Puncak Pandemi Corona di Indonesia Sulit Diprediksi, Ini Faktornya

Sabtu, 09 Mei 2020 - 18:52 WIB
Provinsi-provinsi dengan jumlah penduduk besar seperti Jawa Barat, Jawa Timur, dan Jawa Tengah masih menunjukkan kenaikan yang tajam kasus Corona. Foto/Ilustrasi/SINDOnews
JAKARTA - Alvara Riset Center menyatakan tidak mudah untuk memprediksi puncak pandemi virus Corona (Covid-19) di Indonesia. Ada beberapa faktor yang menurut Alvara membuat sulit menentukan waktu titik puncak pandemi.

"Indonesia merupakan negara dengan wilayah kepulauan terbesar dengan karakteristik unik, puncak pandemi di Indonesia

ini tidak mudah diprediksi karena masing-masing Pulau maupun wilayah memiliki tingkat penyebaran dan trend yang

berbeda-beda," tulis kesimpulan riset Alvara tentang perkembangan Covid-19 di Indonesia yang diterima SINDOnews, Sabtu (9/5/2020).

Berdasarkan riset data yang diperoleh Alvara, trend kenaikan pasien Covid-19 di Pulau Jawa masih tinggi meskipun ada indikasi beberapa daerah yang sudah melambat. Provinsi-provinsi dengan jumlah penduduk besar seperti Jawa Barat, Jawa Timur, dan Jawa Tengah masih menunjukkan kenaikan yang tajam.



Di luar Jawa provinsi-provinsi yang perlu diwaspadai adalah Sumatera Barat, Sumatera Selatan, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Sulawesi Selatan, NTB, Bali, dan Papua.

Melihat perkembanggan Covid-19 di Indonesia tersebut, Alvara menyarankan pemerintah perlu memperkuat sinergi antara pemerintah pusat dan daerah, meliputi manajemen data Covid-19, dan kebijakan penyerta termasuk ekonomi dan jaring pengaman sosial.

"Pemerintah juga segera memperluas PSBB di provinsi-provinsi dengan tingkat resiko yang tinggi secara konsisten, dan jangan terburu-buru melakukan kebijakan relaksasi PSBB sebelum adanya tanda-tanda penurunan pandemic Covid-19 di Indonesia," tulis pernyataan Alvara.

Alvara juga mengimbau masyarakat tidak boleh kendor dan lengah untuk tetap disiplin menjalankan protokol kesehatan untuk membantu mengurangi penyebaran Covid-19.
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More