Gatot Nurmantyo: TNI Tak Mungkin Bermusuhan dengan FPI
loading...
A
A
A
JAKARTA - Presidium Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia ( KAMI ) yang juga mantan Panglima TNI, Gatot Nurmantyo menyebut bahwa tidak mungkin TNI bermusuhan Front Pembela Islam ( FPI ). Menurutnya, tidak ada hal yang melatarbelakangi adanya permusuhan itu.
“Apapun alasannya, TNI tidak mungkin bermusuhan dengan FPI. Saya ulangi, TNI tidak mungkin bermusuhan dengan FPI. Apa latar belakangnya?” ujarnya saat konferensi pers pernyataan sikap KAMI secara virtual, Kamis (26/11/2020). (Baca juga: Pakar Hukum Tata Negara: Penurunan Baliho Habib Rizieq oleh TNI Itu Termasuk Vandalisme)
Dia mengatakan bahwa baik FPI maupun Rizieq Shihab merupakan warga yang dilindungi. Di sisi lain tidak ada cacat hukum.
“Baik FPI dan Habib Rizieq, mereka warga negara yang dilindungi hukum dan tidak cacat hukum. Dalam arti kata bukan ada keputusan. Kecuali disampaikan bahwa FPI itu adalah ekstrem kanan yang dilarang di Indonesia, nah itu baru musuhan. Tapi kalau tidak, tidak ada alasan,” jelasnya.
Gatot pun meminta jangan membawa-bawa TNI dalam aksi penurunan baliho Rizieq Shihab. Apalagi dengan menggunakan Panser.
“Jangan seolah semua TNI. TNI masih seperti dulu. Rakyat sebagai ibu kandungnya. TNI perlu rakyat. Ini karena untuk mempertahankan NKRI saat-saat terakhir adalah kebersamaan TNI dan rakyat yang sama-sama berjuang mengamankan bangsa ini bersama-sama.” (Baca juga: Ratusan Santri Banten dan Simpatisan FPI Apel Akbar, Siap Kawal Habib Rizieq)
“Jadi tolong pisahkan antara yang dilakukan Pangdam Jaya tidak mewakili TNI seluruhnya. Termasuk yang dilakukan Korps di Petamburan yang menurunkan kendaraan taktis, itu sama. Tidak boleh keluarkan kendaraan taktis di masa damai ini,” pungkasnya.
Lihat Juga: Letjen TNI yang Belum Genap Sebulan Duduki Jabatan Baru, Nomor 5 dan 6 Peraih Adhi Makayasa
“Apapun alasannya, TNI tidak mungkin bermusuhan dengan FPI. Saya ulangi, TNI tidak mungkin bermusuhan dengan FPI. Apa latar belakangnya?” ujarnya saat konferensi pers pernyataan sikap KAMI secara virtual, Kamis (26/11/2020). (Baca juga: Pakar Hukum Tata Negara: Penurunan Baliho Habib Rizieq oleh TNI Itu Termasuk Vandalisme)
Dia mengatakan bahwa baik FPI maupun Rizieq Shihab merupakan warga yang dilindungi. Di sisi lain tidak ada cacat hukum.
“Baik FPI dan Habib Rizieq, mereka warga negara yang dilindungi hukum dan tidak cacat hukum. Dalam arti kata bukan ada keputusan. Kecuali disampaikan bahwa FPI itu adalah ekstrem kanan yang dilarang di Indonesia, nah itu baru musuhan. Tapi kalau tidak, tidak ada alasan,” jelasnya.
Gatot pun meminta jangan membawa-bawa TNI dalam aksi penurunan baliho Rizieq Shihab. Apalagi dengan menggunakan Panser.
“Jangan seolah semua TNI. TNI masih seperti dulu. Rakyat sebagai ibu kandungnya. TNI perlu rakyat. Ini karena untuk mempertahankan NKRI saat-saat terakhir adalah kebersamaan TNI dan rakyat yang sama-sama berjuang mengamankan bangsa ini bersama-sama.” (Baca juga: Ratusan Santri Banten dan Simpatisan FPI Apel Akbar, Siap Kawal Habib Rizieq)
“Jadi tolong pisahkan antara yang dilakukan Pangdam Jaya tidak mewakili TNI seluruhnya. Termasuk yang dilakukan Korps di Petamburan yang menurunkan kendaraan taktis, itu sama. Tidak boleh keluarkan kendaraan taktis di masa damai ini,” pungkasnya.
Lihat Juga: Letjen TNI yang Belum Genap Sebulan Duduki Jabatan Baru, Nomor 5 dan 6 Peraih Adhi Makayasa
(kri)