MKD Putuskan Anggota DPR Lakukan VCS Langgar Kode Etik, Diberi Sanksi Teguran Tertulis

Selasa, 03 Desember 2024 - 16:03 WIB
Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) DPR menyatakan Anggota Komisi V DPR dari Fraksi PDIP Haryanto terbukti melanggar kode etik lantaran telah melakukan video call sex (VCS) dengan ekshibisionisme. FOTO/ACHMAD AL FIQRI
JAKARTA - Mahkamah Kehormatan Dewan ( MKD) DPR menyatakan Anggota Komisi V DPR dari Fraksi PDIP Haryanto terbukti melanggar kode etik lantaran telah melakukan video call sex (VCS) dengan ekshibisionisme. Haryanto diberi sanksi teguran tertulis.

Sanksi itu diberikan dalam sidang permusyaratan MKD yang dihadiri oleh Haryanto dan pimpinan serta anggota MKD DPR.

"Berdasarkan pertimbangan hukum dan etika, MKD memutuskan bahwa teradu Yth Haryanto Nomor Anggota A-193 Fraksi PDIP terbukti melanggar kode etik dan diberikan sanksi teguran tertulis," kata Ketua MKD DPR Nazarudin Dek Gam yang bertindak memimpin rapat.





Dek Gam mengatakan, keputusan itu ditetapkan dalam rapat permusyawaratan MKD pada Selasa, 3 Desember 2024 yang bersifat tertutup. "Menghasilkan putusan final dan mengikat sejak tanggal dibacakan," kata Dek Gam.

Sebelumnya, Anggota Komisi V DPR dari Fraksi PDIP Haryanto membantah telah melakukan video call sex (VCS) yang viral di sosial media (sosmed) dalam beberapa waktu terakhir. Ia menegaskan, dirinya bukan pemeran dalam potongan VCS yang viral itu. Hal itu diungkapkan Haryanto dalam rapat evaluasi yang digelar Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) DPR RI, di ruang rapat MKD DPR, Gedung Nusantara I DPR RI, Selasa (3/12/2024).

Mulanya, MKD DPR menayangkan bukti berupa capture dan video asusila yang diduga mirip dengan Haryanto. Lantas, Anggota MKD DPR Mangihut Sinaga mempertanyakan kemiripan pemeran yang ada dalam potongan VCS itu dengan Haryanto.

"Mirip ngga sama Bapak? Gambar tadi Bapak sudah lihat, bukan tidak tahu. Gambar itu mirip nggak sama Bapak?" tanya Mangihut kepada Haryanto.

Merespons itu, Haryanto menjawab bahwa pemeran dalam video itu tak mirip dengannya. Menurutnya, manusia yang mirip dengannya ada banyak di dunia ini. "Nggak (mirip). Kalau saya kan nggak mirip, orang mirip kan banyak. Kan belum tentu," terang Haryanto.
(abd)
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More