PB IDI Ungkap Masalah Besar dalam Penanganan Covid-19

Senin, 30 November 2020 - 20:04 WIB
Masalah besar pada Covid-19 bukan pada kematiannya tapi pada kecepatan penularan yang 100 kali lebih cepat dari penyakit lain seperti SARS. Foto/dok.SINDOnews
JAKARTA - Ketua Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Daeng M Faqih mengatakan masalah besar pada Covid-19 adalah kecepatan penularannya. Bahkan, jika dibandingkan penyakil lain kecepatan penularannya bisa 100 kali lipat. Padahal, tingkat kematiannya relatif rendah ketimbang penyakit lain.

"Memang Covid ini dibandingkan dengan penyakit yang lain menimbulkan angka kematian itu tidak terlalu ganas, hanya 2 sampai 3%. Demikian juga angka kesakitan itu tidak terlalu tinggi dibandingkan SARS, Flu Burung, MERS dan lain-lain. Tetapi memang dalam kecepatan penularan, covid ini luar biasa bisa 10 sampai 100 kali lipat dari penyakit yang lain," katanya saat konferensi pers Senin (30/11/2020).

(Baca: PB IDI: Tenaga Medis Pahlawan Sesungguhnya di Tengah Pandemi)



Dia mengatakan bahwa terjadinya mutasi covid memang menyebabkan peningkatan kecepatan penularan. Meskipun memang tidak berpengaruh pada bahaya kematian.

“Bahkan yang dikatakan banyak terjadi mutasi, mutasi covid itu justru meningkatkan kecepatan. Meskipun alhamdulillah menimbulkan kematian itu memang mutasi ini tidak berpengaruh. Tapi yang berpengaruh kecepatan penularan yakni semakin cepat penularannya,” ujarnya.

(Baca: IDI Minta Pemerintah Tiadakan Cuti Bersama karena Picu Lonjakan Penularan Covid-19)

Daeng menduga meningkatnya kasus covid di Indonesia akhir-akhir ini karena kecepatan penularan. Apalagi masyarakat belum bisa berdisiplin untuk menghambat penularan ini.

“Oleh karena itu penambahan kasus ini karena kecepatan penularan ini yang terjadi. Dan mohon maaf kalau boleh dikatakan, masyarakat belum disiplin menghambat penularan ini,” pungkasnya.
(muh)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More