Robohnya Seragam Kami
Selasa, 23 Februari 2021 - 05:10 WIB
Arfanda Siregar
Dosen Politeknik Negeri Medan/ Pendidikan Doktor PTK UNP
SOAL seragam sekolah begitu pelik hingga pemerintah mengeluarkan Surat Keputusan Bersama (SKB) Tiga Menteri tentang Penggunaan Pakaian Seragam dan Atribut Peserta Didik, Pendidik, dan Tenaga Kependidikan di Lingkungan Sekolah yang diselenggarakan oleh pemerintah daerah pada jenjang pendidikan dasar dan menengah.
Intinya, SKB tersebut membebaskan penggunaan seragam kepada peserta didik, pendidik, dan tenaga kependidikan untuk memilih menggunakan pakaian seragam dan atribut, baik tanpa kekhasan agama maupun khas agama asal tidak mengandung unsur paksaan. Siswa beragama Islam tidak dilarang menggunakan pakaian seragam jilbab. Tapi, yang tidak memilih memakai jilbab juga tidak boleh dipaksa menggunakan jilbab. Begitu pentingkah pemerintah mengatur seragam sekolah?
Kelebihan dan Kekurangan
Linda Lumsden dan Gabriel Miller (2001) berpendapat, keuntungan menggunakan seragam sekolah antara lain : (1) dapat meningkatkan keamanan sekolah (enhanced school safety); (2) meningkatkan iklim sekolah (improved learning climate), (3) meningkatkan harga diri siswa (higher self-esteem for students), dan (4) mengurangi rasa stres di keluarga (less stress on the family). Selain itu, pemakaian seragam juga bermanfaat menghindari kesenjangan sosial, biar terkesan rapi, educated, dan untuk membedakan kegiatan sekolah-menuntut ilmu dan kegiatan (main-main) lainnya.
Di samping kelebihan, kewajiban penggunaan seragam juga memiliki kekurangan. Setiap tahun ajaran baru, pengeluaran orang tua membengkak karena harus membeli seragam baru bagi anak-anaknya. Sering terjadi, pihak sekolah mengambil kesempatan menjadi penjual seragam sekolah. Bisnisnya besar karena ada ratusan, bahkan ribuan anak di satu sekolah membeli seragam dari sekolah. Bayangkan kalau satu anak dikutip Rp100.000. Betapa besar rupiah yang diraup dari bisnis seragam sekolah.
Selain itu, penggunaan seragam bagi siswa hanya menambah beban kerja guru. Sering kali guru menghabiskan waktu merazia dan memperingati siswa yang tidak tertib menggunakan seragam. Sering kali, razia seragam yang dilakukan malah menghambat waktu belajar. Kegiatan yang tidak ada kaitannya dengan kualitas pendidikan tersebut menghabiskan waktu dan energi guru.
Tidak Berkaitan
Dosen Politeknik Negeri Medan/ Pendidikan Doktor PTK UNP
SOAL seragam sekolah begitu pelik hingga pemerintah mengeluarkan Surat Keputusan Bersama (SKB) Tiga Menteri tentang Penggunaan Pakaian Seragam dan Atribut Peserta Didik, Pendidik, dan Tenaga Kependidikan di Lingkungan Sekolah yang diselenggarakan oleh pemerintah daerah pada jenjang pendidikan dasar dan menengah.
Intinya, SKB tersebut membebaskan penggunaan seragam kepada peserta didik, pendidik, dan tenaga kependidikan untuk memilih menggunakan pakaian seragam dan atribut, baik tanpa kekhasan agama maupun khas agama asal tidak mengandung unsur paksaan. Siswa beragama Islam tidak dilarang menggunakan pakaian seragam jilbab. Tapi, yang tidak memilih memakai jilbab juga tidak boleh dipaksa menggunakan jilbab. Begitu pentingkah pemerintah mengatur seragam sekolah?
Kelebihan dan Kekurangan
Linda Lumsden dan Gabriel Miller (2001) berpendapat, keuntungan menggunakan seragam sekolah antara lain : (1) dapat meningkatkan keamanan sekolah (enhanced school safety); (2) meningkatkan iklim sekolah (improved learning climate), (3) meningkatkan harga diri siswa (higher self-esteem for students), dan (4) mengurangi rasa stres di keluarga (less stress on the family). Selain itu, pemakaian seragam juga bermanfaat menghindari kesenjangan sosial, biar terkesan rapi, educated, dan untuk membedakan kegiatan sekolah-menuntut ilmu dan kegiatan (main-main) lainnya.
Di samping kelebihan, kewajiban penggunaan seragam juga memiliki kekurangan. Setiap tahun ajaran baru, pengeluaran orang tua membengkak karena harus membeli seragam baru bagi anak-anaknya. Sering terjadi, pihak sekolah mengambil kesempatan menjadi penjual seragam sekolah. Bisnisnya besar karena ada ratusan, bahkan ribuan anak di satu sekolah membeli seragam dari sekolah. Bayangkan kalau satu anak dikutip Rp100.000. Betapa besar rupiah yang diraup dari bisnis seragam sekolah.
Selain itu, penggunaan seragam bagi siswa hanya menambah beban kerja guru. Sering kali guru menghabiskan waktu merazia dan memperingati siswa yang tidak tertib menggunakan seragam. Sering kali, razia seragam yang dilakukan malah menghambat waktu belajar. Kegiatan yang tidak ada kaitannya dengan kualitas pendidikan tersebut menghabiskan waktu dan energi guru.
Tidak Berkaitan
Lihat Juga :
tulis komentar anda