Komnas HAM Selidiki Insiden ABK Indonesia di Kapal China
Kamis, 07 Mei 2020 - 17:28 WIB
JAKARTA - Insiden pelarungan tiga jenazah anak buah kapal (ABK) asal Indonesia ke laut oleh awak kapal China mendapat sorotan dari Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM). Saat ini mereka tengah menyelidiki dugaan pelanggaran HAM terkait aksi tersebut.
“Saat ini kami masih berupaya menyelidiki fakta dari kasus itu. Kemarin malam, kami juga sudah berkomunikasi dengan Komnas HAM yang ada di Korea Selatan untuk meminta keterangan langsung dari mereka,” ujar Komisioner Komnas HAM Choirul Anam kepada SINDOnews, Kamis (7/5/2020).
Selain itu, lanjut Choirul, pihaknya juga menggandeng Komnas HAM Korea Selatan untuk melakukan investigasi bersama terkait insiden tersebut. Sebab, menurut dia, ada konsekuensi hukum yang ditempuh jika nantinya ditemukan fakta pelanggaran dari kasus itu.
“Ini masih kita dalami mengenai kejelasan atas kejadian tersebut, kenapa mereka sampai meninggal dan diperlakukan seperti itu. Nantinya akan diselidiki apakah (pelarungan) itu sudah sesuai dengan prokotol atau tidak,” kata dia.
Sebelumnya, insiden pelarungan ABK Indonesia itu muncul setelah ditayangkan oleh jaringan televisi Korea Selatan, Munhwa Broadcasting Corporation (MBC). Tayangan video jenazah itu viral setelah Jang Hansol menyebarkan lewat akun YouTube-nya, Korea Reomit pada Rabu (6/5/2020).
Tayangan itu juga diulas Hansol yang cukup menguasai Bahasa Indonesia. “Video yang akan kita lihat habis ini adalah kenyataan pelanggaran HAM orang Indonesia yang bekerja di kapal China,” ujarnya seperti dikutip dari video tersebut.
Berdasarkan pernyataan dia, para ABK Indonesia itu meminta bantuan kepada Pemerintah Korea Selatan dan media setempat. Hansol menjelaskan bahwa berita yang disiarkan MBC itu juga sedang viral di Korea Selatan. Sebab, ABK Indonesia yang bekerja di atas kapal nelayan China diperlakukan tidak manusiawi hingga meninggal.
“Saat ini kami masih berupaya menyelidiki fakta dari kasus itu. Kemarin malam, kami juga sudah berkomunikasi dengan Komnas HAM yang ada di Korea Selatan untuk meminta keterangan langsung dari mereka,” ujar Komisioner Komnas HAM Choirul Anam kepada SINDOnews, Kamis (7/5/2020).
Selain itu, lanjut Choirul, pihaknya juga menggandeng Komnas HAM Korea Selatan untuk melakukan investigasi bersama terkait insiden tersebut. Sebab, menurut dia, ada konsekuensi hukum yang ditempuh jika nantinya ditemukan fakta pelanggaran dari kasus itu.
“Ini masih kita dalami mengenai kejelasan atas kejadian tersebut, kenapa mereka sampai meninggal dan diperlakukan seperti itu. Nantinya akan diselidiki apakah (pelarungan) itu sudah sesuai dengan prokotol atau tidak,” kata dia.
Sebelumnya, insiden pelarungan ABK Indonesia itu muncul setelah ditayangkan oleh jaringan televisi Korea Selatan, Munhwa Broadcasting Corporation (MBC). Tayangan video jenazah itu viral setelah Jang Hansol menyebarkan lewat akun YouTube-nya, Korea Reomit pada Rabu (6/5/2020).
Tayangan itu juga diulas Hansol yang cukup menguasai Bahasa Indonesia. “Video yang akan kita lihat habis ini adalah kenyataan pelanggaran HAM orang Indonesia yang bekerja di kapal China,” ujarnya seperti dikutip dari video tersebut.
Berdasarkan pernyataan dia, para ABK Indonesia itu meminta bantuan kepada Pemerintah Korea Selatan dan media setempat. Hansol menjelaskan bahwa berita yang disiarkan MBC itu juga sedang viral di Korea Selatan. Sebab, ABK Indonesia yang bekerja di atas kapal nelayan China diperlakukan tidak manusiawi hingga meninggal.
(kri)
tulis komentar anda