Bonus Demografi Jadi Potensi dan Tantangan bagi Pemangku Kepentingan Sektor Pekerja Migran
Rabu, 27 November 2024 - 08:48 WIB
Di dalam negeri, kata Said, Apjati juga tidak akan tinggal diam menghadapi penempatan ilegal yang mencoreng citra Perusahaan Penempatan Pekerja Migran Indonesia (P3MI). "Apjati akan mendorong reformasi regulasi agar jasa P3MI menjadi pilihan utama. Kita perkuat, kita benahi, demi masa depan yang cerah," katanya.
Sementara, mantan Ketua Umum Apjati Ayub Basalamah menyatakan rasa syukurnya atas terpilihnya Said Saleh Alwaini. "Saya yakin ketum yang baru mampu (menghadapi tantangan). Sebab ketum yang baru berbasic pada dunia penempatan. Beliau mengurus perusahaan yang besar sehingga ketum yang baru ini mengetahui seluk-beluk dunia penempatan," ujarnya.
Wakil Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia/Wakil Kepala BP2MI Christina Aryani menggarisbawahi fokus Kementerian P2MI yang akan lebih menitikberatkan pada peran sebagai regulator. "Jadi, teman-teman Apjati bisa berperan di sini, karena sesuai diskusi kami dengan Pak Menteri, ke depannya mungkin kami akan lebih berkonsentrasi di peran sebagai regulator," ujarnya.
Dzulfikar Ahmad Tawalla menyampaikan bahwa PMI tidak hanya dipandang sebagai pahlawan devisa, melainkan menjadi instrumen economic growth. "Hal ini diharapkan tidak hanya di Indonesia, tetapi juga di negara-negara di mana mereka ditempatkan. Jadi saya kira adanya Apjati ini menjadi penting untuk akselerasi-akselerasi bagi pekerja migran Indonesia," jelasnya.
Sementara, mantan Ketua Umum Apjati Ayub Basalamah menyatakan rasa syukurnya atas terpilihnya Said Saleh Alwaini. "Saya yakin ketum yang baru mampu (menghadapi tantangan). Sebab ketum yang baru berbasic pada dunia penempatan. Beliau mengurus perusahaan yang besar sehingga ketum yang baru ini mengetahui seluk-beluk dunia penempatan," ujarnya.
Wakil Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia/Wakil Kepala BP2MI Christina Aryani menggarisbawahi fokus Kementerian P2MI yang akan lebih menitikberatkan pada peran sebagai regulator. "Jadi, teman-teman Apjati bisa berperan di sini, karena sesuai diskusi kami dengan Pak Menteri, ke depannya mungkin kami akan lebih berkonsentrasi di peran sebagai regulator," ujarnya.
Dzulfikar Ahmad Tawalla menyampaikan bahwa PMI tidak hanya dipandang sebagai pahlawan devisa, melainkan menjadi instrumen economic growth. "Hal ini diharapkan tidak hanya di Indonesia, tetapi juga di negara-negara di mana mereka ditempatkan. Jadi saya kira adanya Apjati ini menjadi penting untuk akselerasi-akselerasi bagi pekerja migran Indonesia," jelasnya.
(zik)
tulis komentar anda