Jokowi Minta Tumpas Teroris MIT Sampai ke Akar-akarnya
Selasa, 01 Desember 2020 - 06:37 WIB
JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengutuk keras aksi teror yang menyebabkan satu keluarga tewas dibantai dengan sadis dan pembakaran rumah ibadah di Desa Lemban Tongoa, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah, Jumat (27/11/2020) lalu.
Jokowi mengatakan, aksi biadab tersebut sangat jelas menciptakan provokasi dan teror di tengah masyarakat dengan tujuan merusak persatuan dan kerukunan di tengah warga bangsa.
"Saya mengutuk keras tindakan di luar batas kemanusiaan dan tidak beradab yang menyebabkan empat saudara kita meninggal dunia dalam aksi kekerasan yang terjadi di Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah," ujar Jokowi, kemarin.
(Baca: Jadikan Sikap Tawadhu sebagai Modal Kebahagiaan)
Mantan gubernur DKI Jakarta itu menegaskan, tidak ada tempat di Indonesia bagi tindakan terorisme maupun pelaku teror. Karenanya, aksi teror di Sigi harus segera dituntaskan. "Sekali lagi saya tegaskan, tidak ada tempat di Tanah Air kita ini bagi terorisme," tandasnya.
Jokowi mengaku sudah memerintahkan Kapolri Jenderal Polisi Idham Azis dan Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto untuk mengatasi serangan teror tersebut. Dia meminta Kapolri untuk mengusut tuntas pelaku teror hingga ke akarnya.
Dia juga memerintahkan Panglima agar mengerahkan pasukannya menjaga kawasan yang menjadi sasaran teror. “Saya sudah memerintahkan Kapolri dan Panglima mengusut tuntas jaringan pelaku dan membongkar jaringan itu sampai ke akarnya," ungkapnya. (Baca juga: DPR Usulkan Sekolah Tatap Muka Sifatnya Pilihan)
Sebelumnya polisi memastikan aksi pembunuhan satu keluarga dengan cara sadis dan pembakaran rumah ibadah di Desa Lemban Tongoa, Kabupaten Sigi, dilakukan oleh kelompok teroris Mujahidin Indonesia Timur (MIT) pimpinan Ali Karola. MIT awalnya dipimpin Santoso yang tewas dalam baku tembak dengan personel Operasi Tinombala di Poso pada 18 Juli 2016. Lalu, posisinya digantikan Ali Kalora.
Jokowi mengatakan, aksi biadab tersebut sangat jelas menciptakan provokasi dan teror di tengah masyarakat dengan tujuan merusak persatuan dan kerukunan di tengah warga bangsa.
"Saya mengutuk keras tindakan di luar batas kemanusiaan dan tidak beradab yang menyebabkan empat saudara kita meninggal dunia dalam aksi kekerasan yang terjadi di Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah," ujar Jokowi, kemarin.
(Baca: Jadikan Sikap Tawadhu sebagai Modal Kebahagiaan)
Mantan gubernur DKI Jakarta itu menegaskan, tidak ada tempat di Indonesia bagi tindakan terorisme maupun pelaku teror. Karenanya, aksi teror di Sigi harus segera dituntaskan. "Sekali lagi saya tegaskan, tidak ada tempat di Tanah Air kita ini bagi terorisme," tandasnya.
Jokowi mengaku sudah memerintahkan Kapolri Jenderal Polisi Idham Azis dan Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto untuk mengatasi serangan teror tersebut. Dia meminta Kapolri untuk mengusut tuntas pelaku teror hingga ke akarnya.
Dia juga memerintahkan Panglima agar mengerahkan pasukannya menjaga kawasan yang menjadi sasaran teror. “Saya sudah memerintahkan Kapolri dan Panglima mengusut tuntas jaringan pelaku dan membongkar jaringan itu sampai ke akarnya," ungkapnya. (Baca juga: DPR Usulkan Sekolah Tatap Muka Sifatnya Pilihan)
Sebelumnya polisi memastikan aksi pembunuhan satu keluarga dengan cara sadis dan pembakaran rumah ibadah di Desa Lemban Tongoa, Kabupaten Sigi, dilakukan oleh kelompok teroris Mujahidin Indonesia Timur (MIT) pimpinan Ali Karola. MIT awalnya dipimpin Santoso yang tewas dalam baku tembak dengan personel Operasi Tinombala di Poso pada 18 Juli 2016. Lalu, posisinya digantikan Ali Kalora.
Lihat Juga :
tulis komentar anda