Blanja.com Ditutup, Tanggung Jawab Siapa?
Jum'at, 04 September 2020 - 14:06 WIB
Hasnil Fajri
Praktisi & Pengamat TIK
PTTelekomunikasi Indonesia (Telkom) menutup layanan e-commerce Blanja.com mulai 1 September 2020. Hal Ini disampaikan manajemen blanja.com melalui situs perusahaan. Direktur Digital Business Telkom, Fajrin Rasyid menjelaskan, Telkom menutup Blanja.com dilakukan lantaran perusahaan pelat merah itu ingin fokus mengembangkan dan menangkap peluang bisnis e-commerce di segmen korporasi dan UMKM.
Penutupan atau penghentian operasi Blanja.com setelah 6 tahun dioperasikan dan didukung penuh oleh PT.Telkom dan e-bay menunjukkan kegagalan atau kekalahan Blanja.com berkompetisi di area marketplace Tanah Air. PT.Telkom tak mampu bertahan melawan pemain marketplace lain seperti Tokopedia, Shopee, Lazada, Blibli, JD.id, dan lain-lain.
Kegagalan Telkom di bisnis marketplace ini sudah yang kedua kalinya setelah sebelumnya Plasa.com awal 2000-an yang kemudian dirombak ulang dan di-rebranding menjadi Blanja.com yang bermitra dengan e-bay (pemain marketplace global) dari AS.
Bergabungnya Fajrin Rasyid, Co-founder Bukalapak Juni lalu sebenarnya diharapkan dapat membawa angin segar agar Blanja.com tumbuh pesat seperti Bukalapak menjadi unicorn. Nyatanya malah antiklimaks bagi Blanja,com yang berujung pada penutupan.
Dengan kenyataan tersebut, sebaiknya Telkom fokus saja dengan core bisnisnya di selular melalui anak usahanya, digital connectivity/infrastruktur (fiber, satelit & tower), digital platform (data center, cloud, IoT, big data/AI, cyber security), digital services (IT solusi dan konten digital) melalui anak dan cucu perusahaaanya serta layanan triple play internet broadband access, Indihome yang langsung dikelola Telkom holding. Anak dan cucu perusahaan yang menangani industri lain yang tidak ada hubungannya dengan industri TIK seperti bidang kesehatan, pengembangan dan manajemen properti dan lain-lain sebaiknya dilepas.
Telkom fokus saja menjadi full network services digital provider (FNSDP) atau leading digital telco di Indonesia. Tujuannya agar Telkom makin kuat posisinya di kawasan ASEAN, APAC, serta global.
Lalu siapa yang berangtung jawab atas ditutupnya Blanja.com yang sudah beroperasi selama 6 tahun dan menghabiskan investasi yang cukup besar tersebut ? Tentu semua tahu manajemen Blanja.com dan manajemem Telkom holding-lah yang paling bertanggung jawab.
Praktisi & Pengamat TIK
PTTelekomunikasi Indonesia (Telkom) menutup layanan e-commerce Blanja.com mulai 1 September 2020. Hal Ini disampaikan manajemen blanja.com melalui situs perusahaan. Direktur Digital Business Telkom, Fajrin Rasyid menjelaskan, Telkom menutup Blanja.com dilakukan lantaran perusahaan pelat merah itu ingin fokus mengembangkan dan menangkap peluang bisnis e-commerce di segmen korporasi dan UMKM.
Penutupan atau penghentian operasi Blanja.com setelah 6 tahun dioperasikan dan didukung penuh oleh PT.Telkom dan e-bay menunjukkan kegagalan atau kekalahan Blanja.com berkompetisi di area marketplace Tanah Air. PT.Telkom tak mampu bertahan melawan pemain marketplace lain seperti Tokopedia, Shopee, Lazada, Blibli, JD.id, dan lain-lain.
Kegagalan Telkom di bisnis marketplace ini sudah yang kedua kalinya setelah sebelumnya Plasa.com awal 2000-an yang kemudian dirombak ulang dan di-rebranding menjadi Blanja.com yang bermitra dengan e-bay (pemain marketplace global) dari AS.
Bergabungnya Fajrin Rasyid, Co-founder Bukalapak Juni lalu sebenarnya diharapkan dapat membawa angin segar agar Blanja.com tumbuh pesat seperti Bukalapak menjadi unicorn. Nyatanya malah antiklimaks bagi Blanja,com yang berujung pada penutupan.
Dengan kenyataan tersebut, sebaiknya Telkom fokus saja dengan core bisnisnya di selular melalui anak usahanya, digital connectivity/infrastruktur (fiber, satelit & tower), digital platform (data center, cloud, IoT, big data/AI, cyber security), digital services (IT solusi dan konten digital) melalui anak dan cucu perusahaaanya serta layanan triple play internet broadband access, Indihome yang langsung dikelola Telkom holding. Anak dan cucu perusahaan yang menangani industri lain yang tidak ada hubungannya dengan industri TIK seperti bidang kesehatan, pengembangan dan manajemen properti dan lain-lain sebaiknya dilepas.
Telkom fokus saja menjadi full network services digital provider (FNSDP) atau leading digital telco di Indonesia. Tujuannya agar Telkom makin kuat posisinya di kawasan ASEAN, APAC, serta global.
Lalu siapa yang berangtung jawab atas ditutupnya Blanja.com yang sudah beroperasi selama 6 tahun dan menghabiskan investasi yang cukup besar tersebut ? Tentu semua tahu manajemen Blanja.com dan manajemem Telkom holding-lah yang paling bertanggung jawab.
(poe)
tulis komentar anda