3M dan 3T Harus Berjalan Bersama untuk Memutus Penularan COVID-19
Kamis, 12 November 2020 - 13:24 WIB
JAKARTA - Penasihat Menteri Koordinator (Menko) Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, Monica Nirmala mengatakan bahwa 3M (memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan dengan sabun) dan 3T (testing, tracing, dan treatment) harus berjalan bersama untuk memutus penularan COVID-19 .
Jadi, ketika 3M ini sukses, 3T seharusnya juga sukses. Namun ketika menerapkan hanya 3M saja, 3T nya tidak diterapkan, maka tidak akan bisa menurunkan penyebaran COVID-19. “Agak susah ya kalau tidak berjalan bersama,” ujar Monica dalam dialog KPC PEN bertema Optimisme Masyarakat Terhadap 3T secara virtual, Kamis (12/11/2020). (Baca juga: Presiden Jokowi Hadiri KTT ASEAN, Bahas Kerja Sama Vaksin Covid-19)
Karena, kata Monic kalau 3M itu berbicara tentang peran sebagai individu, seperti memakai masker, cuci tangan, kita jaga jarak. “Tapi kalau testing, tracing, ini berbicara tentang bahwa kita memberikan notifikasi atau pemberitahuan kepada orang-orang di sekitar kita untuk waspada gitu. Oh, bisa jadi kamu tertular COVID-19. Oleh karena itu kamu perlu melakukan karantina.”
“Jadi, memang ada satu proses yang tidak hanya individu tetapi juga melibatkan komunal gitu atau orang yang lebih banyak,” sambung Monica.
Selain itu, Monica juga mengatakan bahwa masih ada masyarakat yang takut dilakukan testing sebagai proses 3T COVID-19. “Kalau yang saya temukan setelah banyak diskusi gitu ya di lapangan, di daerah, memang ada kekhawatiran gitu ya, ada ketakutan, mungkin kalau di tes petugas kesehatan yang pakai baju putih-putih gitu ya agak takut gitu.” (Baca juga: Penasihat Menko Luhut: 3T Penting untuk Memutus Penularan Covid-19)
“Jadi mungkin di kesempatan ini saya ingin menekankan gitu ya, kepada publik bahwa jangan takut dengan tenaga kesehatan gitu. Justru mereka ingin memeriksa Bapak Ibu itu karena mereka sayang gitu, ingin tahu bagaimana kondisi kesehatan Bapak Ibu gitu,” imbuh Monica.
Jadi, ketika 3M ini sukses, 3T seharusnya juga sukses. Namun ketika menerapkan hanya 3M saja, 3T nya tidak diterapkan, maka tidak akan bisa menurunkan penyebaran COVID-19. “Agak susah ya kalau tidak berjalan bersama,” ujar Monica dalam dialog KPC PEN bertema Optimisme Masyarakat Terhadap 3T secara virtual, Kamis (12/11/2020). (Baca juga: Presiden Jokowi Hadiri KTT ASEAN, Bahas Kerja Sama Vaksin Covid-19)
Karena, kata Monic kalau 3M itu berbicara tentang peran sebagai individu, seperti memakai masker, cuci tangan, kita jaga jarak. “Tapi kalau testing, tracing, ini berbicara tentang bahwa kita memberikan notifikasi atau pemberitahuan kepada orang-orang di sekitar kita untuk waspada gitu. Oh, bisa jadi kamu tertular COVID-19. Oleh karena itu kamu perlu melakukan karantina.”
“Jadi, memang ada satu proses yang tidak hanya individu tetapi juga melibatkan komunal gitu atau orang yang lebih banyak,” sambung Monica.
Selain itu, Monica juga mengatakan bahwa masih ada masyarakat yang takut dilakukan testing sebagai proses 3T COVID-19. “Kalau yang saya temukan setelah banyak diskusi gitu ya di lapangan, di daerah, memang ada kekhawatiran gitu ya, ada ketakutan, mungkin kalau di tes petugas kesehatan yang pakai baju putih-putih gitu ya agak takut gitu.” (Baca juga: Penasihat Menko Luhut: 3T Penting untuk Memutus Penularan Covid-19)
“Jadi mungkin di kesempatan ini saya ingin menekankan gitu ya, kepada publik bahwa jangan takut dengan tenaga kesehatan gitu. Justru mereka ingin memeriksa Bapak Ibu itu karena mereka sayang gitu, ingin tahu bagaimana kondisi kesehatan Bapak Ibu gitu,” imbuh Monica.
(kri)
tulis komentar anda