Papa Online Sandi Uno Bisa Jadi 'Kartu As' Ganjar atau Prabowo di Pilpres 2024
Senin, 02 November 2020 - 10:02 WIB
JAKARTA - Dewan Pembina Partai Gerindra Sandiaga Salahuddin Uno memiliki citra dan elektabilitas yang 'mumpuni' sebagai capres atau cawapres di Pilpres 2024. Dari survei yang dirilis Indikator Politik, elektabilitas pria yang oleh netizen dijuluki 'Papa Online' tersebut berada di angka 8,8 persen.
Sandi Uno yang pernah menjabat sebagai Wakil Gubernur DKI Jakarta itu tercatat dalam survei itu masih unggul dari Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil yang meraih angka 7,6 persen. Sisanya, Burhanudin Muhtadi selaku Direktur Eksekutif lembaga survei itu menyebutkan, elektabilitas di bawah 5 persen masih terpampang nama-nama figur parpol maupun non-parpol seperti Agus Harimurti Yudhoyono, Khofifah Indar Parawansa, Gatot Nurmantyo, Mahfud MD, Airlangga Hartarto, dan figur lainnya.
Catatan SINDOnews, elektabilitas Sandi Uno dalam survei yang dirilis Indonesia Political Opinion (IPO) per 28 Oktober 2020 juga meraih angka yang sama yakni, 8,8 persen. Posisi pendamping Prabowo di Pilpres 2019 itu masih di bawah Ganjar, Prabowo, dan Anies. Tapi, Sandi masih unggul dari Ridwan Kamil, AHY, dan Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian.
( ).
Dan, masih dari rilis IPO, pria yang mempopulerkan program 'OK Oce' di Pilkada DKI Jakarta beberapa tahun lalu itu tampak masih unggul jauh dari figur berlatar belakang parpol seperti Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto, Ketua DPR yang juga kader PDI Perjuangan Puan Maharani, maupun Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar.
Direktur Eksekutif Sudut Demokrasi Research and Analysis (Sudra) Fadhli Harahab menilai, elektabilitas dan popularitas Sandi Uno tak bisa dianggap 'sebelah mata' jika dikaitkan dengan pentas politik nasional. Terlebih, jika elektabilitas ini dikaitkan dengan kontestasi Pilpres 2024.
( ).
Menurut Fadhli, sebagai pengusaha sukses sekaligus politisi, suami dari Nur Asia ini pantas meraih respons publik yang positif. "8,8 persen itu (angka) signifikan. Dia (Sandi) masuk jajaran lima besar berdasarkan penilaian publik," kata Fadhli saat dihubungi SINDOnews, Senin (2/11/2020).
Meski begitu, lanjut Fadhli, peluang Sandi Uno hanya sampai batas sebagai pendamping alias bakal calon wakil presiden. Sebab, meski Sandi saat ini terasosiasi dengan Partai Gerindra, partai ini diyakini masih menempatkan Prabowo sebagai calon tunggal di Pilpres 2024.
( ).
Kecuali, kata Fadhli, jika Sandi Uno memilih pindah partai,peluangnya untuk menjadi calon orang nomor satu di Republik ini masih terbuka lebar. Apalagi, pria kelahiran Riau 28 Juni 1969 itu belakangan sempat diisukan masuk dalam bursa calon Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dalam Muktamar PPP pada Desember 2020.
"Kecil kemungkinan dia ( Sandi Uno ) pindah (partai). Tapi kalau bicara dari sisi elektabilitasnya, Sandi ini bisa jadi 'kartu As' buat Ganjar atau Prabowo untuk jadi pendamping yang pas. Karena suka tidak suka dua orang itu (Ganjar dan Prabowo) yang merajai survei hari ini," ujar analis politik asal UIN Jakarta ini.
Sandi Uno yang pernah menjabat sebagai Wakil Gubernur DKI Jakarta itu tercatat dalam survei itu masih unggul dari Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil yang meraih angka 7,6 persen. Sisanya, Burhanudin Muhtadi selaku Direktur Eksekutif lembaga survei itu menyebutkan, elektabilitas di bawah 5 persen masih terpampang nama-nama figur parpol maupun non-parpol seperti Agus Harimurti Yudhoyono, Khofifah Indar Parawansa, Gatot Nurmantyo, Mahfud MD, Airlangga Hartarto, dan figur lainnya.
Catatan SINDOnews, elektabilitas Sandi Uno dalam survei yang dirilis Indonesia Political Opinion (IPO) per 28 Oktober 2020 juga meraih angka yang sama yakni, 8,8 persen. Posisi pendamping Prabowo di Pilpres 2019 itu masih di bawah Ganjar, Prabowo, dan Anies. Tapi, Sandi masih unggul dari Ridwan Kamil, AHY, dan Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian.
( ).
Dan, masih dari rilis IPO, pria yang mempopulerkan program 'OK Oce' di Pilkada DKI Jakarta beberapa tahun lalu itu tampak masih unggul jauh dari figur berlatar belakang parpol seperti Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto, Ketua DPR yang juga kader PDI Perjuangan Puan Maharani, maupun Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar.
Direktur Eksekutif Sudut Demokrasi Research and Analysis (Sudra) Fadhli Harahab menilai, elektabilitas dan popularitas Sandi Uno tak bisa dianggap 'sebelah mata' jika dikaitkan dengan pentas politik nasional. Terlebih, jika elektabilitas ini dikaitkan dengan kontestasi Pilpres 2024.
( ).
Menurut Fadhli, sebagai pengusaha sukses sekaligus politisi, suami dari Nur Asia ini pantas meraih respons publik yang positif. "8,8 persen itu (angka) signifikan. Dia (Sandi) masuk jajaran lima besar berdasarkan penilaian publik," kata Fadhli saat dihubungi SINDOnews, Senin (2/11/2020).
Meski begitu, lanjut Fadhli, peluang Sandi Uno hanya sampai batas sebagai pendamping alias bakal calon wakil presiden. Sebab, meski Sandi saat ini terasosiasi dengan Partai Gerindra, partai ini diyakini masih menempatkan Prabowo sebagai calon tunggal di Pilpres 2024.
( ).
Kecuali, kata Fadhli, jika Sandi Uno memilih pindah partai,peluangnya untuk menjadi calon orang nomor satu di Republik ini masih terbuka lebar. Apalagi, pria kelahiran Riau 28 Juni 1969 itu belakangan sempat diisukan masuk dalam bursa calon Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dalam Muktamar PPP pada Desember 2020.
"Kecil kemungkinan dia ( Sandi Uno ) pindah (partai). Tapi kalau bicara dari sisi elektabilitasnya, Sandi ini bisa jadi 'kartu As' buat Ganjar atau Prabowo untuk jadi pendamping yang pas. Karena suka tidak suka dua orang itu (Ganjar dan Prabowo) yang merajai survei hari ini," ujar analis politik asal UIN Jakarta ini.
(zik)
Lihat Juga :
tulis komentar anda