Uniknya nama keduanya unggul atas Ketua DPR yang juga Politikus PDIP, Puan Maharani. Padahal, AHY dan Gatot disebut bukan pejabat negara maupun kepala daerah. Baca juga: Bukan Pejabat, AHY dan Gatot Nurmantyo Ungguli Puan di Survei Capres
Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO), Dedi Kurnia Syah menilai elektabilitas dan popularitas AHY dan Gatot yang melampaui Puan karena dampak dari isu yang sering menghinggapi keduanya.
"AHY misalnya yang secara konsisten berada di luar pemerintah, juga kaitan ketokohannya di parpol memungkinkan ia akan semakin kuat berjajar dengan tokoh-tokoh mapan lainnya," ujarnya saat dihubungi, Selasa (23/2/2021).
Baca Juga:
Terlebih, kata Dedi, Partai Demokrat yang dipimpin AHY baru-baru ini menempatkan diri dalam kondisi ditekan akibat isu kudeta. Dia melihat, memainkan isu semacam ini dan Demokrat diposisikan sebagai korban akan sangat menguntungkan AHY lebih lagi jika Demokrat berhasil mengelola isu tersebut dengan baik.
Demikian halnya dengan Gatot. Dedi menilai, posisi tokoh militer yang menjabat Anggota Presidium Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) ini yang memilih berseberang dengan pemerintah saat oposisi partai di Parlemen lemah memicu insentif elektoral bagi Gatot. Baca juga: AHY Dinilai Masih Punya 2 Kekurangan untuk Melenggang ke Pilpres 2024
"(Lemahnya oposisi Parlemen) menjadi peluang Gatot mengambil simpati publik yang semestinya diperoleh parpol oposisi," tandasnya.
(kri)