Puncak Pandemi Corona di Indonesia Sulit Diprediksi, Ini Faktornya
Sabtu, 09 Mei 2020 - 18:52 WIB
Dalam pemaparannya, Alvara menyatakan proporsi pasien Covid-19 di Jakarta dari waktu ke waktu terus menurun, sementara di kepulauan lain cenderung meningkat.
Sampai tanggal 8 Mei 2020,37,9% pasien Covid-19 di Indonesia berasal dari Jakarta, 32,6% dari provinsi di Jawa selain Jakarta, 7,6% dari Sumatera, 6,6% dari Kalimantan, 7,5% dari Sulawesi,4,8% dari BaliNusra, dan 3,1%
dari MalPapua
Secara proporsi, papar Alvara, persentase pasien positif di Jakarta bila dibanding kepulauan lain dari waktu ke waktu cenderung menurun. "Pasien terbesar kedua setelah Jakarta didominasi oleh propinsi-propinsi lain di Jawa," demikian paparan Alvara.
Di luar Jakarta, Jawa Timur dan Jawa Barat masih menjadi penyumbang terbesar kasus Covid-19 di pulau Jawa. Sumatera Barat dan Sumatera Selatan menjadi provinsi yang perlu diwaspadai sebagai episentrum di Pulau Sumatera.
Di Pulau Sumatera kenaikan pasien Covid terlihat landai, hanya di dua provinsi, yakni Sumatera Barat dan Sumatera Selatan yang terlihatmenonjol dengan tingkat kenaikan yang tajam. Sumatera Utara dalam 3 hari terahir juga mulai menunjukkan akselerasi kenaikan tapi tidak setinggi dua provinsi di atas.
Secara umum, tren penambahan kasus harian terlihat stabil, tidak ada lonjakan kenaikanb maupun penurunan yang siginifikan, sejak tanggal 11 April 2020 hingga sekarang kenaikan pasien baru rata-rata berkisar 300-400 orang.( )
Kenaikan pasien positif Covid-19 akan tetap terjadi tujuh hari ke depan karena beberapa daerah masih menunjukkan tren pertumbuhan yang masih tinggi.
Trend pasien yang sembuh semakin naik dan pada tanggal 8 Mei 2020 mencapai 18,25%. Meski demikian tingkat CRR sebesar 18,25% tersebut masih tergolong kecil bila dibandingkan dengan negara-negara lain, patut diduga rata-rata waktu yang dibutuhkan pasien Covid-19 untuk kembali sembuh lebih lama dibanding negara-negara lain
Di sisi lain persentase pasien yang meninggal juga semakin turun hal ini ditunjukkan dengan angka CFR yang semakin turun diangka 7,19% pada tanggal 8 Mei 2020
Sampai tanggal 8 Mei 2020,37,9% pasien Covid-19 di Indonesia berasal dari Jakarta, 32,6% dari provinsi di Jawa selain Jakarta, 7,6% dari Sumatera, 6,6% dari Kalimantan, 7,5% dari Sulawesi,4,8% dari BaliNusra, dan 3,1%
dari MalPapua
Secara proporsi, papar Alvara, persentase pasien positif di Jakarta bila dibanding kepulauan lain dari waktu ke waktu cenderung menurun. "Pasien terbesar kedua setelah Jakarta didominasi oleh propinsi-propinsi lain di Jawa," demikian paparan Alvara.
Di luar Jakarta, Jawa Timur dan Jawa Barat masih menjadi penyumbang terbesar kasus Covid-19 di pulau Jawa. Sumatera Barat dan Sumatera Selatan menjadi provinsi yang perlu diwaspadai sebagai episentrum di Pulau Sumatera.
Di Pulau Sumatera kenaikan pasien Covid terlihat landai, hanya di dua provinsi, yakni Sumatera Barat dan Sumatera Selatan yang terlihatmenonjol dengan tingkat kenaikan yang tajam. Sumatera Utara dalam 3 hari terahir juga mulai menunjukkan akselerasi kenaikan tapi tidak setinggi dua provinsi di atas.
Secara umum, tren penambahan kasus harian terlihat stabil, tidak ada lonjakan kenaikanb maupun penurunan yang siginifikan, sejak tanggal 11 April 2020 hingga sekarang kenaikan pasien baru rata-rata berkisar 300-400 orang.( )
Kenaikan pasien positif Covid-19 akan tetap terjadi tujuh hari ke depan karena beberapa daerah masih menunjukkan tren pertumbuhan yang masih tinggi.
Trend pasien yang sembuh semakin naik dan pada tanggal 8 Mei 2020 mencapai 18,25%. Meski demikian tingkat CRR sebesar 18,25% tersebut masih tergolong kecil bila dibandingkan dengan negara-negara lain, patut diduga rata-rata waktu yang dibutuhkan pasien Covid-19 untuk kembali sembuh lebih lama dibanding negara-negara lain
Di sisi lain persentase pasien yang meninggal juga semakin turun hal ini ditunjukkan dengan angka CFR yang semakin turun diangka 7,19% pada tanggal 8 Mei 2020
Lihat Juga :
tulis komentar anda