Rocky Gerung: Penangkapan Aktivis KAMI untuk Sediakan Bukti Teori Dalang
Kamis, 15 Oktober 2020 - 14:57 WIB
JAKARTA - Aksi demonstrasi buruh dan mahasiswa yang bertujuan menyuarakan penolakan terhadap UU Cipta Kerja di berbagai daerah diwarnai kericuhan dan aksi anarkistis. Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) dituduh berada di balik aksi tersebut.
Sejumlah pentolan dan aktivis KAMI lalu diciduk polisi dengan tuduhan menghasut demonstrasi buruh dan mahasiswa tersebut. Syahganda Nainggolan, Jumhur Hidayat, dan Anton Permana dijerat dengan UU ITE.
(Baca juga : Keluhan Pemuda yang Mudah Terangsang: Beda Mani, Madzi, dan Wadi )
Pengamat politik yang juga aktivis Rocky Gerung memandang penangkapan sejumlah koleganya itu tidak masuk akal. Lebih dari itu, penangkapan tersebut dilakukan untuk menyediakan bukti atas tuduhan yang sudah dilontarkan sebelumnya.
(Baca: Tuntut Pembebasan Tokoh KAMI, Din Syamsuddin Temui Kapolri Siang Ini)
”Tuduhan itu pertama kali berasal dari Airlangga. Kan Menko yang pertama kali mengatakan ada dalang di belakangnya. Masalahnya, kalau ada tuduhan maka harus bisa dibuktikan," ujar Rocky saat diwawancarai Rahma Sarita dalam video yang diunggah di saluran Youtube, Kamis (15/10/2020).
Menurut salah satu deklarator KAMI ini, kalau tidak bisa dibuktikan maka akan dicari buktinya. ”Sudah pakai teori ada ada dalang, tapi tidak ada yang ditangkap. Yang paling mudah nuduh KAMI, kan tidak ada ada yang berani menangkap SBY. Awalnya kan nuduh SBY, disebut-sebut sebagai yang membiayai. Kenapa tidak tangkap saja SBY? Atau Gatot Nurmantyo?” ujar Rocky.
(Baca: Rocky Gerung: Mahfud MD Seperti Cacing Kepanasan di Dalam Istana)
Rocky melihat pola penangkapan aktivis kritis akan berlanjut sedikit demi sedikit. ”Jadi kelihatannya dicicil, hanya untuk membuktikan teori bahwa ada dalang. Itu hal yang sangat standar di dalam perpolitikan kita,” kata dia.
Saat ditanya apakah dia siap bila sewaktu-waktu ditangkap karena juga bagian dari KAMI, terlebih kerap melontarkan kata dungu, Rocky menjawab enteng. ”Itu lebih dungu lagi dong,” katanya.
Sejumlah pentolan dan aktivis KAMI lalu diciduk polisi dengan tuduhan menghasut demonstrasi buruh dan mahasiswa tersebut. Syahganda Nainggolan, Jumhur Hidayat, dan Anton Permana dijerat dengan UU ITE.
(Baca juga : Keluhan Pemuda yang Mudah Terangsang: Beda Mani, Madzi, dan Wadi )
Pengamat politik yang juga aktivis Rocky Gerung memandang penangkapan sejumlah koleganya itu tidak masuk akal. Lebih dari itu, penangkapan tersebut dilakukan untuk menyediakan bukti atas tuduhan yang sudah dilontarkan sebelumnya.
(Baca: Tuntut Pembebasan Tokoh KAMI, Din Syamsuddin Temui Kapolri Siang Ini)
”Tuduhan itu pertama kali berasal dari Airlangga. Kan Menko yang pertama kali mengatakan ada dalang di belakangnya. Masalahnya, kalau ada tuduhan maka harus bisa dibuktikan," ujar Rocky saat diwawancarai Rahma Sarita dalam video yang diunggah di saluran Youtube, Kamis (15/10/2020).
Menurut salah satu deklarator KAMI ini, kalau tidak bisa dibuktikan maka akan dicari buktinya. ”Sudah pakai teori ada ada dalang, tapi tidak ada yang ditangkap. Yang paling mudah nuduh KAMI, kan tidak ada ada yang berani menangkap SBY. Awalnya kan nuduh SBY, disebut-sebut sebagai yang membiayai. Kenapa tidak tangkap saja SBY? Atau Gatot Nurmantyo?” ujar Rocky.
(Baca: Rocky Gerung: Mahfud MD Seperti Cacing Kepanasan di Dalam Istana)
Rocky melihat pola penangkapan aktivis kritis akan berlanjut sedikit demi sedikit. ”Jadi kelihatannya dicicil, hanya untuk membuktikan teori bahwa ada dalang. Itu hal yang sangat standar di dalam perpolitikan kita,” kata dia.
Saat ditanya apakah dia siap bila sewaktu-waktu ditangkap karena juga bagian dari KAMI, terlebih kerap melontarkan kata dungu, Rocky menjawab enteng. ”Itu lebih dungu lagi dong,” katanya.
(muh)
Lihat Juga :
tulis komentar anda