6 Fakta Menarik Budi Arie, Ketum Projo yang Jadi Menteri di Dua Era Presiden Berbeda

Rabu, 13 November 2024 - 14:20 WIB
Waktu itu, penunjukan Budi Arie sebagai Menkominfo sempat menuai beragam kritikan. Pasalnya, ia tidak memiliki latar belakang yang relevan dengan posisinya.

3. Lebih Dulu Jadi Wakil Menteri

Sebelum jadi menteri, Budi Arie lebih dulu mencicipi jabatan wakil menteri. Ia ditunjuk oleh Presiden Jokowi sebagai Wakil Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (PDTT) pada 25 Oktober 2019.

Jabatan tersebut diduduki Budi Arie sampai Juli 2023. Pada tugasnya dulu, ia bekerja sama dengan Menteri Abdul Halim Iskandar.

4. Pernah Jadi Aktivis

Budi Arie lahir di Jakarta, 20 April 1969. Setelah lulus SMA, ia melanjutkan pendidikan ke jenjang perguruan tinggi dan masuk jurusan Ilmu Komunikasi Fisip Universitas Indonesia.

Selama berkuliah, Budi Arie memiliki pengalaman sebagai aktivis. Di sana, ia pernah menjadi Ketua Badan Perwakilan Mahasiswa (BPM) FISIP UI 1994 dan Presidium Senat Mahasiswa UI 1994-1995. Ia ikut mendirikan Forum Studi Mahasiswa dan Kelompok Pembela Mahasiswa (KPM) UI.

5. Sempat Berkarier di Dunia Jurnalistik hingga Bisnis

Sebelum masuk politik, Budi Arie lebih dulu berkarier di dunia jurnalistik. Tercatat, ia pernah menjadi pendiri Harian Bergerak pada 1998 hingga wartawan beberapa koran nasional antara tahun 1994 hingga 2001.

Selain jurnalistik, Budi Arie juga pernah masuk ke ranah bisnis. Ia sempat menduduki jabatan seperti Direktur Utama PT Mandiri Telekomunikasi Utama (2001-2009), Direktur PT Daya Mandiri (2010-2014), Direktur Utama NKE Investama (2009-2014), Direktur PT Sarana Global Informasi (2009-2014) hingga Direktur Utama PT Mitra Lumina Indonesia (2011-2014).

6. Sering Terlibat Kontroversi

Dalam sepak terjangnya, Budi Arie cukup sering menjadi perhatian. Namun, sebagian di antaranya mengarah ke kontroversi atas pernyataan-pernyataan yang dikeluarkannya.

Pada Juni 2024 misalnya, Budi Arie menuai kontroversi saat berkomentar terkait kasus pembakaran yang dilakukan oleh Briptu FN terhadap suaminya, Briptu RDW, yang dipicu oleh judi online. Waktu itu, Budi dalam sebuah pernyataan menyebut perempuan lebih kejam dari laki-laki.

"Ternyata perempuan lebih kejam dari laki-laki. Ini tanpa stereotip gender, tapi istrinya yang membunuh suaminya yang polisi," ujar Budi.
Halaman :
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More