Pandemi Masih Berlangsung, Program BST Diperpanjang hingga 2021
Selasa, 27 Oktober 2020 - 02:08 WIB
Direktur Utama PT. Pos Indonesia, Faizal Rochmad Djoemadi mengatakan, pihaknya terus melakukan penyempurnaan dalam proses penyaluran BST. Pihaknya mengerahkan semua potensi dan SDM yang ada di PT Pos dalam program ini.
“Kami mengerahkan 16 ribu pekerja PT Pos di seluruh cabang untuk menyalurkan BST. Mereka dibagi waktu, dan menjalankan tugas penyaluran BST secara optimal di sela-sela pekerjaan melayani pengiriman dan kurir barang,” tutur Faizal.
Dia mengaku, sejauh ini untuk wilayah Jawa tak menemui kendala berarti. Hanya saja untuk daerah 3T (tertinggal, terpencil, terbelakang) sering menemui kendala teknis seperti jalur yang sulit dan cuaca tak menentu. Untuk daerah 3T ini, PT Pos menggunakan sistem antar langsung ke penerima melalui koordinasi dengan muspida setempat.
Hingga saat ini, PT Pos telah berhasil menyalurkan BST hampir 97 persen. Adapun yang belum tersalurkan itu biasanya terkendala data. Misalnya ada data penerima yang sudah meninggal atau pindah daerah. Sehingga datanya dikembalikan ke Kemensos untuk divalidasi kembali.
Faizal menyebut, pihaknya memiliki aplikasi Pos Giro Mobile untuk mempermudah proses penyaluran BST. Dengan aplikasi ini, BST tidak akan salah sasaran. Data penerima akan sinkron dengan orang yang mengambil BST. Sebab saat mengambil BST, penerima langsung diverifikasi data dan difoto sambil memegang KTP dan uang BST-nya. Hingga bisa dipastikan tidak ada penerima ganda.
“Kami akan terus melakukan upaya optimal dan mengevaluasi penyaluan BST. Sehingga program ini bisa berjalan maksimal hingga tahap ke-3 mendatang,” pungkas Faizal.
“Kami mengerahkan 16 ribu pekerja PT Pos di seluruh cabang untuk menyalurkan BST. Mereka dibagi waktu, dan menjalankan tugas penyaluran BST secara optimal di sela-sela pekerjaan melayani pengiriman dan kurir barang,” tutur Faizal.
Dia mengaku, sejauh ini untuk wilayah Jawa tak menemui kendala berarti. Hanya saja untuk daerah 3T (tertinggal, terpencil, terbelakang) sering menemui kendala teknis seperti jalur yang sulit dan cuaca tak menentu. Untuk daerah 3T ini, PT Pos menggunakan sistem antar langsung ke penerima melalui koordinasi dengan muspida setempat.
Hingga saat ini, PT Pos telah berhasil menyalurkan BST hampir 97 persen. Adapun yang belum tersalurkan itu biasanya terkendala data. Misalnya ada data penerima yang sudah meninggal atau pindah daerah. Sehingga datanya dikembalikan ke Kemensos untuk divalidasi kembali.
Faizal menyebut, pihaknya memiliki aplikasi Pos Giro Mobile untuk mempermudah proses penyaluran BST. Dengan aplikasi ini, BST tidak akan salah sasaran. Data penerima akan sinkron dengan orang yang mengambil BST. Sebab saat mengambil BST, penerima langsung diverifikasi data dan difoto sambil memegang KTP dan uang BST-nya. Hingga bisa dipastikan tidak ada penerima ganda.
“Kami akan terus melakukan upaya optimal dan mengevaluasi penyaluan BST. Sehingga program ini bisa berjalan maksimal hingga tahap ke-3 mendatang,” pungkas Faizal.
(mpw)
tulis komentar anda