PDIP: Jangan Rusak Indonesia dengan Kebencian
Senin, 16 November 2020 - 22:01 WIB
JAKARTA - Pembacaan doa yang disampaikan Idrus dengan niat agar Presiden Joko Widodo ( Jokowi ) dan mantan presiden yang juga Ketua Umum DPP PDIP Megawati Soekarnoputri berumur pendek sangat disesalkan.
Politikus PDIP yang juga Anggota Komisi IX DPR Nabil Haroen mengatakan, Idrus Jamalullail telah bertindak mendoakan secara jelek sekaligus juga mendorong hasutan dan pecah belah antar warga. (Baca juga: Panglima TNI : Jangan Biarkan Persatuan dan Kesatuan Hilang)
"Mendoakan Presiden Joko Widodo dan Ibu Megawati Soekarnoputri agar berumur pendek itu tidak hanya tidak patut secara etika, namun juga bertentangan dengan ajaran agama. Terlebih, Nabi Muhammad mengajarkan agama Islam sebagai agama yang menebar rahmah, bukan kebencian dan caci maki," ujar Gus Nabil dalam keterangan tertulis, Senin (16/11/2020).
Pihaknya meminta Idrus Jamalullail agar menarik ucapannya dan meminta maaf kepada pihak terkait. "Hal yang baik untuk disegerakan adalah mendoakan semua pihak agar diberi kesehatan, sekaligus amal baik untuk mengabdi kepada Indonesia, mengabdi untuk kebaikan semua," urainya.
Gus Nabil juga meminta Front Pembela Islam (FPI) harus mendorong agar ada upaya permintaan maaf meski dilakukan secara pribadi. Namun, kejadian berlangsung di agenda yang diselenggarakan FPI, sekaligus juga disiarkan secara langsung melalui saluran media resmi organisasi. (Baca juga:DPR Berharap Habib Rizieq Shihab Membawa Kesejukan Bagi Bangsa Indonesia)
"Saya kira, FPI tidak bisa hanya lepas tangan, tanpa ada sikap kooperatif. Jangan sampai kejadian ini merusak situasi kondusif di Indonesia. Jangan rusak Indonesia dengan kebencian dan caci maki," pungkas Ketua Umum Pimpinan Pusat Pagar Nusa Nahdlatul Ulama ini.
Politikus PDIP yang juga Anggota Komisi IX DPR Nabil Haroen mengatakan, Idrus Jamalullail telah bertindak mendoakan secara jelek sekaligus juga mendorong hasutan dan pecah belah antar warga. (Baca juga: Panglima TNI : Jangan Biarkan Persatuan dan Kesatuan Hilang)
"Mendoakan Presiden Joko Widodo dan Ibu Megawati Soekarnoputri agar berumur pendek itu tidak hanya tidak patut secara etika, namun juga bertentangan dengan ajaran agama. Terlebih, Nabi Muhammad mengajarkan agama Islam sebagai agama yang menebar rahmah, bukan kebencian dan caci maki," ujar Gus Nabil dalam keterangan tertulis, Senin (16/11/2020).
Pihaknya meminta Idrus Jamalullail agar menarik ucapannya dan meminta maaf kepada pihak terkait. "Hal yang baik untuk disegerakan adalah mendoakan semua pihak agar diberi kesehatan, sekaligus amal baik untuk mengabdi kepada Indonesia, mengabdi untuk kebaikan semua," urainya.
Gus Nabil juga meminta Front Pembela Islam (FPI) harus mendorong agar ada upaya permintaan maaf meski dilakukan secara pribadi. Namun, kejadian berlangsung di agenda yang diselenggarakan FPI, sekaligus juga disiarkan secara langsung melalui saluran media resmi organisasi. (Baca juga:DPR Berharap Habib Rizieq Shihab Membawa Kesejukan Bagi Bangsa Indonesia)
"Saya kira, FPI tidak bisa hanya lepas tangan, tanpa ada sikap kooperatif. Jangan sampai kejadian ini merusak situasi kondusif di Indonesia. Jangan rusak Indonesia dengan kebencian dan caci maki," pungkas Ketua Umum Pimpinan Pusat Pagar Nusa Nahdlatul Ulama ini.
(kri)
Lihat Juga :
tulis komentar anda