Santri Keluhkan Biaya Pendidikan, Atikoh: Ganjar-Mahfud Punya Program 1 Keluarga Miskin 1 Sarjana

Rabu, 07 Februari 2024 - 06:48 WIB
loading...
Santri Keluhkan Biaya Pendidikan, Atikoh: Ganjar-Mahfud Punya Program 1 Keluarga Miskin 1 Sarjana
Istri capres Ganjar Pranowo, Siti Atikoh Supriyanti berbincang dengan santri di Pondok Pesantren Syifaul Qobul Serang, Banten, Selasa (6/2/2024). FOTO/MPI/DEVI ARI RAHMADHANI
A A A
SERANG - Siti Atikoh Supriyanti terus menyerap aspirasi masyarakat. Kali ini, istri calon presiden (capres) Ganjar Pranowo itu melanjutkan safari politik ke Banten untuk mendengar berbagai aspirasi masyarakat, termasuk dari para santri di Pondok Pesantren Syifaul Qobul, Serang.

Dalam kesempatan ini, seorang santri laki-laki bernama Muhammad menyampaikan keluhan kepada Siti Atikoh. Muhammad menurutkan bahwa ibunya merupakan seorang guru TK sementara ayahnya belum memiliki pekerjaan. Sang ibu menjadi satu-satunya orang yang memiliki pemasukan di keluarganya.

"Karena cuma Ibu saya yang punya penghasilan, suka pusing tuh kalau sertifikat belum cair, tanggal tua, biaya ke mana-mana. Terus belum lagi bayar listrik lah, bayar itu lah," tutur Muhammad, Selasa (7/2/2024).



Kondisi itu membuat orang tuanya kesulitan membayar biaya sekolah, apalagi kuliah. Muhammad kemudian bertanya pada Siti Atikoh, apakah pasangan calon presiden dan wakil presiden (capres-cawapres) Ganjar Pranowo dan Mahfud MD memiliki program untuk meringankan biaya pendidikan?

"Kalau program 01, ada beasiswa anak guru. Kalau di 03 ada juga enggak?" tanya Muhammad.

Mendengar pertanyaan tersebut, Siti Atikoh langsung menjelaskan tentang program 1 keluarga 1 sarjana. Menurut Atikoh, semua anak di Indonesia yang tidak mampu berhak mendapatkan bantuan program yang disediakan Ganjar dan Mahfud tersebut.

"Kalau di Ganjar-Mahfud itu kalo berasal dari keluarga tidak mampu, tidak harus yang prestasinya itu mentereng," tutur Atikoh.

Atikoh menjelaskan, penerima beasiswa tidak semata-mata diukur oleh prestasi anak. Sebab, menurut Atikoh, adab pun menjadi salah satu pertimbangan yang penting.



"Kami sih lebih mementingkan adab ya, jadi bukan cuma dari sisi intelektualitas, tapi adab si anak, etika akhlak, karena itu yang akan dibawa, tidak hanya di dunia tapi di akhirat. Jadi jangan khawatir ya, itu memiliki tadi yang saya sampaikan, 1 keluarga 1 sarjana itu kalau yang difasilitasi pemerintah," ucap Siti Atikoh.

"Apabila anaknya berprestasi, kan bisa ambil dari program beasiswa," lanjutnya.

Menutup jawaban untuk Muhammad, Siti Atikoh berpesan agar Muhammad tidak pernah durhaka pada orang tua. "Belajar terus ya semangat. Kamu harus berbakti dengan orangtua kamu," kata Atikoh.
(abd)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1746 seconds (0.1#10.140)