Datangi Markas FPI, Dubes Jerman Didesak Sampaikan Permintaan Maaf

Minggu, 20 Desember 2020 - 21:55 WIB
loading...
Datangi Markas FPI,...
Rektor Universitas Jenderal Achmad Yani, Hikmahanto Juwana meminta Duta Besar Jerman untuk Indonesia meminta maaf terkait kedatangan salah seorang pegawai Kedubes Jerman ke markas FPI. Foto/SINDOnews
A A A
JAKARTA - Foto seorang yang diduga diplomat Jerman yang mendatangi markas Front Pembela Islam (FPI) viral di media sosial (Medsos). Terkait hal itu, Kedubes Jerman memberikan klarifikasi bahwa pegawai Kedutaan Jerman tersebut berusaha mendapatkan gambaran mengenai situasi keamanan karena demonstrasi pada Jumat, 18 Desember 2020 berpotensi melintasi kedutaan.

Rektor Universitas Jenderal Achmad Yani, Hikmahanto Juwana menilai, klarifikasi tersebut sangat merendahkan tingkat kecerdasan publik dan pemerintah Indonesia. Menurutnya, ada empat alasan untuk ini. Pertama tidak dijelaskan apakah pegawai kedutaan Jerman tersebut seorang diplomat atau bukan. Kedua, tidak seharusnya pegawai kedutaan mencari tahu tentang sesuatu dengan mendatangi markas FPI. ”Bila pegawai tersebut ingin mencari tahu seharusnya dilakukan ditempat yang netral, seperti hotel ataupun rumah makan,” katanya, Minggu (20/12/2020). (Baca juga: Kunjungan ke Markas FPI Disoal, Kedubes Jerman Singgung Masalah HAM)

Hal ketiga adalah tindakan bodoh dari pegawai Kedubes Jerman untuk datang ke Markas FPI di era sosial media. Siapa saja tentu dapat mengambil gambar dan mem-postingnya di sosial media. Terakhir, pegawai tersebut bahkan tidak cerdas dan sensitif dengan situasi politik yang belakangan berkembang di Indonesia. “Pegawai tersebut seolah membiarkan Negara Jerman dijadikan legitimasi untuk satu pihak dan pada saat bersamaan sebagai tindakan yang tidak bersahabat oleh pihak yang lain,” ungkap Hikmahanto yang juga Guru Besar Hukum Internasional itu. (Baca juga: Kedubes Jerman Akui Diplomatnya Kunjungi Markas FPI, Ini Alasannya)

Dirinya menyayangkan klarifikasi yang dilakukan dalam waktu yang cukup lama meski Kedubes Jerman memberi alasan Sabtu dan Minggu libur. Menurutnya, sebaiknya Duta Besar Jerman untuk Indonesia mengklarifikasi hal ini dan meminta maaf secara terbuka. “Selanjutnya Dubes Jerman segera memulangkan pegawai kedubes yang telah bertindak secara ceroboh. Ini untuk mencegah rusaknya hubungan diplomatik Indonesia dan Jerman,” pungkasnya.

(cip)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1513 seconds (0.1#10.140)