Wisuda Program Sarjana dan Magister, Universitas Ibnu Chaldun Siap Berkontribusi bagi Bangsa

Kamis, 28 November 2024 - 21:22 WIB
Institusi pendidikan tinggi Islam dapat memberikan kontribusi strategis dalam harmonisasi percepatan SDGs melalui tiga pilar utama Tri Dharma Perguruan Tinggi yakni pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat.

Kepala LLDIKTI Wilayah III Prof Dr Toni Toharudin mengungkapkan bahwa data dari Direktorat Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kemendagri, hanya 6% penduduk Indonesia yang telah berhasil mengenyam pendidikan tinggi dari total populasi 275,36 juta jiwa pada Juni 2022.

Menurutnya, meskipun tenaga terdidik lulusan perguruan tinggi terus mengalami peningkatan, namun penting dicatat bahwa tingkat keterserapan lulusan masih menyisakan masalah. Saat ini kita dihadapkan dengan situasi di mana populasi sarjana menjadi kelompok yang turut menyumbang angka pengangguran cukup tinggi.

“Data terbaru BPS memperlihatkan pendidikan tinggi menyumbang angka pengangguran terbuka sebesar 9,39% (terbesar kedua setelah lulusan SMK yang menyumbang 9,42%). Ini artinya banyak lulusan pendidikan tinggi yang belum memperoleh kesempatan untuk diserap dunia usaha dan dunia industri karena umumnya mereka tidak cukup memiliki keterampilan yang dibutuhkan,” ujarnya.

Rektor UIC Dr Rahmah Marsinah juga mengucapkan selamat kepada para wisudawan. Menurutnya, gelar akademik yang didapatkan pada hari ini adalah bentuk pengakuan terhadap penguasaan ilmu pengetahuan dan kompetensi.

“Dengan menyandang gelar tersebut, saudara kini mengemban tanggung jawab baru yang lebih tinggi untuk berkiprah dan memberikan sumbangsih kepada masyarakat, agama dan bangsa,” ujar Rahmah.

Mengutip Ibnu Khaldun, Rahmah menyebutkan bahwa pendidikan melahirkan orang berilmu, tapi agama melahirkan orang berakhlak, jadikan agama sebagai fondasi dalam mencari ilmu.

Rahmah juga mengingatkan 3 karakteristik penting dalam kehidupan yang harus dipegang para wisudawan. Pertama, Adaptif. Kemampuan untuk belajar tentang lingkungan dan dinamikanya. Kedua, Integritas yakni konsistensi antara prinsip atau nilai yang kita pegang, pikiran, sikap dan perbuatan, secara terus menerus.

“Yang ketiga adalah Responsif. Hal ini berkaitan dengan kepekaan dan kepedulian akan orang-orang lain dan yang terjadi di lingkungan kita. Kepekaan membuat kita menjadi realistis dan menggerakkan kita untuk ambil peranan demi kebaikan bersama,” ujar Rahmah.

Ketua Umum YPPIC Edy Haryanto menambahkan seseorang yang menyandang gelar akademik pendidikan tinggi harus mampu secara proaktif menjadi pribadi yang memiliki kemampuan, kecakapan dan keterampilan dalam berbagai bidang ilmu pengetahuan pada bidang tertentu.
Halaman :
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More