Pasok TNI Lebih dari 40 Tahun, Produsen Alutsista Prancis Ini Komit untuk Transfer Teknologi ke Indonesia
loading...
A
A
A
JAKARTA - Alat Utama Sistem Persenjataan (Alutsista) merupakan perangkat penting dalam menjalankan strategi pertahanan kedaulatan NKRI. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut, Kementerian Pertahanan RI melalui PT Pindad (Persero) selaku BUMN yang secara khusus menyediakan alutsista bagi TNI melakukan berbagai upaya strategis, khususnya dalam pengadaan proqurement alutsista, di antaranya yakni menjalin kemitraan strategis secara internasional. Prancis adalah negara yang memiliki hubungan erat dalam hal kerja sama pertahanan dengan Indonesia.
Nexter KNDS Group, perusahaan industri pertahanan tekemuka Prancis merupakan salah satu satu mitra strategis bagi PT Pindad dalam pengadaan alutsista TNI selama kurun waktu lebih dari 40 tahun. Bahkan dalam rangka memperkuat kemitraan strategis dengan Indonesia, pemain utama industri pertahanan darat Eropa tersebut telah membuka kantor cabang perwakilan regional Asia Tenggara yang berbasis di Jakarta.
Seperti dikemukakan Kepala Perwakilan Nexter KNDS Indonesia Thomas Gerard bahwa Indonesia adalah mitra strategis utama bagi perusahaannya. “Kita memiliki sejarah panjang melalui Kemenhan dan TNI, kemitraan strategis ini sudah kita mulai sejak 40 tahun lalu. Kami telah menyuplai kendaraan tempur dan saat ini memasok sistem artileri seperti 105 LG dari amunisi kaliber medium sedang hingga kaliber besar untuk mempersenjatai kendaraan tempur Caesar,” ucapnya.
Lebih lanjut ia mengatakan, pihaknya berkomitmen untuk melanjutkan kerja sama jangka panjang yang mencakup dua aspek utama. Pertama, untuk memastikan pelayanan terbaik bagi Kementerian Pertahanan dan TNI. Kedua, memperkuat kerja sama industri berkelanjutan dengan BUMN dan swasta di melalui transfer teknologi, transfer pengetahuan, dan transfer manufaktur di Indonesia khususnya di bidang artileri, amunisi kaliber menengah hingga besar, serta domain kendaraan tempur lapis baja.
Dengan transfer teknologi, pengetahuan dan manufaktur serta pelatihan yang diberikan kepada Indonesia, ia meyakini bahwa Indonesia bukan hanya akan mampu secara mandiri dalam memenuhi kebutuhan sistem pertahanan keamanan yang dibutuhkan TNI dalam menjaga kedaulatan Indonesia, tetapi lebih dari itu, akan mampu tampil menjadi bagian dari supply chain global bersama-sama dengan ekosistem Nexter KNDS Group.
“Kami ingin kemitraan ini berjalan tidak hanya untuk memaksimalkan konten lokal, misalnya dengan melakukan perakitan manufaktur di Indonesia, tetapi juga untuk membantu industri pertahanan Indonesia turut menjadi bagian dari rantai pasokan global Nexter KNDS Group untuk menjadi pemain ekspor industri pertahanan baik secara regional maupun global.
Untuk diketahui, Nexter KNDS Group memiliki pabrik yang tersebar di tiga negara yaitu Prancis, Belgia, dan Italia dan melibatkan ribuan industri lokal sebagai supplier. Keahliannya sebagai perusahaan industri pertahanan memang tidak diragukan lagi, memiliki pengalaman selama lebih dari dua abad dalam merancang dan memproduksi berbagai jenis sistem senjata, kendaraan militer seperti Vehicule I’Avant Blinde (VAB), pengangkut personel lapis baja Armored Personnel Carrier (APC), Nexter Aravis - Mine Resistant Ambush Protected Vehicle (MRAPV), Nexter TITUS kendaraan tempur yang dilengkapi dengan roda pelindung ranjau.
Export Sales Director KNDS Amaury De Poncins menyatakan bahwa melalui transfer teknologi, transfer pengetahuan,dan transfer manufaktur kepada Indonesia diharapkan Indonesia dapat menjadi bagian dari global suplya chain industri pertahanan dunia. Foto Dok : Bening Digital Indonesia
Perusahaan yang berada dalam naungan KNDS Group sejak 2015 ini telah memproduksi kendaraan tempur dan artileri yang dilengkapi dengan meriam kaliber besar yaitu Leclerc tank tempur utama (MBT), CAESAR - 155 mm wheeled self-propelled howitzer, VBCI (Véhicule blindé de combat d'infanterie) kendaraan tempur infanteri roda lapis baja (IFV), GIAT LG1 LG1 Mark II 105 mm towed howitzer, TRF1 155 mm towed howitzer, GCT 155mm artileri yang bisa bergerak otomatis.
