Hasil Pilpres AS terhadap Tidak Terlalu Berpengaruh Buat Indonesia
Kamis, 05 November 2020 - 09:36 WIB
JAKARTA - Pemilihan Presiden Amerika Serikat ( Pilpres AS ) tinggal menantikan hasilnya. Joe Biden dari Partai Demokrat di ambang kemenangan karena hanya membutuhkan enam suara elektoral lagi untuk mengalahkan clon dari Partai Republik, Donald Trump. Tetapi bagi Indonesia, Donald Trump atau Joe Biden yang menang tidak terlalu berpengaruh.
“Menurut saya tidak begitu berpengaruh untuk hubungan ke Indonesia, karena selama ini kita lihat siapapun dari sana baik dari Partai Demokrat maupun Partai Republik relasi hubungan antar Indonesia maupun Amerika tetap berjalan seperti sediakala,” kata Pengamat Politik Universitas Pelita Harapan (UPH) Emrus Sihombing saat dihubungi Jakarta, Kamis (5/11/2020).
(Baca: Saham-saham Wall Street Melompat Saat Pertarungan Ketat Trump-Biden di Pilpres AS)
Emrus menekankan sejatinya hubungan antara Indonesia dengan Amerika itu relatif konsisten walaupun pemimpin kedua negara ini silih berganti.“Pergantian presiden sana (Amerika) pergantian presiden Indonesia, relasi hubungan ekonomi, politik, budaya dan sebagainya tidak berubah lah. Kalaupun ada perubahan sedikit mungkin impor eskpor dalam konteks volume saja,” imbuhnya.
(Baca: Di Hari Pilpres AS, 4 Orang Tewas Ditembak di Nevada)
Kalau pun Joe Biden menang, Emrus mengatakan Indonesi tidak perlu penjajakan ulang. Tetapi diplomasi, relasi dan kontak antar negara tetap diperlukan.
“Karena disana ada pergantian kabinet apakah incumbent atau (tidak) kalaupun misalnya susunan kabinet baru. Karena itu tetap melalukan komunikasi antar bidang kementerian yang utamanya dibidang kerjasama yang selama ini dilakukan tetap harus diintensifkan,” imbuhnya.
“Menurut saya tidak begitu berpengaruh untuk hubungan ke Indonesia, karena selama ini kita lihat siapapun dari sana baik dari Partai Demokrat maupun Partai Republik relasi hubungan antar Indonesia maupun Amerika tetap berjalan seperti sediakala,” kata Pengamat Politik Universitas Pelita Harapan (UPH) Emrus Sihombing saat dihubungi Jakarta, Kamis (5/11/2020).
(Baca: Saham-saham Wall Street Melompat Saat Pertarungan Ketat Trump-Biden di Pilpres AS)
Emrus menekankan sejatinya hubungan antara Indonesia dengan Amerika itu relatif konsisten walaupun pemimpin kedua negara ini silih berganti.“Pergantian presiden sana (Amerika) pergantian presiden Indonesia, relasi hubungan ekonomi, politik, budaya dan sebagainya tidak berubah lah. Kalaupun ada perubahan sedikit mungkin impor eskpor dalam konteks volume saja,” imbuhnya.
(Baca: Di Hari Pilpres AS, 4 Orang Tewas Ditembak di Nevada)
Kalau pun Joe Biden menang, Emrus mengatakan Indonesi tidak perlu penjajakan ulang. Tetapi diplomasi, relasi dan kontak antar negara tetap diperlukan.
“Karena disana ada pergantian kabinet apakah incumbent atau (tidak) kalaupun misalnya susunan kabinet baru. Karena itu tetap melalukan komunikasi antar bidang kementerian yang utamanya dibidang kerjasama yang selama ini dilakukan tetap harus diintensifkan,” imbuhnya.
(muh)
tulis komentar anda