Kolaborasi Kunci Strategis Bangkitkan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif
Selasa, 16 Februari 2021 - 16:43 WIB
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno juga mengakui bahwa sektor yang beliau pegang memang sedang memprihatinkan. Hampir 75% wisatawan asing mengalami penurunan selama pandemi, total 88% para pelaku pekerja di sektor pariwisata juga mengalami pembatalan kerja. Dampak pandemi pada sektor pariwisata sangatlah dahsyat.
Selain stimulus bantuan dana kepada pelaku ekonomi dan pariwisata, Quick Win 2021 ditetapkan menjadi strategi pemulihan pariwisata di era pandemi ini. #DiIndonesiaAjah menjadi tagar yang juga disosialisasikan Kemenparekraf untuk mengajak para wisatawan domestik berlibur di dalam negeri sebagai bagian upaya menjadikan pariwisata Indonesia kembali berkembang.
“Kita terapkan Quick Win 2021 ini karena memang dampak pandemi ini sangat dahsyat. Kita punya tiga pilar yaitu 3M (Protokol kesehatan), 3T(Testing, Trashing, dan Treatment), dan 3G (Gercep, Geber, dan Gaspol) terkait vaksinasi, ketiga pilar ini yang kita coba terapkan,” ujar Sandiaga Uno.
Berbicara industri tourism, banyak sekali hal yang menarik dan berkembang. Sejalan dengan perubahan perilaku adaptif terhadap situasi, industri ini pun harus memberikan sumbangsih perubahan yang disertai revolusi pemikiran SDM.
“Ada perkembangan yang menarik, dulu tourism dikenal sebagai mass tourism, tapi karena ada peran critical thinking dan teknologi, muncul alternatif lain yang terus berkembang menghadirkan destinasi kecil atau yang tidak populer jadi bisa masuk sebagai wisata,” jelas Prof. Agus W. Soehadi, Ph.D., Wakil Rektor Bidang Akademik Universitas Prasetiya Mulya.
Webinar ini juga mengundang Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Angela H. Tanoesoedibjo, B.A., M.Com., dengan memberikan arahan terkait pemanfaatan teknologi sebagai manajemen destinasi dan memastikan SDM desa wisata dapat mandiri dalam berinovasi, finansial, dan melewati krisis dengan berkolaborasi dan tidak menyerah karena dampak Covid-19. Hal ini sejalan dengan pesan yang ingin disampaikan Universitas Prasetiya Mulya melalui penyelenggaraan diskusi ini. (CM)
Selain stimulus bantuan dana kepada pelaku ekonomi dan pariwisata, Quick Win 2021 ditetapkan menjadi strategi pemulihan pariwisata di era pandemi ini. #DiIndonesiaAjah menjadi tagar yang juga disosialisasikan Kemenparekraf untuk mengajak para wisatawan domestik berlibur di dalam negeri sebagai bagian upaya menjadikan pariwisata Indonesia kembali berkembang.
“Kita terapkan Quick Win 2021 ini karena memang dampak pandemi ini sangat dahsyat. Kita punya tiga pilar yaitu 3M (Protokol kesehatan), 3T(Testing, Trashing, dan Treatment), dan 3G (Gercep, Geber, dan Gaspol) terkait vaksinasi, ketiga pilar ini yang kita coba terapkan,” ujar Sandiaga Uno.
Berbicara industri tourism, banyak sekali hal yang menarik dan berkembang. Sejalan dengan perubahan perilaku adaptif terhadap situasi, industri ini pun harus memberikan sumbangsih perubahan yang disertai revolusi pemikiran SDM.
“Ada perkembangan yang menarik, dulu tourism dikenal sebagai mass tourism, tapi karena ada peran critical thinking dan teknologi, muncul alternatif lain yang terus berkembang menghadirkan destinasi kecil atau yang tidak populer jadi bisa masuk sebagai wisata,” jelas Prof. Agus W. Soehadi, Ph.D., Wakil Rektor Bidang Akademik Universitas Prasetiya Mulya.
Webinar ini juga mengundang Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Angela H. Tanoesoedibjo, B.A., M.Com., dengan memberikan arahan terkait pemanfaatan teknologi sebagai manajemen destinasi dan memastikan SDM desa wisata dapat mandiri dalam berinovasi, finansial, dan melewati krisis dengan berkolaborasi dan tidak menyerah karena dampak Covid-19. Hal ini sejalan dengan pesan yang ingin disampaikan Universitas Prasetiya Mulya melalui penyelenggaraan diskusi ini. (CM)
(srf)
Lihat Juga :
tulis komentar anda