Kemenkes: Pelacakan Kontak Erat Komponen Penting Memutus Rantai Penularan COVID-19
Selasa, 03 November 2020 - 11:51 WIB
JAKARTA - Plt Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kementerian Kesehatan , dr Muhammad Budi Hidayat menegaskan bahwa pelacakan kontak erat terkonfirmasi positif COVID-19 menjadi komponen penting untuk memutus rantai penularan COVID-19 .
Budi juga mengatakan keberhasilan pemerintah Indonesia dalam menghadapi pandemi saat ini tidak terlepas dari kolaborasi dan koordinasi baik tingkat pusat maupun daerah. “Kolaborasi ini juga diperlukan dalam pelaksanaan pelacakan kontak erat yang merupakan komponen penting dalam pemutusan rantai penularan COVID-19,” ujarnya saat peluncuran Program Penguatan Tracing di 51 Kabupaten/Kota Prioritas secara virtual, Selasa (3/11/2020). (Baca juga: Satgas: Tracer Jadi Garda Terdepan Temukan Kontak Erat COVID-19)
Namun demikian, kata Budi, dalam implementasi kegiatan pelacakan kontak harus dapat mengikuti pedoman yang berlaku. “Selain itu untuk mensukseskan ini perlu adanya monitoring dan supervisi kegiatan pelacakan kontak harus dari unit terkecil, mulai dari Puskesmas kabupaten kota/provinsi dan pusat,” jelasnya.
Selain itu, Budi mengatakan bahwa informasi saat ini di beberapa provinsi kasusnya mengalami trennya mengalami tren yang menurun. “Angka positivity rate juga menurun, angka kesembuhan meningkat dan kasus konfirmasi juga cenderung sekarang menurut,” katanya.
“Tapi, apakah itu betul-betul real dan juga data sampel yang diperiksa juga menurun? Nah ini apakah memang betul real dari suspek memang menurun sehingga tidak ada yang diambil swabnya. Kalau itu yang terjadi alhamdulillah kondisi ini bisa terdekdali atau mengarah yang lebih baik,” sambung Budi.
Namun, lanjut Budi, jika kenyataannya bahwa penurunan kasus karena kurang upaya pelacakan, ini yang harus diwaspadai. “Tetapi kalau ini kita cek kurang dari upaya pelacakan kontak, ini yang kita khawatirkan. Turunnya ini memang karena kurang aktif melakukan kontak racing ataupun apa? Nah ini yang harus menjadi perhatian kita.” (Baca juga: Satgas COVID-19 dan Kemenkes Luncurkan Program Penguatan Tracing di 51 Kabupaten/Kota Prioritas)
“Ya mudah-mudahan berpikir optimis, kondisi ini bisa kita lalui asal tadi salah satunya melakukan pelacakan atau lebih dan mengcover jumlah yang lebih besar. Jadi dicari betul kontak erat COVID-19,” imbuh Budi.
Budi juga mengatakan keberhasilan pemerintah Indonesia dalam menghadapi pandemi saat ini tidak terlepas dari kolaborasi dan koordinasi baik tingkat pusat maupun daerah. “Kolaborasi ini juga diperlukan dalam pelaksanaan pelacakan kontak erat yang merupakan komponen penting dalam pemutusan rantai penularan COVID-19,” ujarnya saat peluncuran Program Penguatan Tracing di 51 Kabupaten/Kota Prioritas secara virtual, Selasa (3/11/2020). (Baca juga: Satgas: Tracer Jadi Garda Terdepan Temukan Kontak Erat COVID-19)
Namun demikian, kata Budi, dalam implementasi kegiatan pelacakan kontak harus dapat mengikuti pedoman yang berlaku. “Selain itu untuk mensukseskan ini perlu adanya monitoring dan supervisi kegiatan pelacakan kontak harus dari unit terkecil, mulai dari Puskesmas kabupaten kota/provinsi dan pusat,” jelasnya.
Selain itu, Budi mengatakan bahwa informasi saat ini di beberapa provinsi kasusnya mengalami trennya mengalami tren yang menurun. “Angka positivity rate juga menurun, angka kesembuhan meningkat dan kasus konfirmasi juga cenderung sekarang menurut,” katanya.
“Tapi, apakah itu betul-betul real dan juga data sampel yang diperiksa juga menurun? Nah ini apakah memang betul real dari suspek memang menurun sehingga tidak ada yang diambil swabnya. Kalau itu yang terjadi alhamdulillah kondisi ini bisa terdekdali atau mengarah yang lebih baik,” sambung Budi.
Namun, lanjut Budi, jika kenyataannya bahwa penurunan kasus karena kurang upaya pelacakan, ini yang harus diwaspadai. “Tetapi kalau ini kita cek kurang dari upaya pelacakan kontak, ini yang kita khawatirkan. Turunnya ini memang karena kurang aktif melakukan kontak racing ataupun apa? Nah ini yang harus menjadi perhatian kita.” (Baca juga: Satgas COVID-19 dan Kemenkes Luncurkan Program Penguatan Tracing di 51 Kabupaten/Kota Prioritas)
“Ya mudah-mudahan berpikir optimis, kondisi ini bisa kita lalui asal tadi salah satunya melakukan pelacakan atau lebih dan mengcover jumlah yang lebih besar. Jadi dicari betul kontak erat COVID-19,” imbuh Budi.
(kri)
tulis komentar anda