Ketika Ibu Tidak Lagi Mendongeng untuk Anaknya
Rabu, 09 Desember 2020 - 06:45 WIB
Ayolah Bacakan Kembali Cerita Atau Mendongeng Ibu
Awalnya kegiatan ini bernama "Alla Beratteres Dag" (All Storytellers Day) atau berarti Hari Pendongeng. Hari Dongeng Sedunia atau World Storytelling Day, mengutip dari laman www.globalstorytellingday.org jatuh setiap tanggal 20 Maret.
Dunia telah menyepakati sebagai hari perayaan global dalam seni bercerita secara lisan alias mendongeng. Perayaan mendongeng rutin dirayakan setiap tahun, bertepatan dengan peristiwa Ekuinoks. Ekuinoks adalah saat matahari tepat melewati garis ekuator bumi. Hari itu merupakan awal musim semi di belahan bumi utara dan awal musim gugur di belahan bumi di Selatan.
Cara memperingati Hari Dongeng Sedunia melalui sebanyak mungkin orang di berbagai tempat di penjuru dunia, menceritakan dan mendengarkan kisah dongeng sebanyak mungkin, dengan beragam bahasa pada siang dan malam hari. Para peserta yang terlibat bisa saling bercerita tentang kisahnya sendiri atau berbagi cerita yang menginspirasi untuk saling belajar, sekaligus menciptakan hubungan antarmanusia. Di Indonesia Hari Dongeng Sedunia ditandai dengan berbagai kegiatan mendongeng dalam berbagai skala. Kegiatan ini bertujuan memperkuat literasi anak, sekaligus transformasi budaya.
Kebiasaan ibu membacakan cerita atau mendongeng mampu memberikan pengaruh positif pada anak. Aktifitas membaca yang ditanamkan sebagai kebiasaan sejak anak-anak, berguna dalam mendukung keberhasilan akademis, sosial dan ekonomi mereka kelak. Dengan menirukan kebiasaan membaca dari ibunya, mereka akan terhindar dari masalah kemampuan membaca, menulis dan berhitung sejak dini.
Dengan menirukan kebiasaan membaca ibu sejak mula, anak akan mampu menguasai lebih banyak kosakata dan motoriknya berkembang lebih sempurna. Hal demikian itu dapat meningkatkan rasa percaya diri mereka dalam berinteraksi sosial.
Ayolah bacakan kembali cerita atau mendongeng apa saja ibu, anak-anakmu pasti sangat menyukainya…!
Awalnya kegiatan ini bernama "Alla Beratteres Dag" (All Storytellers Day) atau berarti Hari Pendongeng. Hari Dongeng Sedunia atau World Storytelling Day, mengutip dari laman www.globalstorytellingday.org jatuh setiap tanggal 20 Maret.
Dunia telah menyepakati sebagai hari perayaan global dalam seni bercerita secara lisan alias mendongeng. Perayaan mendongeng rutin dirayakan setiap tahun, bertepatan dengan peristiwa Ekuinoks. Ekuinoks adalah saat matahari tepat melewati garis ekuator bumi. Hari itu merupakan awal musim semi di belahan bumi utara dan awal musim gugur di belahan bumi di Selatan.
Cara memperingati Hari Dongeng Sedunia melalui sebanyak mungkin orang di berbagai tempat di penjuru dunia, menceritakan dan mendengarkan kisah dongeng sebanyak mungkin, dengan beragam bahasa pada siang dan malam hari. Para peserta yang terlibat bisa saling bercerita tentang kisahnya sendiri atau berbagi cerita yang menginspirasi untuk saling belajar, sekaligus menciptakan hubungan antarmanusia. Di Indonesia Hari Dongeng Sedunia ditandai dengan berbagai kegiatan mendongeng dalam berbagai skala. Kegiatan ini bertujuan memperkuat literasi anak, sekaligus transformasi budaya.
Kebiasaan ibu membacakan cerita atau mendongeng mampu memberikan pengaruh positif pada anak. Aktifitas membaca yang ditanamkan sebagai kebiasaan sejak anak-anak, berguna dalam mendukung keberhasilan akademis, sosial dan ekonomi mereka kelak. Dengan menirukan kebiasaan membaca dari ibunya, mereka akan terhindar dari masalah kemampuan membaca, menulis dan berhitung sejak dini.
Dengan menirukan kebiasaan membaca ibu sejak mula, anak akan mampu menguasai lebih banyak kosakata dan motoriknya berkembang lebih sempurna. Hal demikian itu dapat meningkatkan rasa percaya diri mereka dalam berinteraksi sosial.
Ayolah bacakan kembali cerita atau mendongeng apa saja ibu, anak-anakmu pasti sangat menyukainya…!
(dam)
tulis komentar anda