Setara Institute: Kekecewaan Publik terhadap Pemerintah Bisa Ditunggangi Teroris

Sabtu, 28 November 2020 - 19:28 WIB
“Satgas dan seluruh aparat keamanan harus menjamin seluruh warga negara, termasuk di pedalaman dan pegunungan Sulawesi Tengah, dari serangan kelompok manapun yang mengancam keamanan dan keselamatan (human security) mereka,” ujar Halili.

Ia pun mendesak pemerintah, khususnya aparat keamanan untuk tidak lengah dalam mengantisipasi konsolidasi dan bangkitnya sel-sel tidur terorisme dan ekstremisme-kekerasan. Menurutnya, peningkatan kekecewaan publik belakangan ini atas kinerja pemerintahan di berbagai bidang di seluruh cabang kekuasaan dapat dimanfaatkan sel-sel dari jaringan terorisme dan ekstremisme kekerasan untuk mendapatkan momentum dan melakukan konsolidasi.

“Terorisme dan ekstremisme-kekerasan tidak mengenal agama. Karena itu, Setara Institute mendorong tokoh lintas agama untuk sama-sama mengutuk kekerasan yang digunakan oleh kelompok tertentu atas nama agama. Selain itu, bersama-sama membangun kehidupan keagamaan yang teduh,” ujar dia.

(Baca: Sorot Acara Habib Rizieq, Setara Institute Ungkap Paradoks Pemerintah)

Halili juga meminta agar para tokoh lintas agama dapat mengaktualisasikan spirit Rencana Aksi Rabat Maroko 2012 dan Deklarasi Beirut Lebanon 2017 yang isinya menegaskan bahwa kebencian yang menghasut terjadinya diskriminasi, permusuhan, dan kekerasan, adalah musuh bersama lintas agama.

Pihaknya juga menghimbau agar kasus terorisme dan ekstremisme-kekerasan seperti yang terjadi di Sulawesi Tengah tidak dimanfaatkan sebagai isu sosial-politik apapun oleh kelompok manapun untuk memantik segregasi sosial-politik atau sosial-keagamaan di tengah-tengah masyarakat.

(Klik ini untuk ikuti survei SINDOnews tentang calon presiden 2024)
(muh)
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More