Macron Belum Minta Maaf, Ulama Serukan Boikot Produk Prancis

Rabu, 04 November 2020 - 20:55 WIB
Karena Presiden Prancis Emmanuel Macron belum juga meminta maaf kepada umat muslim dunia, masa menggelar aksi unjuk rasa di kedutaan Prancis di Jakarta. Foto/SINDOnews/Ali Masduki
JAKARTA - Karena Presiden Prancis Emmanuel Macron belum juga meminta maaf kepada umat muslim dunia, masa menggelar aksi unjuk rasa di kedutaan Prancis, di Jakarta, Rabu, 4 November 2020 di depan Kedubes Prancis.

(Baca juga: Antisipasi Lonjakan Kasus Covid-19, Pemerintah Terapkan Rekayasa Perawatan)

Demo ini merupakan lanjutan dari demo sebelumnya yang digelar di tempat yang sama dengan jumlah ribuan pedemo pada 2 November (211). (Baca juga: Nama Burhanudin dan Hatta Ali Kembali Disebut di Sidang Andi Irfan Jaya)

Demonstran menuntut permintaan maaf presiden Prancis. Masa aksi juga banyak yang membawa poster-poster berisi seruan untuk memboikot produk Prancis. Di antaranya berisikan tulisan 'Boycott French Product, France The Real State Terrorism' dengan gambar karikatur Macron.



Bahkan sejumlah orang dari GPI (Gerakan Pemuda Islam) mensweeping produk-produk dari Prancis. Mereka menurunkan produk produk asal Prancis. Bukan hanya menurun kan tapi juga membakarnya. Barang barang yang diturunkan Berupa makanan dan minuman. Seperti di antaranya, Aqua, Susu SGM dan lain lain.

Demonstrasi kali ini dimotori sejumlah ormas Islam, seperti PA 212, GNPF Ulama, Gerakan Pemuda Islam Indonesia hingga Front Pembela Islam (FPI).

Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI), KH Muhyiddin Junaidi menyerukan, untuk memboikot produk yang berasal dari negara Prancis.

Hal itu dilakukan setelah mendengar tindakan penghinaan yang dilakukan oleh Presiden Prancis Emmanuel Macron terhadap Nabi Muhammad SAW dan agama Islam. Yang dipastikan menyakiti perasaan umat Islam sedunia.

"Memboikot semua produk yang berasal dari negara Prancis serta mendesak pemerintah RI untuk melakukan tekanan dan peringatan keras kepada pemerintah Prancis," ungkap Wakil Ketua Umum MUI KH Muhyiddin Junaidi.
Halaman :
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More