Survei indEX: AHY Empat Besar Capres 2024 Bayangi Prabowo, RK dan Ganjar
Jum'at, 12 Maret 2021 - 15:56 WIB
JAKARTA - Dalam jangka setahun, nama Prabowo Subianto masih sangat kuat memimpin peta pertarungan menuju Pilpres 2024. Ridwan Kamil dan Ganjar bergerak naik dan bersaing ketat di bawahnya, sementara Sandiaga Uno dan Anies Baswedan terus-menerus melorot.
Temuan survei Indonesia Elections and Strategic (indEX) Research menunjukkan posisi tiga besar capres masih dikuasai Prabowo, Kang Emil, dan Ganjar. Sementara itu Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) yang semula stabil di papan bawah, dalam empat bulan terakhir melesat ke empat besar.
“Prabowo, Kang Emil, dan Ganjar mantap sebagai top three capres 2024, dibayangi AHY yang tembus ke empat besar,” ungkap peneliti indEX Research Hendri Kurniawan dalam siaran pers di Jakarta, pada Jumat (12/3).
Elektabilitas Prabowo fluktuatif di kisaran 19-22%, dan kini mencapai 20,4%. Kang Emil yang semula hanya 7-8%, kini bertengger di urutan kedua dengan elektabilitas 14,1%. Ganjar dari 9%, melejit ke 14-15%, kini tergeser menjadi 13,5%. “Prabowo masih sangat potensial dimajukan kembali pada 2024, dengan lawan potensial antara Kang Emil atau Ganjar,” kata Hendri.
Kepala daerah di dua provinsi terpadat di Pulau Jawa itu potensial menjadi pemimpin nasional masa depan. Yang menarik, AHY dari awalnya hanya 1-2%, dalam waktu cepat menyalip sejumlah nama, kini elektabilitasnya mencapai 7,0%. Di sisi lain Sandi dari 10-11% melorot menjadi 6,8%, sedangkan Anies dari 13% kini tinggal 6,3%. “AHY diuntungkan oleh pertarungan internal di Partai Demokrat, sebagai capres unggulan dari kalangan oposisi,” lanjut Hendri.
Sebagai catatan, Moeldoko yang mengudeta kepemimpinan Demokrat hanya mampu meraih elektabilitas 0,4% atau di bawah 1%. “Kesan AHY sebagai figur yang dizalimi tampaknya mendulang simpati dari publik,” tandas Hendri.
Berbagai pernyataan yang dilontarkan SBY juga mencitrakan Demokrat tengah diobok-obok penguasa, seperti PDI kubu Megawati semasa Orde Baru yang berujung peristiwa 27 Juli 1996. Selain itu ada nama-nama seperti Tri Rismaharini sebesar 4,6%, Erick Thohir sekitar 3,3%, Khofifah Indar Parawansa 2,7%, dan Giring Ganesha sebesar 2,1%. Lalu Mahfud MD sebesar 1,6%, Puan Maharani sebesar 1,3%, Susi Pudjiastuti sekitar 1,1%.
Sisanya seperti halnya Moeldoko hanya di bawah 1%, antara lain Gatot Nurmantyo 0,7%. Sedangkan yang menyatakan tidak tahu/tidak menjawab 11,3%. “Peta capres masih dinamis, apalagi masih banyak waktu hingga tiga tahun ke depan,” pungkas Hendri.
Survei Index Research dilakukan pada 25 Februari-5 Maret 2021 terhadap 1.200 orang mewakili seluruh provinsi di Indonesia, dilakukan melalui telepon kepada responden yang dipilih acak dari survei sebelumnya sejak 2018. Margin of error ±2,9%, pada tingkat kepercayaan 95%.
Lihat Juga: Catatan Blusukan Ridwan Kamil di Jakarta: Dikerubungi Emak-emak, Gendong Warga, hingga Dolan Gang Sempit
Temuan survei Indonesia Elections and Strategic (indEX) Research menunjukkan posisi tiga besar capres masih dikuasai Prabowo, Kang Emil, dan Ganjar. Sementara itu Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) yang semula stabil di papan bawah, dalam empat bulan terakhir melesat ke empat besar.
“Prabowo, Kang Emil, dan Ganjar mantap sebagai top three capres 2024, dibayangi AHY yang tembus ke empat besar,” ungkap peneliti indEX Research Hendri Kurniawan dalam siaran pers di Jakarta, pada Jumat (12/3).
Elektabilitas Prabowo fluktuatif di kisaran 19-22%, dan kini mencapai 20,4%. Kang Emil yang semula hanya 7-8%, kini bertengger di urutan kedua dengan elektabilitas 14,1%. Ganjar dari 9%, melejit ke 14-15%, kini tergeser menjadi 13,5%. “Prabowo masih sangat potensial dimajukan kembali pada 2024, dengan lawan potensial antara Kang Emil atau Ganjar,” kata Hendri.
Kepala daerah di dua provinsi terpadat di Pulau Jawa itu potensial menjadi pemimpin nasional masa depan. Yang menarik, AHY dari awalnya hanya 1-2%, dalam waktu cepat menyalip sejumlah nama, kini elektabilitasnya mencapai 7,0%. Di sisi lain Sandi dari 10-11% melorot menjadi 6,8%, sedangkan Anies dari 13% kini tinggal 6,3%. “AHY diuntungkan oleh pertarungan internal di Partai Demokrat, sebagai capres unggulan dari kalangan oposisi,” lanjut Hendri.
Sebagai catatan, Moeldoko yang mengudeta kepemimpinan Demokrat hanya mampu meraih elektabilitas 0,4% atau di bawah 1%. “Kesan AHY sebagai figur yang dizalimi tampaknya mendulang simpati dari publik,” tandas Hendri.
Berbagai pernyataan yang dilontarkan SBY juga mencitrakan Demokrat tengah diobok-obok penguasa, seperti PDI kubu Megawati semasa Orde Baru yang berujung peristiwa 27 Juli 1996. Selain itu ada nama-nama seperti Tri Rismaharini sebesar 4,6%, Erick Thohir sekitar 3,3%, Khofifah Indar Parawansa 2,7%, dan Giring Ganesha sebesar 2,1%. Lalu Mahfud MD sebesar 1,6%, Puan Maharani sebesar 1,3%, Susi Pudjiastuti sekitar 1,1%.
Sisanya seperti halnya Moeldoko hanya di bawah 1%, antara lain Gatot Nurmantyo 0,7%. Sedangkan yang menyatakan tidak tahu/tidak menjawab 11,3%. “Peta capres masih dinamis, apalagi masih banyak waktu hingga tiga tahun ke depan,” pungkas Hendri.
Survei Index Research dilakukan pada 25 Februari-5 Maret 2021 terhadap 1.200 orang mewakili seluruh provinsi di Indonesia, dilakukan melalui telepon kepada responden yang dipilih acak dari survei sebelumnya sejak 2018. Margin of error ±2,9%, pada tingkat kepercayaan 95%.
Lihat Juga: Catatan Blusukan Ridwan Kamil di Jakarta: Dikerubungi Emak-emak, Gendong Warga, hingga Dolan Gang Sempit
(cip)
tulis komentar anda