Semakin Ditekan KAMI Bisa Semakin Besar
Sabtu, 17 Oktober 2020 - 07:51 WIB
JAKARTA - Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) bakal semakin besar jika terus mengalami tekanan seperti saat ini. Seperti diketahui sejumlah tokoh KAMI seperti Syahganda Nainggolan, Jumhur Hidayat dan Anton Permana ditangkap dan ditahan dengan tuduhan menghasut unjuk rasa anarkistis melalui grup percakapan whatsapp.
"Justru semakin ditekan, maka KAMI bisa semakin besar. KAMI tak akan bubar hanya dengan penahanan 3 aktivisnya," ujar Pengamat Politik dari Universitas Al-Azhar Indonesia Ujang Komarudin kepada SINDOnews, Sabtu (17/10/2020).
(Baca: Mempertontonkan Syahganda dkk Diborgol Justru Mengundang Simpati Publik)
Diakui Ujang, KAMI akan terus menjadi incaran bagi yang tak suka dengan gerakan tersebut. Namun, KAMI tetap bertahan setidaknya hingga 2024 mendatang walaupun akan mendapatkan pembusukan setiap saat.
"Akan bertahan. Karena penahanan itu baru awal. Awal perjuangan mereka. Resiko perjuangan jika mereka ditahan," kata Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR) ini.
(Baca: KAMI Galang Petisi Bebaskan Syahganda Dkk)
Dia mengatakan, KAMI itu banyak komponen, bukan hanya tiga aktivis yang ditahan itu saja, Syahganda Nainggolan, Jumhur Hidayat dan Anton Permana. "Masih banyak aktivisnya lagi. Dan bisa saja KAMI itu mendapat simpati publik, karena penahanan persoalan politik diperlakukan seperti kriminal," tuturnya.
"Justru semakin ditekan, maka KAMI bisa semakin besar. KAMI tak akan bubar hanya dengan penahanan 3 aktivisnya," ujar Pengamat Politik dari Universitas Al-Azhar Indonesia Ujang Komarudin kepada SINDOnews, Sabtu (17/10/2020).
(Baca: Mempertontonkan Syahganda dkk Diborgol Justru Mengundang Simpati Publik)
Diakui Ujang, KAMI akan terus menjadi incaran bagi yang tak suka dengan gerakan tersebut. Namun, KAMI tetap bertahan setidaknya hingga 2024 mendatang walaupun akan mendapatkan pembusukan setiap saat.
"Akan bertahan. Karena penahanan itu baru awal. Awal perjuangan mereka. Resiko perjuangan jika mereka ditahan," kata Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR) ini.
(Baca: KAMI Galang Petisi Bebaskan Syahganda Dkk)
Dia mengatakan, KAMI itu banyak komponen, bukan hanya tiga aktivis yang ditahan itu saja, Syahganda Nainggolan, Jumhur Hidayat dan Anton Permana. "Masih banyak aktivisnya lagi. Dan bisa saja KAMI itu mendapat simpati publik, karena penahanan persoalan politik diperlakukan seperti kriminal," tuturnya.
(muh)
tulis komentar anda