Jokowi Minta Tumpas Teroris MIT Sampai ke Akar-akarnya
loading...
A
A
A
JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengutuk keras aksi teror yang menyebabkan satu keluarga tewas dibantai dengan sadis dan pembakaran rumah ibadah di Desa Lemban Tongoa, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah, Jumat (27/11/2020) lalu.
Jokowi mengatakan, aksi biadab tersebut sangat jelas menciptakan provokasi dan teror di tengah masyarakat dengan tujuan merusak persatuan dan kerukunan di tengah warga bangsa.
"Saya mengutuk keras tindakan di luar batas kemanusiaan dan tidak beradab yang menyebabkan empat saudara kita meninggal dunia dalam aksi kekerasan yang terjadi di Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah," ujar Jokowi, kemarin.
(Baca: Jadikan Sikap Tawadhu sebagai Modal Kebahagiaan)
Mantan gubernur DKI Jakarta itu menegaskan, tidak ada tempat di Indonesia bagi tindakan terorisme maupun pelaku teror. Karenanya, aksi teror di Sigi harus segera dituntaskan. "Sekali lagi saya tegaskan, tidak ada tempat di Tanah Air kita ini bagi terorisme," tandasnya.
Jokowi mengaku sudah memerintahkan Kapolri Jenderal Polisi Idham Azis dan Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto untuk mengatasi serangan teror tersebut. Dia meminta Kapolri untuk mengusut tuntas pelaku teror hingga ke akarnya.
Dia juga memerintahkan Panglima agar mengerahkan pasukannya menjaga kawasan yang menjadi sasaran teror. “Saya sudah memerintahkan Kapolri dan Panglima mengusut tuntas jaringan pelaku dan membongkar jaringan itu sampai ke akarnya," ungkapnya. (Baca juga: DPR Usulkan Sekolah Tatap Muka Sifatnya Pilihan)
Sebelumnya polisi memastikan aksi pembunuhan satu keluarga dengan cara sadis dan pembakaran rumah ibadah di Desa Lemban Tongoa, Kabupaten Sigi, dilakukan oleh kelompok teroris Mujahidin Indonesia Timur (MIT) pimpinan Ali Karola. MIT awalnya dipimpin Santoso yang tewas dalam baku tembak dengan personel Operasi Tinombala di Poso pada 18 Juli 2016. Lalu, posisinya digantikan Ali Kalora.
Kapolri Jenderal Polisi Idham Azis mengaku sudah menerjunkan Satuan Tugas (Satgas) Tinombala ke Kabupaten Sigi untuk mencari kelompok MIT pimpinan Ali Kalora.
Mantan Kepala Bareskrim Polri itu menegaskan bahwa negara tidak boleh kalah dengan kelompok teror yang sudah melakukan tindakan pembunuhan terhadap masyarakat, apa pun dalihnya. “Saya sudah bilang ke anggota, tindak tegas mereka. Jika ketemu lalu mereka melawan, tembak mati saja,” ujar Idham. (Baca juga: Merokok Bisa Berdampak Buruk bagi Kecantikan)
Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto mengatakan akan mengirimkan pasukan khusus TNI untuk membantu Polri memburu kelompok MIT . Pasukan Khusus tersebut akan bergabung dalam Satuan Tugas TNI-Polri Operasi Tinombala.
Hadi menegaskan, pihaknya akan membantu Polri dalam menindak tegas dan memburu para pelaku teror dari MIT tersebut. Ada pun pasukan khusus tersebut akan segera diberangkatkan pada Selasa (1/12/2020). (Baca juga: DPR Usul Libur Panjang Natal dan Tahun Baru Diperpendek)
"TNI akan menindak tegas atas pelaku yang dilaksanakan oleh MIT, dalam hal ini TNI akan mendukung Polri. Hari ini akan diberangkatkan Pasukan Khusus dari Bandara Halim Perdanakusuma menuju Palu dan ditugaskan di Poso untuk memperkuat pasukan yang sudah ada sebelumnya di Poso," ujar Hadi.
Dia pun mengatakan sejumlah keperluan untuk mendukung operasi penangkapan terhadap kelompok MIT pimpinan Ali Kalora yang telah melakukan aksi teror di Sigi itu telah dikirim secara bertahap.
"Saya mohon doa agar operasi ini bisa berjalan lancar, dukungan-dukungan untuk operasi sudah kita kirim secara bertahap. Dengan dukungan operasi tersebut, saya yakin kelompok MIT yang melakukan kejahatan atas penduduk yang tidak berdosa segera tertangkap," kata Hadi. (Lihat videonya: Semburan gas di Indramayu Resahkan Warga Setempat)
Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD menyebut kelompok MIT jelas merupakan gerakan kejahatan, bukan keagamaan. "Peristiwa ini bukanlah perang suku, apalagi perang agama. Peristiwa ini dilakukan oleh kelompok kejahatan yang bernama majelis MIT yang dipimpin Ali Kalora yang tidak bisa disebut mewakili agama tertentu," kata Mahfud. (Kiswondari/M Yamin/Dita Angga)
Jokowi mengatakan, aksi biadab tersebut sangat jelas menciptakan provokasi dan teror di tengah masyarakat dengan tujuan merusak persatuan dan kerukunan di tengah warga bangsa.
