Jadi Menteri Parekraf, Sandi Punya Tabungan Politik untuk Pilpres 2024
Rabu, 23 Desember 2020 - 11:08 WIB
JAKARTA - Sejak Indonesia menerapkan pemilihan presiden (pilpres) langsung, era kedua Jokowi menciptakan sejarah. Tidak tanggung-tanggung, duet rival Jokowi diseret masuk ke dalam kabinet. Pasangan Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno kini menjadi menteri di kabinet Indonesia Maju.
Prabowo sudah masuk menjadi Menteri Pertahanan sejak awal awal kabinet Jokowi-Ma’ruf Amin dibentuk. Kini, Sandiaga menjadi Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) mengganti Wishnutama Kusubandio.
(Baca: Prabowo-Sandi Jadi Anak Buah Jokowi, Mardani PKS: Akhirnya Kekuasaan yang Jadi Tujuan)
Publik, terutama para pendukung fanatik di pilpres 2019 dibuat tercengang. Ada juga yang maklum: dalam politik tak ada yang kawan dan lawan abadi, hanya kepentingan yang abadi.
Pengamat politik Cecep Hidayat mengatakan masuknya Sandiaga merupakan bagian untuk tetap mempertahankan jatah dua kursi Gerindra di kabinet. Satu kader Gerindra, Edhy Prabowo, harus tersingkir karena terjaring Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Dia menerangkan mungkin Gerindra mengirimkan beberapa nama kepada Presiden Jokowi. Sandiaga dikirim karena memiliki potensi dan popularitas yang bisa menjadi modal untuk maju di pilpres 2024.
“Tinggal dia butuh panggung sepanjang 3 tahun ke depan. Jadi menteri, dia akan mendapatkan panggung. Namanya akan muncul di media dalam 2-3 tahun. Ini menjadi tabungan politik bagi Sandiaga,” ujarnya saat dihubungi SINDOnews, Rabu (23/12/2020).
(Baca: Sandiaga Uno Istikharah Sebelum Terima Tawaran Jadi Menteri)
Di sisi Presiden Jokowi, menurut dosen Universitas Indonesia (UI) itu, Jokowi ingin meredam gesekan di akar rumput sisa pertarungan keras pilpres lalu. “Bahwa di tingkat elite telah terjadi konsensus (kesepakatan),” ucapnya.
Nama Prabowo dan Sandiaga masih selalu masuk dalam 10 besar calon presiden 2024. Cecep mengingatkan berada di kabinet bisa memberikan keuntungan sekaligus kerugian, terutama bagi elektoral.
(Klik ini untuk ikuti survei SINDOnews tentang Calon Presiden 2024)
“Jadi ini pertarungan politik bagi Sandiaga. Tabungannya akan bertambah atau berkurang. Kalau dia berhasil, tentu menjadi tiket dia untuk semakin berpotensi menang besar di 2024. Kalau gagal, akan cenderung susah maju,” pungkasnya.
Prabowo sudah masuk menjadi Menteri Pertahanan sejak awal awal kabinet Jokowi-Ma’ruf Amin dibentuk. Kini, Sandiaga menjadi Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) mengganti Wishnutama Kusubandio.
(Baca: Prabowo-Sandi Jadi Anak Buah Jokowi, Mardani PKS: Akhirnya Kekuasaan yang Jadi Tujuan)
Publik, terutama para pendukung fanatik di pilpres 2019 dibuat tercengang. Ada juga yang maklum: dalam politik tak ada yang kawan dan lawan abadi, hanya kepentingan yang abadi.
Pengamat politik Cecep Hidayat mengatakan masuknya Sandiaga merupakan bagian untuk tetap mempertahankan jatah dua kursi Gerindra di kabinet. Satu kader Gerindra, Edhy Prabowo, harus tersingkir karena terjaring Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Dia menerangkan mungkin Gerindra mengirimkan beberapa nama kepada Presiden Jokowi. Sandiaga dikirim karena memiliki potensi dan popularitas yang bisa menjadi modal untuk maju di pilpres 2024.
“Tinggal dia butuh panggung sepanjang 3 tahun ke depan. Jadi menteri, dia akan mendapatkan panggung. Namanya akan muncul di media dalam 2-3 tahun. Ini menjadi tabungan politik bagi Sandiaga,” ujarnya saat dihubungi SINDOnews, Rabu (23/12/2020).
(Baca: Sandiaga Uno Istikharah Sebelum Terima Tawaran Jadi Menteri)
Di sisi Presiden Jokowi, menurut dosen Universitas Indonesia (UI) itu, Jokowi ingin meredam gesekan di akar rumput sisa pertarungan keras pilpres lalu. “Bahwa di tingkat elite telah terjadi konsensus (kesepakatan),” ucapnya.
Nama Prabowo dan Sandiaga masih selalu masuk dalam 10 besar calon presiden 2024. Cecep mengingatkan berada di kabinet bisa memberikan keuntungan sekaligus kerugian, terutama bagi elektoral.
(Klik ini untuk ikuti survei SINDOnews tentang Calon Presiden 2024)
“Jadi ini pertarungan politik bagi Sandiaga. Tabungannya akan bertambah atau berkurang. Kalau dia berhasil, tentu menjadi tiket dia untuk semakin berpotensi menang besar di 2024. Kalau gagal, akan cenderung susah maju,” pungkasnya.
(muh)
tulis komentar anda