Umrah Kembali Dibuka, Satgas Minta Sosialisasi Protokol Kesehatan Masif
Kamis, 05 November 2020 - 18:00 WIB
JAKARTA - Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan COVID-19, Wiku Adisasmito mengatakan bahwa pemerintah telah memutuskan untuk kembali membuka ibadah umrah ke Tanah Suci. Menurutnya, telah dirilis Keputusan Menteri Agama No 719/2020 yang dijadikan sebagai pedomanan penyelenggaraan perjalanan ibadah umrah di masa pandemi .
Selain itu, Wiku juga mengatakan bahwa ibadah ke Tanah Suci ini akan selalu diawasi dan dievaluasi sesuai dengan kondisi Indonesia maupun Arab Saudi.
"Kebijakan mengenai ibadah ke Tanah Suci ini tetap akan diawasi dan dievaluasi sesuai dengan perkembangan keadaan pandemi di kedua negara ini," katanya saat konferensi pers, Kamis (5/11/2020). ( )
Wiku mengakui bahwa waktu yang dimiliki saat ini sangat singkat antara keputusan pembukaan hingga persiapan pemberangkatan jamaah ke Tanah Suci. Maka dari itu dia meminta agar sosialisasi dilakukan secara masif.
"Maka sosialisasi yang masif terkait protokol kesehatan untuk ibadah umrah selama pandemi betul-betul harus dilakukan secara menyeluruh," katanya.
Satgas meminta agar sosialisasi melibatkan Kantor Wilayah Kementerian Agama di setiap daerah. "Serta memanfaatkan metode maupun media yang menyesuaikan dengan karakteristik calon jamaah haji dan daerah asal," katanya. ( )
Selain itu, Wiku juga mengatakan bahwa ibadah ke Tanah Suci ini akan selalu diawasi dan dievaluasi sesuai dengan kondisi Indonesia maupun Arab Saudi.
"Kebijakan mengenai ibadah ke Tanah Suci ini tetap akan diawasi dan dievaluasi sesuai dengan perkembangan keadaan pandemi di kedua negara ini," katanya saat konferensi pers, Kamis (5/11/2020). ( )
Wiku mengakui bahwa waktu yang dimiliki saat ini sangat singkat antara keputusan pembukaan hingga persiapan pemberangkatan jamaah ke Tanah Suci. Maka dari itu dia meminta agar sosialisasi dilakukan secara masif.
"Maka sosialisasi yang masif terkait protokol kesehatan untuk ibadah umrah selama pandemi betul-betul harus dilakukan secara menyeluruh," katanya.
Satgas meminta agar sosialisasi melibatkan Kantor Wilayah Kementerian Agama di setiap daerah. "Serta memanfaatkan metode maupun media yang menyesuaikan dengan karakteristik calon jamaah haji dan daerah asal," katanya. ( )
(abd)
tulis komentar anda