Selain itu juga memproduksi amunisi senjata kaliber menengah dan besar dari 20mm hingga 155mm seperti amunisi tank 120mm, amunisi artileri 155mm, dan amunisi 40mm. Selanjutnya juga memproduksi berbagai senjata seperti Meriam M621, Senapan FR F2, APILAS anti -peluncur roket tank, Senjata Anti-Armor Ringan Wasp 58, dan lain-lain.
Nexter KNDS Group, perusahaan industri pertahanan tekemuka Prancis merupakan salah satu satu mitra strategis bagi PT Pindad dalam pengadaan alutsista TNI selama kurun waktu lebih dari 40 tahun. Bahkan dalam rangka memperkuat kemitraan strategis dengan Indonesia, pemain utama industri pertahanan darat Eropa tersebut telah membuka kantor cabang perwakilan regional Asia Tenggara yang berbasis di Jakarta.
Seperti dikemukakan Kepala Perwakilan Nexter KNDS Indonesia Thomas Gerard bahwa Indonesia adalah mitra strategis utama bagi perusahaannya. “Kita memiliki sejarah panjang melalui Kemenhan dan TNI, kemitraan strategis ini sudah kita mulai sejak 40 tahun lalu. Kami telah menyuplai kendaraan tempur dan saat ini memasok sistem artileri seperti 105 LG dari amunisi kaliber medium sedang hingga kaliber besar untuk mempersenjatai kendaraan tempur Caesar,” ucapnya.
Lebih lanjut ia mengatakan, pihaknya berkomitmen untuk melanjutkan kerja sama jangka panjang yang mencakup dua aspek utama. Pertama, untuk memastikan pelayanan terbaik bagi Kementerian Pertahanan dan TNI. Kedua, memperkuat kerja sama industri berkelanjutan dengan BUMN dan swasta di melalui transfer teknologi, transfer pengetahuan, dan transfer manufaktur di Indonesia khususnya di bidang artileri, amunisi kaliber menengah hingga besar, serta domain kendaraan tempur lapis baja.
Dengan transfer teknologi, pengetahuan dan manufaktur serta pelatihan yang diberikan kepada Indonesia, ia meyakini bahwa Indonesia bukan hanya akan mampu secara mandiri dalam memenuhi kebutuhan sistem pertahanan keamanan yang dibutuhkan TNI dalam menjaga kedaulatan Indonesia, tetapi lebih dari itu, akan mampu tampil menjadi bagian dari supply chain global bersama-sama dengan ekosistem Nexter KNDS Group.
“Kami ingin kemitraan ini berjalan tidak hanya untuk memaksimalkan konten lokal, misalnya dengan melakukan perakitan manufaktur di Indonesia, tetapi juga untuk membantu industri pertahanan Indonesia turut menjadi bagian dari rantai pasokan global Nexter KNDS Group untuk menjadi pemain ekspor industri pertahanan baik secara regional maupun global.
Untuk diketahui, Nexter KNDS Group memiliki pabrik yang tersebar di tiga negara yaitu Prancis, Belgia, dan Italia dan melibatkan ribuan industri lokal sebagai supplier. Keahliannya sebagai perusahaan industri pertahanan memang tidak diragukan lagi, memiliki pengalaman selama lebih dari dua abad dalam merancang dan memproduksi berbagai jenis sistem senjata, kendaraan militer seperti Vehicule I’Avant Blinde (VAB), pengangkut personel lapis baja Armored Personnel Carrier (APC), Nexter Aravis - Mine Resistant Ambush Protected Vehicle (MRAPV), Nexter TITUS kendaraan tempur yang dilengkapi dengan roda pelindung ranjau.
Export Sales Director KNDS Amaury De Poncins menyatakan bahwa melalui transfer teknologi, transfer pengetahuan,dan transfer manufaktur kepada Indonesia diharapkan Indonesia dapat menjadi bagian dari global suplya chain industri pertahanan dunia. Foto Dok : Bening Digital Indonesia
Perusahaan yang berada dalam naungan KNDS Group sejak 2015 ini telah memproduksi kendaraan tempur dan artileri yang dilengkapi dengan meriam kaliber besar yaitu Leclerc tank tempur utama (MBT), CAESAR - 155 mm wheeled self-propelled howitzer, VBCI (Véhicule blindé de combat d'infanterie) kendaraan tempur infanteri roda lapis baja (IFV), GIAT LG1 LG1 Mark II 105 mm towed howitzer, TRF1 155 mm towed howitzer, GCT 155mm artileri yang bisa bergerak otomatis.
Selain itu juga memproduksi amunisi senjata kaliber menengah dan besar dari 20mm hingga 155mm seperti amunisi tank 120mm, amunisi artileri 155mm, dan amunisi 40mm. Selanjutnya juga memproduksi berbagai senjata seperti Meriam M621, Senapan FR F2, APILAS anti -peluncur roket tank, Senjata Anti-Armor Ringan Wasp 58, dan lain-lain.