Bahas soal Puan Maharani di Rapat Anggaran, Arteria-Sahroni Adu Mulut
Senin, 14 September 2020 - 14:22 WIB
"Jangan sampai anggaran terkait masalah hubungan parpol atau dengan pimpinannya. Ini menyikapi jangan sampai mencampuri urusan terkait anggaran. Begitu juga dengan masalah personalnya Pak Santoso, saya sudah tahu, tapi ini adalah faktor personal yang akan disampaikan pada fungsi pengawasan, begitu Pak Arteria," katanya.
Kemudian, Sahroni mempersilakan Wakapolri untuk menjelaskan sejumlah pertanyaan anggota Komisi III yang berkaitan tentang anggaran.
"Pak Wakapolri, karena teman-teman sudah menyampaikan hal terkait monggo kiranya Pak Wakapolri menjelaskan sebelum saya memberikan Pak Wakapolri penjelasan saya perpanjang lagi 10 menit untuk Pak Wakapolri untuk menjawab para anggota yang terhormat," tuturnya.
Namun, Arteria membalas bahwa sebenarnya ia hendak membahas soal anggaran Polri, namun pimpinan rapat sudah terlanjur berprasangka. "Tapi sebenernya Pak Ketua, saya sebenernya membahas anggaran tapi Pak Ketua ini apa sudah berprasangka dulu. Padahal yang saya katakan ini angka-angka semua," kilahnya.
Sahroni tidak menanggapi tapi, meminta perpanjangan waktu 10 menit karena waktu Raker yang disahkan sudah hampir habis. "Jadi jangan terlalu diiniin pak ketua, ini saya angka-angka semua," imbuh Arteria.
Sahroni mengatakan, ia dapat memahami itu, tapi karena ini rapat kerja anggaran, jadi ia meminta agar tidak dimasukkan faktor lain di dalamnya selain soal anggaran.
"Saya paham. Tapi angka yang berkaitan dengan program kritisi pada Polri jangan pada faktor yang lain gitu pak," ujarnya.
Arteria menjawab bahwa ia merasa tidak nyaman dipimpin oleh Sahroni karena dituduh demikian. "Jadi kalau begini saya kan juga enggak nyaman dipimpin sama Pak Ketua. Orang lagi bicara anggaran dibilang saya bicara pengawasan,” ungkap politikus PDIP itu.
Menurut Sahroni, ia sebagai pimpinan rapat berhak untuk mengingatkan anggota bahwa rapat ini berkaitan dengan anggaran dan bukan pengawasan. "Karena saya sebagai pimpinan saya berhak menyampaikan kepada saudara Arteria menjelaskan bahwa ini adalah fungsi pengawasan anggaran bukan pada fungsi pengawasan pada saat rapat kerja. Pak Wakapolri monggo silakan," katanya.
Kemudian, Sahroni mempersilakan Wakapolri untuk menjelaskan sejumlah pertanyaan anggota Komisi III yang berkaitan tentang anggaran.
"Pak Wakapolri, karena teman-teman sudah menyampaikan hal terkait monggo kiranya Pak Wakapolri menjelaskan sebelum saya memberikan Pak Wakapolri penjelasan saya perpanjang lagi 10 menit untuk Pak Wakapolri untuk menjawab para anggota yang terhormat," tuturnya.
Namun, Arteria membalas bahwa sebenarnya ia hendak membahas soal anggaran Polri, namun pimpinan rapat sudah terlanjur berprasangka. "Tapi sebenernya Pak Ketua, saya sebenernya membahas anggaran tapi Pak Ketua ini apa sudah berprasangka dulu. Padahal yang saya katakan ini angka-angka semua," kilahnya.
Sahroni tidak menanggapi tapi, meminta perpanjangan waktu 10 menit karena waktu Raker yang disahkan sudah hampir habis. "Jadi jangan terlalu diiniin pak ketua, ini saya angka-angka semua," imbuh Arteria.
Sahroni mengatakan, ia dapat memahami itu, tapi karena ini rapat kerja anggaran, jadi ia meminta agar tidak dimasukkan faktor lain di dalamnya selain soal anggaran.
"Saya paham. Tapi angka yang berkaitan dengan program kritisi pada Polri jangan pada faktor yang lain gitu pak," ujarnya.
Arteria menjawab bahwa ia merasa tidak nyaman dipimpin oleh Sahroni karena dituduh demikian. "Jadi kalau begini saya kan juga enggak nyaman dipimpin sama Pak Ketua. Orang lagi bicara anggaran dibilang saya bicara pengawasan,” ungkap politikus PDIP itu.
Menurut Sahroni, ia sebagai pimpinan rapat berhak untuk mengingatkan anggota bahwa rapat ini berkaitan dengan anggaran dan bukan pengawasan. "Karena saya sebagai pimpinan saya berhak menyampaikan kepada saudara Arteria menjelaskan bahwa ini adalah fungsi pengawasan anggaran bukan pada fungsi pengawasan pada saat rapat kerja. Pak Wakapolri monggo silakan," katanya.
(abd)
tulis komentar anda