Vaksinasi Covid Ditarget Beres 2022
Kamis, 08 Oktober 2020 - 06:35 WIB
Dunia Normal Akhir 2021
Vaksin kini menjadi tumpuan utama bangsa-bangsa di dunia. Bahkan jika vaksin mujarab, negara-negara kaya akan kembali normal pada akhir 2021 mendatang. Selain manjur melawan korona, kunci bangkitnya negara-negara kaya juga dipengaruhi keadilan dalam distribusi vaksin. (Baca juga: Berpikir Positif Enyahkan Covid-19)
Hingga saat ini, belum ada satu pun vaksin yang dinyatakan bisa digunakan dan aman untuk manusia. “Hingga akhir tahun depan, kamu bisa kembali normal. Itu adalah skenario terbaik,” kata pendiri Microsoft, Bill Gates, 64, dalam The Wall Street Journal CEO Council.
Gates mengatakan, kapasitas saat ini akan terus ditingkatkan. Alokasi vaksin khusus untuk Amerika Serikat (AS) dan negara lain juga menjadi perhatian.
Gates telah menyumbangkan lebih dari USD36 miliar kepada Bill & Melinda Gates Foundation untuk menangkal kemiskinan dan perawatan kesehatan yang buruk. Bulan lalu, yayasan tersebut menandatangani kesepakatan dengan 16 perusahaan farmasi dunia.
Gates berkomitmen untuk meningkatkan skala pabrik dan mempercepat produksi vaksin setelah adanya persetujuan dari otoritas kesehatan. Dengan begitu, vaksin bisa didistribusikan secara luas secepatnya.
Rusia sudah mendorong salah satu vaksin yang diproduksinya lewat vaksinasi massal bersamaan dengan uji klinis pada manusia. Itu memicu perhatian dari pengamat yang menunjukkan Rusia lebih memprioritaskan gengsi nasional dibandingkan keselamatan dan keamanan penduduknya. “Kita juga sudah berbicara dengan Rusia dan China,” kata Gates. (Baca juga: Jokowi Pergi ke Luar Kota, Istana Bantah Hindari Demo Tolak Omnibus Law)
Direktur Badan Kesehatan Dunia (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus menyatakan, vaksin korona diperkirakan akan tersedia pada akhir tahun ini. Dia juga menyerukan solidaritas dan komitmen politik dari semua pemimpin dunia untuk menjamin keseteraan distribusi vaksin jika memang sudah tersedia. “Kita akan membutuhkan vaksin dan berharap pada akhir tahun ini kita akan memiliki vaksin. Itu adalah harapan,” kata Tedros.
Vaksin korona yang dikembangkan Pfizer/BioNTech dan AstraZeneca/Oxford University merupakan kandidat yang menjadi urutan pertama untuk mendapatkan persetujuan di negara Barat. Sedangkan sembilan vaksin eksperimen masuk dalam daftar fasilitas vaksin global COVAX yang dipelopori WHO untuk didistribusikan sebanyak dua miliar dosis hingga akhir 2021.
WHO kini mengandalkan Jerman, Inggris dan Australia untuk mereformasi kekuatan WHO. Langkah itu setelah pemerintahan Presiden AS Donald Trump mengkritik penanganan pandemi korona di China. Tedros mengabaikan kritik Trump dan menyatakan lembaganya telah bekerja memberikan informasi tentang pandemi ini.
Vaksin kini menjadi tumpuan utama bangsa-bangsa di dunia. Bahkan jika vaksin mujarab, negara-negara kaya akan kembali normal pada akhir 2021 mendatang. Selain manjur melawan korona, kunci bangkitnya negara-negara kaya juga dipengaruhi keadilan dalam distribusi vaksin. (Baca juga: Berpikir Positif Enyahkan Covid-19)
Hingga saat ini, belum ada satu pun vaksin yang dinyatakan bisa digunakan dan aman untuk manusia. “Hingga akhir tahun depan, kamu bisa kembali normal. Itu adalah skenario terbaik,” kata pendiri Microsoft, Bill Gates, 64, dalam The Wall Street Journal CEO Council.
Gates mengatakan, kapasitas saat ini akan terus ditingkatkan. Alokasi vaksin khusus untuk Amerika Serikat (AS) dan negara lain juga menjadi perhatian.
Gates telah menyumbangkan lebih dari USD36 miliar kepada Bill & Melinda Gates Foundation untuk menangkal kemiskinan dan perawatan kesehatan yang buruk. Bulan lalu, yayasan tersebut menandatangani kesepakatan dengan 16 perusahaan farmasi dunia.
Gates berkomitmen untuk meningkatkan skala pabrik dan mempercepat produksi vaksin setelah adanya persetujuan dari otoritas kesehatan. Dengan begitu, vaksin bisa didistribusikan secara luas secepatnya.
Rusia sudah mendorong salah satu vaksin yang diproduksinya lewat vaksinasi massal bersamaan dengan uji klinis pada manusia. Itu memicu perhatian dari pengamat yang menunjukkan Rusia lebih memprioritaskan gengsi nasional dibandingkan keselamatan dan keamanan penduduknya. “Kita juga sudah berbicara dengan Rusia dan China,” kata Gates. (Baca juga: Jokowi Pergi ke Luar Kota, Istana Bantah Hindari Demo Tolak Omnibus Law)
Direktur Badan Kesehatan Dunia (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus menyatakan, vaksin korona diperkirakan akan tersedia pada akhir tahun ini. Dia juga menyerukan solidaritas dan komitmen politik dari semua pemimpin dunia untuk menjamin keseteraan distribusi vaksin jika memang sudah tersedia. “Kita akan membutuhkan vaksin dan berharap pada akhir tahun ini kita akan memiliki vaksin. Itu adalah harapan,” kata Tedros.
Vaksin korona yang dikembangkan Pfizer/BioNTech dan AstraZeneca/Oxford University merupakan kandidat yang menjadi urutan pertama untuk mendapatkan persetujuan di negara Barat. Sedangkan sembilan vaksin eksperimen masuk dalam daftar fasilitas vaksin global COVAX yang dipelopori WHO untuk didistribusikan sebanyak dua miliar dosis hingga akhir 2021.
WHO kini mengandalkan Jerman, Inggris dan Australia untuk mereformasi kekuatan WHO. Langkah itu setelah pemerintahan Presiden AS Donald Trump mengkritik penanganan pandemi korona di China. Tedros mengabaikan kritik Trump dan menyatakan lembaganya telah bekerja memberikan informasi tentang pandemi ini.
tulis komentar anda