Puslitbang Kemenag Berharap Media Islam Mampu Netralisasi Isu Kebencian

Sabtu, 12 Desember 2020 - 10:11 WIB
Niam mengatakan, masing-masing media Islam moderat yang disebutkan itu sudah memiliki ceruk pembaca tersendiri sehingga mampu memperlebar wilayah penyebaran konten moderasi beragama.

“Persoalannya, bagaimana tantangan ke depan yang harus kita hadapi? Sekarang tugas kita adalah menyelamatkan ‘kapal’ digital dan kita harus bisa optimis,” paparnya.

Dengan inisiatif dan kerja sama yang sudah dilakukan, Niam optimistis media Islam moderat mampu berkembang dengan cepat. Kompetitor dari pihak yang selama ini kontra terhadap prinsip moderasi beragama juga melakukan hal sama atau perkembangannya tersendiri.

“Kita tidak boleh terdiam, inovasi harus tetap kita lakukan,” ujar Niam.

Dia mencontohkan, selama masa pandemi Covid-19, NU Online telah melakukan ekspansi ke platform media sosial lain, yakni Youtube. Pihaknya mencoba mengejar berbagai produksi konten yang berprinsip moderasi beragama seperti menggarap video tutorial keislaman.

“Kalau kita diam maka akan mengalami keterlambatan. Sementara pihak lain terus berjalan. Kita harus selalu bergandengan tangan untuk terus maju bersama. Nilai bersama kita adalah memperjuangkan Islam rahmatan lil alamin untuk bergerak bersama menjadikan Indonesia yang damai dan sejahtera,” tuturnya.

Hadir pula sebagai pembicara, Direktur Numedia Digital Indonesia Savic Ali yang mendiskusikan soal pengarusutamaan moderasi beragama melalui media. Selain itu hadir perwakilan pengelola media Islam moderat lainnya.
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
(dam)
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More