Airlangga: Kisah Sukes Penerima Kartu Prakerja, Inspirasi di Tengah Pandemi
Rabu, 16 Desember 2020 - 13:12 WIB
"Capaian program Kartu Prakerja di Tahun 2020 harus terus dilanjutkan di tahun 2021. Kualitas pelaksanaan program dan pelayanan kepada masyarakat harus terus ditingkatkan. Tentunya dengan tetap memperhatikan pemenuhan tata kelola program yang lebih baik," pesan Airlangga.
Sebelas perwakilan penerima Kartu Prakerja yang datang ke Jakarta yakni Putri Puspita Lokanazea (Aceh), Ubaidillah (Banten), Eka Prayoga (Jawa Tengah), Feisal Pratama Mandala (Jawa Barat), Raden Fauziyah Maharani (DKI Jakarta), I Putu Agus Sanjaya Diputra (Bali), Stevenly Rio Loginsi (Sulawesi Utara), Edy Sukardi (Kalimantan Utara), Putri Dewi (Maluku Utara), Marni Yusinta Modok (Nusa Tenggara Timur), dan Verly Naomi Pelmelai (Papua).
Bersama mereka juga hadir Power Star, duo rapper dari NTT, Ambrosius Putranto Mau dan Emanuel Agung Bangsa yang menggubah lagu tema 'Kartu Prakerja'. Salah seorang penerima Kartu Prakerja, Stevenly Rio Loginsi berbagi pengalaman. Awalnya, Ia bekerja sebagai petugas keamanan di perusahaan swasta di Manado, Sulawesi Utara.
Badai pandemi membuat perusahaan harus ditutup dan dirinya kehilangan pekerjaan. "Saya hidup dari pesangon yang diberikan. Tapi kian hari kian bulan, uang makin menipis untuk mencukupi kebutuhan isteri dan dua anak saya," kenangnya.
Suatu hari Rio mendapat informasi di media sosial mengenai pembukaan Gelombang Ketiga Kartu Prakerja. Ia lolos menjadi penerima Kartu Prakerja pada Mei 2020 dan mengikuti pelatihan bagaimana memasang iklan di Facebook dan Instagram melalui Sekolahmu.
Tak lama, Rio mendengar informasi ada sebuah perusahaan seluler mencari tenaga kerja. Pada saat wawancara, Rio menyertakan sertifikat pelatihan yang diikutinya dari Program Prakerja. Ia pun diterima dengan posisi sebagai desainer untuk membuat aneka promosi perusahan.
"Saldo pelatihan sebesar Rp1 juta saya manfaatkan benar, termasuk kemudian mengambil pelatihan photoshop yang sangat berguna bagi pekerjaan saya," urainya.
Kariernya terus berkembang. Kantor barunya memberi promosi menjadi supervisor, membawahi beberapa staf lainnya.
"Saya terus mengasah keterampilan diri dengan memanfaatkan dana pelatihan yang ada. Saya pilih pelatihan 'Panen Orderan Melalui Internet' untuk mengoptimalkan pemasaran produk dari perusahaan. Cukup duduk di kantor, pembeli datang. Itulah gunanya pelatihan ini," jelasnya.
Selain bertemu Menko Perekonomian sekaligus Ketua Komite Cipta Kerja, para alumni Kartu Prakerja juga dijadwalkan beraudiensi dengan Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko yang juga menjabat Wakil Ketua Komite Cipta Kerja, serta berkunjung ke mitra pembayaran maupun platform digital yang bekerja sama menyukseskan perjalanan tahun pertama program ini.
Sebelas perwakilan penerima Kartu Prakerja yang datang ke Jakarta yakni Putri Puspita Lokanazea (Aceh), Ubaidillah (Banten), Eka Prayoga (Jawa Tengah), Feisal Pratama Mandala (Jawa Barat), Raden Fauziyah Maharani (DKI Jakarta), I Putu Agus Sanjaya Diputra (Bali), Stevenly Rio Loginsi (Sulawesi Utara), Edy Sukardi (Kalimantan Utara), Putri Dewi (Maluku Utara), Marni Yusinta Modok (Nusa Tenggara Timur), dan Verly Naomi Pelmelai (Papua).
Bersama mereka juga hadir Power Star, duo rapper dari NTT, Ambrosius Putranto Mau dan Emanuel Agung Bangsa yang menggubah lagu tema 'Kartu Prakerja'. Salah seorang penerima Kartu Prakerja, Stevenly Rio Loginsi berbagi pengalaman. Awalnya, Ia bekerja sebagai petugas keamanan di perusahaan swasta di Manado, Sulawesi Utara.
Badai pandemi membuat perusahaan harus ditutup dan dirinya kehilangan pekerjaan. "Saya hidup dari pesangon yang diberikan. Tapi kian hari kian bulan, uang makin menipis untuk mencukupi kebutuhan isteri dan dua anak saya," kenangnya.
Suatu hari Rio mendapat informasi di media sosial mengenai pembukaan Gelombang Ketiga Kartu Prakerja. Ia lolos menjadi penerima Kartu Prakerja pada Mei 2020 dan mengikuti pelatihan bagaimana memasang iklan di Facebook dan Instagram melalui Sekolahmu.
Tak lama, Rio mendengar informasi ada sebuah perusahaan seluler mencari tenaga kerja. Pada saat wawancara, Rio menyertakan sertifikat pelatihan yang diikutinya dari Program Prakerja. Ia pun diterima dengan posisi sebagai desainer untuk membuat aneka promosi perusahan.
"Saldo pelatihan sebesar Rp1 juta saya manfaatkan benar, termasuk kemudian mengambil pelatihan photoshop yang sangat berguna bagi pekerjaan saya," urainya.
Kariernya terus berkembang. Kantor barunya memberi promosi menjadi supervisor, membawahi beberapa staf lainnya.
"Saya terus mengasah keterampilan diri dengan memanfaatkan dana pelatihan yang ada. Saya pilih pelatihan 'Panen Orderan Melalui Internet' untuk mengoptimalkan pemasaran produk dari perusahaan. Cukup duduk di kantor, pembeli datang. Itulah gunanya pelatihan ini," jelasnya.
Selain bertemu Menko Perekonomian sekaligus Ketua Komite Cipta Kerja, para alumni Kartu Prakerja juga dijadwalkan beraudiensi dengan Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko yang juga menjabat Wakil Ketua Komite Cipta Kerja, serta berkunjung ke mitra pembayaran maupun platform digital yang bekerja sama menyukseskan perjalanan tahun pertama program ini.
tulis komentar anda