Kedubes Jerman Sampaikan Klarifikasi, Kemenlu: Mereka Minta Maaf dan Pulangkan Diplomat yang Datangi FPI
Minggu, 20 Desember 2020 - 23:46 WIB
JAKARTA - Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) telah meminta klarifikasi dan menyampaikan protes kepada Kedutaan Besar (Kedubes) Jerman untuk Indonesia atas peristiwa kedatangan diplomatnya ke Sekretariat DPP Front Pembela Islam (FPI), di Petamburan, Jakarta Pusat.
Plt Juru Bicara Kemenlu Teuku Faizasyah mengatakan, Kemenlu telah memanggil pihak Kedubes Jerman untuk meminta klarifikasi. Pihak Kedubes Jerman yang datang adalah Wakil Duta Besar Jerman untuk Indonesia selaku Kuasa Usaha Ad Interim (KUAI). Sebab Dubes Jerman sedang tidak berada di tempat. (Baca juga: Kunjungan ke Markas FPI Disoal, Kedubes Jerman Singgung Masalah HAM)
"Klarifikasi sudah dilakukan sore tadi dan dari Kedubes Jerman yang datang ke Kemenlu Wakil Dubes selaku KUAI," ujar Teuku saat dihubungi SINDOnews di Jakarta, Minggu (20/12/2020) malam.
Teuku melalui rilis resminya menyampaikan ada tujuh point terkait peristiwa kedatangan diplomat Jerman ke Sekretariat DPP FPI. (
Ketiga, atas kejadian ini Kepala Perwakilan Kedubes Jerman sampaikan permintaan maaf dan penyesalannya atas kejadian tersebut. Keempat, Kepala Perwakilan Kedubes Jerman menyangkal isi berbagai pernyataan yang disampaikan salah satu pimpinan ormas dimaksud.
"Kepala Perwakilan Kedubes Jerman memastikan bahwa insiden tersebut tidak mencerminkan kebijakan Pemerintah dan Kedutaan Besar Jerman serta menolak tegas kesan bahwa kedatangan staf Kedutaan tersebut sebagai bentuk dukungan Jerman kepada organisasi tersebut," paparnya.
Kelima, Kedubes Jerman secara tegas menyampaikan dukungan dan komitmen pemerintah Jerman untuk melanjutkan kerja sama bilateral dengan Indonesia untuk melawan intoleransi, radikalisme, dan ujaran kebencian. (Baca juga: Bule Datangi Kantor DPP FPI, Aziz Yanuar: Dia Ingin Tahu FPI secara Langsung)
Keenam, Kemenlu menuntut agar Kedubes Jerman memberikan pernyataan resmi kepada publik sebagaimana yang dijelaskan kepada Kemenlu. Ketujuh, Kedubes Jerman menyampaikan bahwa staf diplomatik tersebut telah diminta kembali segera (dipulangkan) untuk mempertanggung jawabkan tindakannya dan memberikan klarifikasi kepada pemerintah Jerman.
Plt Juru Bicara Kemenlu Teuku Faizasyah mengatakan, Kemenlu telah memanggil pihak Kedubes Jerman untuk meminta klarifikasi. Pihak Kedubes Jerman yang datang adalah Wakil Duta Besar Jerman untuk Indonesia selaku Kuasa Usaha Ad Interim (KUAI). Sebab Dubes Jerman sedang tidak berada di tempat. (Baca juga: Kunjungan ke Markas FPI Disoal, Kedubes Jerman Singgung Masalah HAM)
"Klarifikasi sudah dilakukan sore tadi dan dari Kedubes Jerman yang datang ke Kemenlu Wakil Dubes selaku KUAI," ujar Teuku saat dihubungi SINDOnews di Jakarta, Minggu (20/12/2020) malam.
Teuku melalui rilis resminya menyampaikan ada tujuh point terkait peristiwa kedatangan diplomat Jerman ke Sekretariat DPP FPI. (
Ketiga, atas kejadian ini Kepala Perwakilan Kedubes Jerman sampaikan permintaan maaf dan penyesalannya atas kejadian tersebut. Keempat, Kepala Perwakilan Kedubes Jerman menyangkal isi berbagai pernyataan yang disampaikan salah satu pimpinan ormas dimaksud.
"Kepala Perwakilan Kedubes Jerman memastikan bahwa insiden tersebut tidak mencerminkan kebijakan Pemerintah dan Kedutaan Besar Jerman serta menolak tegas kesan bahwa kedatangan staf Kedutaan tersebut sebagai bentuk dukungan Jerman kepada organisasi tersebut," paparnya.
Kelima, Kedubes Jerman secara tegas menyampaikan dukungan dan komitmen pemerintah Jerman untuk melanjutkan kerja sama bilateral dengan Indonesia untuk melawan intoleransi, radikalisme, dan ujaran kebencian. (Baca juga: Bule Datangi Kantor DPP FPI, Aziz Yanuar: Dia Ingin Tahu FPI secara Langsung)
Keenam, Kemenlu menuntut agar Kedubes Jerman memberikan pernyataan resmi kepada publik sebagaimana yang dijelaskan kepada Kemenlu. Ketujuh, Kedubes Jerman menyampaikan bahwa staf diplomatik tersebut telah diminta kembali segera (dipulangkan) untuk mempertanggung jawabkan tindakannya dan memberikan klarifikasi kepada pemerintah Jerman.
(thm)
tulis komentar anda