9,2 Ton Garam Disemai untuk Memodifikasi Cuaca di Ibu Kota
Kamis, 25 Februari 2021 - 08:45 WIB
JAKARTA - Badan Nasional Penanggulangan Bencana ( BNPB ) menggelar operasi teknologi modifikasi cuaca (TMC) untuk mengantisipasi potensi dampak cuaca hujan berintensitas tinggi. Operasi TMC dengan menggunakan dua jenis pesawat telah mendistribusikan bahan semai garam natrium klorida (NaCl) mencapai 9.200 kg.
Operasi bekerja sama dengan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) dan TNI AU serta dukungan Pemprov DKI Jakarta dan instansi terkait lain melakukan operasi TMC telah dilaksanakan sejak pekan lalu.
“TMC bertujuan untuk menurunkan hujan ke wilayah yang aman dan jauh dari pemukiman penduduk, atau sebelum awan memasuki kawasan padat penduduk, seperti di wilayah Selat Sunda dan Laut Jawa,” ungkap Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Raditya Jati dari rilis yang diterima, Kamis (25/2/2021).
(Baca: BNPB Dukung Penanganan Darurat Banjir Jakarta dan Sekitarnya)
Sebanyak 2.000 kg bahan semai NaCl telah terdistribusi di wilayah perairan barat daya Lampung dan Selat Sunda bagian utara kemarin, Rabu (24/2). Sehari sebelumnya, Selasa (23/2), sebanyak 4.000 kg bahan semai NaCl atau natrium klorida terdistribusi di wilayah pesisir barat Pandeglang dan Selat Sunda serta utara Ujung Kulon, Pandeglang, Lebak bagian barat Ujung Kulon serta Lebak bagian selatan.
Penyemaian awan atau cloud seeding juga dilakukan di atas kawasan pesisir barat Serang dan pesisir timur Lampung. Bahan semai NaCl sebanyak 800 kg ditaburkan di ketinggian 900 kaki pada Minggu lalu (21/2).
Sedangkan pada Senin (22/2), sebanyak 2.400 kg bahan semai didistribusikan di wilayah pesisir barat Teluk Lampung dan Lebak. Penyemaian awan dilakukan pada ketinggian 12.000 kaki. Masih pada hari itu, sebanyak 800 kg NaCl juga disemai di wiilayah pesisir barat Pandeglang dan Selat Sunda serta utara Ujung Kulon pada ketinggian 9.500 kaki.
Operasi TMC diinisiasi oleh BNPB untuk penanganan banjir di wilayah Jakarta dan sekitarnya. Keberhasilan operasi ini sangat bergantung pada beberapa faktor, antara lain pertumbuhan awan dan arah angin.
(Baca: Banjir Karawang, Kepala BNPB DOni Monardo Soroti Permasalahan Limbah Industri dan Rumah Tangga)
Operasi bekerja sama dengan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) dan TNI AU serta dukungan Pemprov DKI Jakarta dan instansi terkait lain melakukan operasi TMC telah dilaksanakan sejak pekan lalu.
“TMC bertujuan untuk menurunkan hujan ke wilayah yang aman dan jauh dari pemukiman penduduk, atau sebelum awan memasuki kawasan padat penduduk, seperti di wilayah Selat Sunda dan Laut Jawa,” ungkap Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Raditya Jati dari rilis yang diterima, Kamis (25/2/2021).
(Baca: BNPB Dukung Penanganan Darurat Banjir Jakarta dan Sekitarnya)
Sebanyak 2.000 kg bahan semai NaCl telah terdistribusi di wilayah perairan barat daya Lampung dan Selat Sunda bagian utara kemarin, Rabu (24/2). Sehari sebelumnya, Selasa (23/2), sebanyak 4.000 kg bahan semai NaCl atau natrium klorida terdistribusi di wilayah pesisir barat Pandeglang dan Selat Sunda serta utara Ujung Kulon, Pandeglang, Lebak bagian barat Ujung Kulon serta Lebak bagian selatan.
Penyemaian awan atau cloud seeding juga dilakukan di atas kawasan pesisir barat Serang dan pesisir timur Lampung. Bahan semai NaCl sebanyak 800 kg ditaburkan di ketinggian 900 kaki pada Minggu lalu (21/2).
Sedangkan pada Senin (22/2), sebanyak 2.400 kg bahan semai didistribusikan di wilayah pesisir barat Teluk Lampung dan Lebak. Penyemaian awan dilakukan pada ketinggian 12.000 kaki. Masih pada hari itu, sebanyak 800 kg NaCl juga disemai di wiilayah pesisir barat Pandeglang dan Selat Sunda serta utara Ujung Kulon pada ketinggian 9.500 kaki.
Operasi TMC diinisiasi oleh BNPB untuk penanganan banjir di wilayah Jakarta dan sekitarnya. Keberhasilan operasi ini sangat bergantung pada beberapa faktor, antara lain pertumbuhan awan dan arah angin.
(Baca: Banjir Karawang, Kepala BNPB DOni Monardo Soroti Permasalahan Limbah Industri dan Rumah Tangga)
Lihat Juga :
tulis komentar anda