Institut Kemandirian Dompet Dhuafa Dinilai Mampu Atasi Pengangguran
Selasa, 22 Oktober 2024 - 20:41 WIB
Ide pendirian Institut Kemandirian bermula dari kekhawatiran Dompet Dhuafa pada dua persoalan bangsa, yakni kemiskinan dan pengangguran. Di sisi lain, angka putus sekolah kian tinggi dan menyebabkan orang-orang muda tak punya kegiatan positif. Sehingga, rentan terjerumus pada aktivitas kriminal yang dapat menimbulkan masalah sosial baru.
Namun melalui Institut Kemandirian, Dompet Dhuafa mencoba mengurai masalah dengan memberikan pelatihan keterampilan (skill) dan mental yang siap untuk masuk dunia kerja dan industri bagi para peserta kelas. Dengan demikian, program ini dapat berkontribusi dalam mengurangi angka pengangguran dan kemiskinan di Indonesia.
Saat ini, jurusan program diklat IKDD lebih bervariasi. Setidaknya ada 15 jurusan program, seperti pelatihan barista, digital marketing, servis sepeda motor, servis AC, dan jurusan diklat lainya yang penyerapan dunia industrinya masih terbuka. Selain itu juga untuk memudahkan akses para mustahik di daerah, program IKDD tersebar juga di 7 titik wilayah.
Di antaranya di Sukabumi, Padang, Cirebon, Malang, dan Lampung. Sampai saat ini, IKDD telah melahirkan lebih kurang 8.031 alumni yang tersebar di seluruh Indonesia.
“Sudah barang tentu, program kami sejalan dengan dua tujuan SDGs, yakni tujuan nomor 4 (Pendidikan Berkualitas) dan Tujuan nomor 8 (pekerjaan layak dan pertumbuhan ekonomi). Sebagai contoh konkretnya adalah pada jurusan diklat otomotif sepeda motor. Para peserta diberikan pelatihan oleh instruktur terbaik berpengalaman dengan porsi kurikulum 80% praktik dan 20% teori,” kata Direktur Institut Kemandirian Dompet Dhuafa Aburrahman Usman.
“Ditunjang dengan fasilitas kelas dan bahan ajar yang memadai dan terbarukan. Setelah selesai proses diklat, peserta diuji dengan melakukan proses magang dan project sosial. Dari keseluruhan proses tersebut di atas, keberhasilanya dibuktikan dengan penghasilan yang diperoleh peserta pelatihan dengan bekerja maupun membuka unit usaha bengkel sekala UMKM,” jelas.
Pencapaian SDGs Award sangat bermakna bagi Dompet Dhuafa, setidaknya menyiratkan pesan bahwa untuk mendapatkan sesuatu yang diharapkan memerlukan niat dan tekad yang kuat. Terutama dalam memberikan akses layananan pendidikan vokasi terbaik bagi masyarakat yang membutuhkan. Raihan SDGs award menjadi titik awal bagi Dompet Dhuafa untuk terus bertumbuh dan berinovasi mencapai mimpi dan cita-cita di masa yang akan dating. Sehingga kebermanfaatan program ini dapat dirasakan lebih luas dan berdampak besar.
Namun melalui Institut Kemandirian, Dompet Dhuafa mencoba mengurai masalah dengan memberikan pelatihan keterampilan (skill) dan mental yang siap untuk masuk dunia kerja dan industri bagi para peserta kelas. Dengan demikian, program ini dapat berkontribusi dalam mengurangi angka pengangguran dan kemiskinan di Indonesia.
Saat ini, jurusan program diklat IKDD lebih bervariasi. Setidaknya ada 15 jurusan program, seperti pelatihan barista, digital marketing, servis sepeda motor, servis AC, dan jurusan diklat lainya yang penyerapan dunia industrinya masih terbuka. Selain itu juga untuk memudahkan akses para mustahik di daerah, program IKDD tersebar juga di 7 titik wilayah.
Di antaranya di Sukabumi, Padang, Cirebon, Malang, dan Lampung. Sampai saat ini, IKDD telah melahirkan lebih kurang 8.031 alumni yang tersebar di seluruh Indonesia.
“Sudah barang tentu, program kami sejalan dengan dua tujuan SDGs, yakni tujuan nomor 4 (Pendidikan Berkualitas) dan Tujuan nomor 8 (pekerjaan layak dan pertumbuhan ekonomi). Sebagai contoh konkretnya adalah pada jurusan diklat otomotif sepeda motor. Para peserta diberikan pelatihan oleh instruktur terbaik berpengalaman dengan porsi kurikulum 80% praktik dan 20% teori,” kata Direktur Institut Kemandirian Dompet Dhuafa Aburrahman Usman.
“Ditunjang dengan fasilitas kelas dan bahan ajar yang memadai dan terbarukan. Setelah selesai proses diklat, peserta diuji dengan melakukan proses magang dan project sosial. Dari keseluruhan proses tersebut di atas, keberhasilanya dibuktikan dengan penghasilan yang diperoleh peserta pelatihan dengan bekerja maupun membuka unit usaha bengkel sekala UMKM,” jelas.
Pencapaian SDGs Award sangat bermakna bagi Dompet Dhuafa, setidaknya menyiratkan pesan bahwa untuk mendapatkan sesuatu yang diharapkan memerlukan niat dan tekad yang kuat. Terutama dalam memberikan akses layananan pendidikan vokasi terbaik bagi masyarakat yang membutuhkan. Raihan SDGs award menjadi titik awal bagi Dompet Dhuafa untuk terus bertumbuh dan berinovasi mencapai mimpi dan cita-cita di masa yang akan dating. Sehingga kebermanfaatan program ini dapat dirasakan lebih luas dan berdampak besar.
(cip)
Lihat Juga :
tulis komentar anda