Jawab Asumsi Negatif, Menkes Terawan Disarankan Lakukan Empat Hal Ini

Selasa, 29 September 2020 - 17:30 WIB
Asumsi negatif publik terhadap kinerja Menteri Kesehatan (Menkes) Terawan Agus Putranto dalam menangani pandemi Covid-19 menjadi sesuatu yang santer dibicarakan. Foto/SINDOnews
JAKARTA - Asumsi negatif publik terhadap kinerja Menteri Kesehatan (Menkes) Terawan Agus Putranto dalam menangani pandemi Covid-19 menjadi sesuatu yang santer dibicarakan di media sosial (Medsos). Bahkan, kian mendapatkan sentimen negatif setelah Terawan tidak hadir di acara talkshow Mata Najwa semalam.

Terkait hal itu, anggota Komisi IX DPR Saleh Partaonan Daulay menilai Terawan pasti memiliki alasan sendiri tidak ingin berbicara di publik. Namun, dia memberikan sejumlah masukan kepada Menkes Terawan untuk melakukan empat hal ini guna membuktikan bahwa Menkes juga bekerja dalam penanganan pandemi Covid-19 ini. “Kalau Pak Terawan nggak mau bicara ke publik secara terbuka, Pak Terawannya mungkin lagi hemat biara. Kan style orang berbeda-beda. Nah, saya ada masukan untuk Menkes Terawan supaya (penilaiannya) objektif,” kata Saleh saat dihubungi SINDO Media, Selasa (29/9/2020). (Baca juga: Menkes Terawan Jadi Sorotan, Komunikasi Publiknya Dinilai Lemah)

Pertama, Saleh meminta Menkes Terawan untuk meningkatkan koordinasi dengan Kementerian/Lembaga (K/L) terkait untuk memutus mata rantai penyebaran Covid, termasuk koordinasi juga dengan pemerintah daerah (Pemda). Karena itu, dalam rangka menegakkan protokol kesehatan sebagaimana yang direkomendasikan, Kemenkes tidak bisa sendiri, dan butuh bantuan pemda, kepolisian, aparat lainnya dan juga kesadaran masyarakat. “Justru selama ini pemberlakuan PSBB tidak efektif karena kedisiplinan orang dalam mematuhi protokol kesehatan nggak bagus,” ujar Saleh. (Baca juga: Kinerja Terawan Disorot, DPR Tegaskan Masalah Corona Tanggung Jawab Semua)



Kedua, Pelaksana Harian (Plh) Ketua Fraksi PAN ini meminta Terawan untuk memenuhi alat kesehatan (Alkes) dan obat-obatan di rumah sakit rujukan Covid-19 di seluruh Indonesia karena selama ini masih kurang. Tentu hal ini juga membutuhkan koordinasi juga dengan Kementerian Keuangan (Kemenkeu) supaya uangnya ada dan kebutuhan alkes serta obat-obatan bisa terpenuhi. “Karena meningkatnya pasien Covid ini tentu membutuhkan tempat perawatan, ruang isolasi, alkes dan obat untuk menangani mereka,” imbuhnya. (Baca juga: Kinerja Menkes Disorot Media Asing, Politikus PKS: Ada Benarnya)

Ketiga, kata Saleh, Terawan perlu segera meningkatkan jumlah tracing dan testing masyarakat dalam bentuk PCR swab test dan bukan sekedar rapid test lagi. Karena, semakin banyak orang yang dites maka semakin tepat penanganan Covid-19. “Swab yang dilakukan belum maksimal karena peran pemerintah menyediakan tes usap yang gratis dan murah belum dilakukan,” ucap Saleh.

Terakhir, Saleh menambahkan, pihaknya mendorong Menkes Terawan meningkatkan SDM berupa dokter-dokter spesialis karena, banyak sekali RS di daerah yang tidak memiliki dokter spesialis, sehingga banyak orang di daerah yang dirujuk ke RS di atasnya dan menyebabkan RS rujukan Covid-19 di tingkat pusat atau kota selalu ramai dan penuh. “Karena itu, empat hal ini lebih penting dikerjakan Pak Terawan secara sungguh-sungguh dalam rangka menjawab apa yang diasumsikan orang-orang terkait kinerjanya Pak Terawan,” pungkasnya. *kiswondari
(cip)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More