Komnas KIPI Ungkap Efek Vaksinasi COVID-19 yang Sering Dikeluhkan
Jum'at, 19 Februari 2021 - 20:39 WIB
JAKARTA - Ketua Komnas Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) , Prof Hindra Irawan Satari mengatakan ada tiga sifat efek setelah vaksinasi COVID-19 . Di antaranya bersifat lokal, bersifat umum, dan berat.
“Jadi yang lokal tentunya di tempat suntikan. Ya bengkak, kemerahan, gatal, pegel, gitu ya,” ujarnya dikutip dari YouTube Sekretariat Presiden, Jumat (19/2/2021).
Sementara untuk yang bersifat umum ada beberapa gejala yang dikeluhkan. Di antara demam, pusing, ngantuk, nafsu makan berkurang, pegal, nyeri otot.
“Namun alhamdulillah semuanya bisa ditangani. Ada yang tanpa pengobatan, ada yang dengan pengobatan, ada yang ringan,” ungkapnya.
Hindra menyebut hingga kini tak ada efek berat yang dikeluhkan oleh sasaran vaksinasi. Dia memastikan pihaknya terus memantau setiap hari.
“Tapi enggak ada yang sampai memerlukan tindakan serius. Tapi kami pantau laporan masuk dari hari ke hari, kami kaji setiap hari,” ungkapnya.
Seperti diketahui program vaksinasi saat ini secara bertahap terus dilakukan. Jika sebelumnya vaksinasi diprioritaskan untuk tenaga kesehatan maka selanjutnya ditujukan untuk pelayan publik dan beberapa kelompok masyarakat prioritas seperti pedagang dan wartawan.
“Jadi yang lokal tentunya di tempat suntikan. Ya bengkak, kemerahan, gatal, pegel, gitu ya,” ujarnya dikutip dari YouTube Sekretariat Presiden, Jumat (19/2/2021).
Sementara untuk yang bersifat umum ada beberapa gejala yang dikeluhkan. Di antara demam, pusing, ngantuk, nafsu makan berkurang, pegal, nyeri otot.
“Namun alhamdulillah semuanya bisa ditangani. Ada yang tanpa pengobatan, ada yang dengan pengobatan, ada yang ringan,” ungkapnya.
Hindra menyebut hingga kini tak ada efek berat yang dikeluhkan oleh sasaran vaksinasi. Dia memastikan pihaknya terus memantau setiap hari.
“Tapi enggak ada yang sampai memerlukan tindakan serius. Tapi kami pantau laporan masuk dari hari ke hari, kami kaji setiap hari,” ungkapnya.
Seperti diketahui program vaksinasi saat ini secara bertahap terus dilakukan. Jika sebelumnya vaksinasi diprioritaskan untuk tenaga kesehatan maka selanjutnya ditujukan untuk pelayan publik dan beberapa kelompok masyarakat prioritas seperti pedagang dan wartawan.
(kri)
tulis komentar anda