Tantangan Para Relawan COVID-19, Satgas: Mengajak Menerapkan Protokol Kesehatan
Kamis, 26 November 2020 - 15:00 WIB
JAKARTA - Ketua bidang Koordinasi Relawan Satuan Tugas COVID-19 , Andre Rahadian mengungkapkan salah satu yang menjadi tantangan para relawan Satgas COVID-19 adalah mengajak masyarakat untuk disiplin protokol kesehatan dan melakukan perubahan perilaku.
“Jadi memang yang namanya kerelawanan ini kan selalu dihadapkan dengan tantangan-tantangan baru. Sekarang tantangan yang kita adalah membantu pemerintah, membantu Satgas untuk memperkenalkan dan mengajak semua elemen bangsa, semua masyarakat untuk kita menerapkan protokol dan melakukan perubahan perilaku,” ujar Andre dalam diskusi ‘Dedikasi Relawan di Masa Pandemi’ di Media Center Satuan Tugas Penanganan COVID-19, Graha BNPB, Jakarta, Kamis (26/11/2020). (Baca juga: Merasakan Gejala COVID-19, Jangan Takut untuk Berobat)
Apalagi, kata Andre, dalam seminggu hari terakhir kasus COVID-19 masih terus mengalami peningkatan yang cukup tinggi. “Karena kita tahu bahwa penyebaran COVID-19 ini dalam seminggu terakhir kan masih tetap meninggi. Dan cara untuk memutus penyebaran itu adalah dengan kita semua sadar, pertama yaitu memakai masker terus, menjaga jarak dan mencuci tangan,” jelasnya.
Selain itu, Andre mengatakan saat ini kegiatan para relawan semakin banyak. “Dan makin banyak kegiatan relawan baik yang medis maupun nonmedis, yang dibutuhkan dalam penanganan kesehatan ini. Jadi mulai dari adanya rekrutmen untuk relawan tracer di puskesmas-puskesmas, juga sedang dilakukan pelatihan-pelatihan di banyak provinsi di 7 provinsi prioritas.”
“Pada hari ini adalah pembukaan di Banjarmasin melibatkan 1.000 relawan untuk lima hari depan. Jadi itu salah satu kegiatan dan cara kita untuk tetap menjaga semangat relawan, kita buat program kita mengajak mereka untuk melakukan pelatihan dan kita menyampaikan informasi-informasi terakhir mengenai kondisi penyebaran COVID-19. Dan apa yang bisa mereka lakukan sebagai anggota masyarakat, sebagai relawan, kira-kira itu,” sambung Andre.
Andre juga menjelaskan Satgas bidang Kerelawanan ada dua kelompok besar. “Dua kelompok besar yaitu relawan medis dan relawan non medis. Di relawan medis ini yang membantu Fasilitas Kesehatan, membantu Rumah Sakit, Puskesmas di daerah.”
“Jadi para dokter, perawat, laboran dan sekarang tenaga kesehatan masyarakat yang ditempatkan di Puskesmas-Puskesmas. Jadi kita harapkan itu adalah relawan yang memang domisilinya di sana membantu Puskesmas di daerah tempat lingkungan mereka ada,” katanya. (Baca juga: Jubir Satgas COVID-19 Depok Akui Idris Positif Terpapar)
Sementara yang kedua ada relawan non medis. “Dan non medis ini yang kegiatan itu jauh lebih banyak sosialisasi, edukasi, mereka mengingatkan masyarakat protokol di tempat-tempat umum, di pasar, di tempat-tempat lain. Dan juga sekarang semuanya tujuannya adalah untuk kita bisa sama-sama melaksanakan perubahan perilaku mulai dari diri sendiri, keluarga, lingkungan dan juga organisasinya,” tutup dia.
“Jadi memang yang namanya kerelawanan ini kan selalu dihadapkan dengan tantangan-tantangan baru. Sekarang tantangan yang kita adalah membantu pemerintah, membantu Satgas untuk memperkenalkan dan mengajak semua elemen bangsa, semua masyarakat untuk kita menerapkan protokol dan melakukan perubahan perilaku,” ujar Andre dalam diskusi ‘Dedikasi Relawan di Masa Pandemi’ di Media Center Satuan Tugas Penanganan COVID-19, Graha BNPB, Jakarta, Kamis (26/11/2020). (Baca juga: Merasakan Gejala COVID-19, Jangan Takut untuk Berobat)
Apalagi, kata Andre, dalam seminggu hari terakhir kasus COVID-19 masih terus mengalami peningkatan yang cukup tinggi. “Karena kita tahu bahwa penyebaran COVID-19 ini dalam seminggu terakhir kan masih tetap meninggi. Dan cara untuk memutus penyebaran itu adalah dengan kita semua sadar, pertama yaitu memakai masker terus, menjaga jarak dan mencuci tangan,” jelasnya.
Selain itu, Andre mengatakan saat ini kegiatan para relawan semakin banyak. “Dan makin banyak kegiatan relawan baik yang medis maupun nonmedis, yang dibutuhkan dalam penanganan kesehatan ini. Jadi mulai dari adanya rekrutmen untuk relawan tracer di puskesmas-puskesmas, juga sedang dilakukan pelatihan-pelatihan di banyak provinsi di 7 provinsi prioritas.”
“Pada hari ini adalah pembukaan di Banjarmasin melibatkan 1.000 relawan untuk lima hari depan. Jadi itu salah satu kegiatan dan cara kita untuk tetap menjaga semangat relawan, kita buat program kita mengajak mereka untuk melakukan pelatihan dan kita menyampaikan informasi-informasi terakhir mengenai kondisi penyebaran COVID-19. Dan apa yang bisa mereka lakukan sebagai anggota masyarakat, sebagai relawan, kira-kira itu,” sambung Andre.
Andre juga menjelaskan Satgas bidang Kerelawanan ada dua kelompok besar. “Dua kelompok besar yaitu relawan medis dan relawan non medis. Di relawan medis ini yang membantu Fasilitas Kesehatan, membantu Rumah Sakit, Puskesmas di daerah.”
“Jadi para dokter, perawat, laboran dan sekarang tenaga kesehatan masyarakat yang ditempatkan di Puskesmas-Puskesmas. Jadi kita harapkan itu adalah relawan yang memang domisilinya di sana membantu Puskesmas di daerah tempat lingkungan mereka ada,” katanya. (Baca juga: Jubir Satgas COVID-19 Depok Akui Idris Positif Terpapar)
Sementara yang kedua ada relawan non medis. “Dan non medis ini yang kegiatan itu jauh lebih banyak sosialisasi, edukasi, mereka mengingatkan masyarakat protokol di tempat-tempat umum, di pasar, di tempat-tempat lain. Dan juga sekarang semuanya tujuannya adalah untuk kita bisa sama-sama melaksanakan perubahan perilaku mulai dari diri sendiri, keluarga, lingkungan dan juga organisasinya,” tutup dia.
(kri)
tulis komentar anda