Menyongsong Kebangkitan Ekonomi Indonesia 2021

Senin, 18 Januari 2021 - 05:50 WIB
Kredit konsumsi pun berpotensi terdongkrak ketika relaksasi mobilitas orang dan barang diterapkan. Alhasil, outlook pertumbuhan kredit pada jangkar 7,5% +/- 1% dengan pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) pada jangkar 9% +/- 1% pada tahun ini cukup logis. Harus dipahami, stagnasi konsumsi yang terjadi bukan masalah ketidakmampuan masyarakat membeli, melainkan karena alasan prokes sehingga real demand di tengah masyarakat tak kunjung menguat.

Juga, agar ekonomi kembali bergerak, perlu adanya ruang untuk mobilitas orang dan barang melalui relaksasi PSBB. Kelonggaran mobilitas ini akan memperlancar aktivitas investasi di seluruh wilayah Tanah Air sehingga membuka ruang penyerapan tenaga kerja yang lebih besar.

Ketersediaan anggaran penanganan krisis ekonomi dan kesehatan yang tertuang dalam APBN 2021 maupun dalam anggaran Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PC-PEN) 2021 yang sudah naik 7,8% dari pagu semula menjadi Rp 403,9 triliun, mustinya tidak menjadi kendala untuk melanjutkan momentum kebangkitan ekonomi.

Kolaborasi kebijakan sinergis pemerintah, Bank Indonesia, dan OJK menjadi “doping tambahan” untuk mengakselerasi kebangkitan ekonomi. Bersikap optimis dan bangkit bersama menjadi resep jitu mewujudkan pertumbuhan ekonomi yang berkesinambungan, berkualitas, dan inklusif.
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
(bmm)
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More