Terima Bintang Mahaputra, Gatot Nurmantyo: Kalau Menolak, Saya Tidak Mengakui Rakyat Indonesia
Kamis, 26 November 2020 - 16:49 WIB
JAKARTA - Mantan Panglima TNI, Gatot Nurmantyo menjelaskan ketidakhadirannya dalam penyematan Bintang Mahaputra oleh Presiden Joko Widodo ( Jokowi ) di Istana pada 11 November lalu. Dia mengatakan telah menulis surat pribadi kepada Presiden Jokowi terkait ketidakhadirannya.
(Baca juga : Menebak Merek, Spesifikasi, dan Harga Sepeda Edhy Prabowo yang Disita KPK )
“Bahwa yang utama adalah saya pernah menerima perintah negara yang disampaikan oleh Bapak Presiden kepada saya. Dan hingga saya purna tugas saya belum bisa menyelesaikan perintah negara tersebut. Dan saya berharap dan tentunya berdoa tugas segera diselesaikan oleh penerus saya,” ujarnya katanya saat konferensi pers pernyataan sikap KAMI secara virtual, Kamis (26/11/2020). (Baca juga: Komentari Penurunan Baliho Habib Rizieq, Gatot: Kita Lihat Saja Itu Atas Perintah atau Bukan)
Baginya Bintang Mahaputra itu adalah penghargaan yang diberikan oleh negara kepada dirinya sebagai mantan Panglima TNI. Namun, dia menekankan bahwa penghargaan itu sebenarnya milik prajurit TNI.
“Penghargaan itu milik semua prajurit, baik yang aktif dan yang purna selama saya menjadi tentara dari tahun 1982 hingga 2018 untuk mereka yang telah mengorbankan pikiran, tenaga, keringat, darah bahkan nyawa untuk melindungi NKRI,” tuturnya.
(Baca juga : Polisi Bidik Tersangka pada Kasus Hajatan Habib Rizieq di Petamburan )
Menurutnya, tidak mungkin penghargaan itu ditolaknya. Dia melanjutkan jika menolak sama saja tidak mengakui rakyat Indonesia. Pasalnya rakyat adalah bagian daripada negara, selain pemerintahan yang berdaulat dan wilayah.
“Tidak mungkin saya tolak itu. Kalau saya tolak saya enggak mengakui rakyat Indonesia yang memberikan kepada saya,” tuturnya. (Baca juga:Gatot Nurmantyo: TNI Tak Mungkin Bermusuhan dengan FPI)
“Maka penghargaan ini saya terima. Maka surat saya adalah terima kasih penghargaan dari NKRI untuk saya, saya terima dengan ucapan syukur alhamdulillah dan terima kasih. Surat saya seperti itu. Namun mohon maaf saya tidak bisa hadir dalam penyematan,” pungkasnya.
(Baca juga : Menebak Merek, Spesifikasi, dan Harga Sepeda Edhy Prabowo yang Disita KPK )
“Bahwa yang utama adalah saya pernah menerima perintah negara yang disampaikan oleh Bapak Presiden kepada saya. Dan hingga saya purna tugas saya belum bisa menyelesaikan perintah negara tersebut. Dan saya berharap dan tentunya berdoa tugas segera diselesaikan oleh penerus saya,” ujarnya katanya saat konferensi pers pernyataan sikap KAMI secara virtual, Kamis (26/11/2020). (Baca juga: Komentari Penurunan Baliho Habib Rizieq, Gatot: Kita Lihat Saja Itu Atas Perintah atau Bukan)
Baginya Bintang Mahaputra itu adalah penghargaan yang diberikan oleh negara kepada dirinya sebagai mantan Panglima TNI. Namun, dia menekankan bahwa penghargaan itu sebenarnya milik prajurit TNI.
“Penghargaan itu milik semua prajurit, baik yang aktif dan yang purna selama saya menjadi tentara dari tahun 1982 hingga 2018 untuk mereka yang telah mengorbankan pikiran, tenaga, keringat, darah bahkan nyawa untuk melindungi NKRI,” tuturnya.
(Baca juga : Polisi Bidik Tersangka pada Kasus Hajatan Habib Rizieq di Petamburan )
Menurutnya, tidak mungkin penghargaan itu ditolaknya. Dia melanjutkan jika menolak sama saja tidak mengakui rakyat Indonesia. Pasalnya rakyat adalah bagian daripada negara, selain pemerintahan yang berdaulat dan wilayah.
“Tidak mungkin saya tolak itu. Kalau saya tolak saya enggak mengakui rakyat Indonesia yang memberikan kepada saya,” tuturnya. (Baca juga:Gatot Nurmantyo: TNI Tak Mungkin Bermusuhan dengan FPI)
“Maka penghargaan ini saya terima. Maka surat saya adalah terima kasih penghargaan dari NKRI untuk saya, saya terima dengan ucapan syukur alhamdulillah dan terima kasih. Surat saya seperti itu. Namun mohon maaf saya tidak bisa hadir dalam penyematan,” pungkasnya.
(kri)
tulis komentar anda