu bermutasi, sejak Februari sudah ditemukan mutasi B614. WHO sudah menentukan ada tiga virus yang menjadi perhatian jika terjadi mutasi B117, B1351 dan N493K.

"Untuk N493K ini, baru satu jurnal yang mengatakan. Dan ini berdasarkan uji atau pengamatan di laboratorium. Berbeda dengan B117 yang disampaikan Inggris karena melihat bahwa di daerah Inggris Timur memang tiba tiba terjadi peningkatan kasus," ucapnya.

Nadia lantas menuturkan, jika ditemukan kasus yang berbeda di suatu daerah, wajib untuk dicurigai. Sebab, sebenarnya itu tanda kemungkinan mutasi virus sudah terjadi di daerah tersebut. Kemenkes kini sedang memonitoring kita sebut sebagai surveying generic virus.



Ketika ada mutasi virus, lanjut dia, Kemenkes fokus untuk empat hal. Pertama apakah tes yang sudah dimiliki Indonesia masih dapat mendeteksi adanya virus ini seperti tes antigen atau PCR. Kedua, apakah virus ini cepat menular berbeda dengan varian virus lainnya juga soal kemungkinan semakin parah atau justru lebih ringan.

"Mutasi virus ini tidak selalu jelek, bisa saja mutasi virus itu sifatnya membuat penyakit kita menjadi lebih ringan. Itu bisa terjadi dan pernah terjadi pada wabah influenza yang sudah terjadi dulu. Virus bermutasi akhirnya menjadi flu Spanyol musiman biasa," jelas Nadia. Terakhir, harus diperhatikan apakah mutasi ini mempengaruhi vaksin atau tidak.

Kemenkes masih menunggu arahan WHO mengenai N493K dan masih erus mendeteksi dan melaporkan jenis jenis mutasi yang terjadi. Begitu juga dengan vaksin, Kemenkes mengikuti rekomendasi global sebab vaksin digunakan juga di negara lain.

"Kita lebih melihat pola yang terjadi dalam masyarakat, ada tidak dalam suatu daerah yang tadinya hanya 1-2 orang yang sakit tidak lama langsung ratusan seperti pola pola penyakit menular," lanjutnya.

Seperti halnya demam berdarah yang sering terjadi mengejutkan dalam sebuah daerah banyak memakan korban dalam waktu singkat. Untuk yang seperti itu, harus dicari dari polanya. Kalau sudah diluar dari biasa itu yang harus dicurigai.

Seperti di Inggris karena adanya orang yang terinfeksi dari sampel yang positif kemudian dilakukan pemeriksaan genetiknya kemudian ditemukan adanya mutasi virus. Mutasi inilah yang kemudian diduga menjadi penyebab kenapa daerah tersebut tiba tiba terjadi peningkatan kasus secara tiba-tiba, orang cepat sakit berbeda dari pola seperti biasa.
Halaman :
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More