Pemerintah Minta Standar Masker di Daerah Merah Harus Kualitas Baik

Senin, 28 September 2020 - 14:04 WIB
Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Doni Monardo memberikan tanggapannya terkait dengan standarisasi masker yang tepat untuk mencegah penularan virus Corona. Foto/SINDOnews/Yorri Farli
JAKARTA - Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Doni Monardo memberikan tanggapannya terkait dengan standarisasi masker yang tepat untuk mencegah penularan virus Corona.

(Baca juga: Data Terbaru, 1.108 WNI di Luar Negeri Sembuh Covid-19)

Menurutnya, semua masker berguna namun untuk wilayah zona merah atau dengan tingkat risiko penularan tinggi harus ada standarisasinya. (Baca juga: Gatot Ungkap Kebangkitan Komunis, Pengamat: Terlalu Dibesar-besarkan)



"Bagi daerah yang zona merah, lantas tingkat risiko penularan tinggi, perlu kita buatkan sebuah standardisasi," kata Doni seusai rapat terbatas, Senin (28/9/2020).

Dia mengatakan, Satgas telah bekerja sama dengan berbagai pihak, terkait standarisasi masker di zona merah tersebut.

"Tim dari satgas, tim pakar bersama dengan beberapa perusahaan telah bisa membuat masker yang diproduksi secara lokal tetapi memiliki standar filter yang cukup tinggi, antara 70-80%. Dan ini sudah mendapat rekomendasi dari BPPT dan juga standar dari Jerman. Jadi dua lembaga, satu Jerman dan BPPT," ungkapnya.

Doni menjelaskan, pihaknya akan terus mengembangkan hal ini agar kualitas masker yang digunakan oleh masyarakat semakin baik. "Tetapi saya katakan, semua jenis masker sangat bermanfaat," tegasnya.

"Tinggal kita melihat kita berada di daerah mana. Daerah risiko rendah mungkin kualitas maskernya tidak perlu yang tinggi. Tetapi daerah dengan risiko tinggi terutama zona merah tentu kami imbau masyarakat agar menggunakan standar masker yang berkualitas sehingga risiko penularan kecil," pungkasnya.
(maf)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More