"Saya mengutuk keras tindakan di luar batas kemanusiaan dan tidak beradab yang menyebabkan empat saudara kita meninggal dunia dalam aksi kekerasan yang terjadi di Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah," ujar Jokowi, kemarin.
(Baca: Jadikan Sikap Tawadhu sebagai Modal Kebahagiaan)
Mantan gubernur DKI Jakarta itu menegaskan, tidak ada tempat di Indonesia bagi tindakan terorisme maupun pelaku teror. Karenanya, aksi teror di Sigi harus segera dituntaskan. "Sekali lagi saya tegaskan, tidak ada tempat di Tanah Air kita ini bagi terorisme," tandasnya.
Jokowi mengaku sudah memerintahkan Kapolri Jenderal Polisi Idham Azis dan Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto untuk mengatasi serangan teror tersebut. Dia meminta Kapolri untuk mengusut tuntas pelaku teror hingga ke akarnya.
Dia juga memerintahkan Panglima agar mengerahkan pasukannya menjaga kawasan yang menjadi sasaran teror. “Saya sudah memerintahkan Kapolri dan Panglima mengusut tuntas jaringan pelaku dan membongkar jaringan itu sampai ke akarnya," ungkapnya. (Baca juga: DPR Usulkan Sekolah Tatap Muka Sifatnya Pilihan)
Sebelumnya polisi memastikan aksi pembunuhan satu keluarga dengan cara sadis dan pembakaran rumah ibadah di Desa Lemban Tongoa, Kabupaten Sigi, dilakukan oleh kelompok teroris Mujahidin Indonesia Timur (MIT) pimpinan Ali Karola. MIT awalnya dipimpin Santoso yang tewas dalam baku tembak dengan personel Operasi Tinombala di Poso pada 18 Juli 2016. Lalu, posisinya digantikan Ali Kalora.
Kapolri Jenderal Polisi Idham Azis mengaku sudah menerjunkan Satuan Tugas (Satgas) Tinombala ke Kabupaten Sigi untuk mencari kelompok MIT pimpinan Ali Kalora.
Mantan Kepala Bareskrim Polri itu menegaskan bahwa negara tidak boleh kalah dengan kelompok teror yang sudah melakukan tindakan pembunuhan terhadap masyarakat, apa pun dalihnya. “Saya sudah bilang ke anggota, tindak tegas mereka. Jika ketemu lalu mereka melawan, tembak mati saja,” ujar Idham. (Baca juga: Merokok Bisa Berdampak Buruk bagi Kecantikan)
Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto mengatakan akan mengirimkan pasukan khusus TNI untuk membantu Polri memburu kelompok MIT . Pasukan Khusus tersebut akan bergabung dalam Satuan Tugas TNI-Polri Operasi Tinombala.
Hadi menegaskan, pihaknya akan membantu Polri dalam menindak tegas dan memburu para pelaku teror dari MIT tersebut. Ada pun pasukan khusus tersebut akan segera diberangkatkan pada Selasa (1/12/2020). (Baca juga: DPR Usul Libur Panjang Natal dan Tahun Baru Diperpendek)
"TNI akan menindak tegas atas pelaku yang dilaksanakan oleh MIT, dalam hal ini TNI akan mendukung Polri. Hari ini akan diberangkatkan Pasukan Khusus dari Bandara Halim Perdanakusuma menuju Palu dan ditugaskan di Poso untuk memperkuat pasukan yang sudah ada sebelumnya di Poso," ujar Hadi.
Dia pun mengatakan sejumlah keperluan untuk mendukung operasi penangkapan terhadap kelompok MIT pimpinan Ali Kalora yang telah melakukan aksi teror di Sigi itu telah dikirim secara bertahap.
"Saya mohon doa agar operasi ini bisa berjalan lancar, dukungan-dukungan untuk operasi sudah kita kirim secara bertahap. Dengan dukungan operasi tersebut, saya yakin kelompok MIT yang melakukan kejahatan atas penduduk yang tidak berdosa segera tertangkap," kata Hadi. (Lihat videonya: Semburan gas di Indramayu Resahkan Warga Setempat)
Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD menyebut kelompok MIT jelas merupakan gerakan kejahatan, bukan keagamaan. "Peristiwa ini bukanlah perang suku, apalagi perang agama. Peristiwa ini dilakukan oleh kelompok kejahatan yang bernama majelis MIT yang dipimpin Ali Kalora yang tidak bisa disebut mewakili agama tertentu," kata Mahfud. (Kiswondari/M Yamin/Dita Angga)
(ysw)