Implementasi Sila Pertama Pancasila, Kebebasan Beragama Hak Konstitusional yang Harus Dihormati
Kamis, 26 September 2024 - 09:20 WIB
Ustaz Suparman juga mengecam tindakan yang merendahkan agama lain dengan dalih menjaga kesakralan simbol agama sendiri. Ia mengutip Gus Dur yang menyatakan bahwa orang yang merasa terganggu dengan eksistensi agama lain sebetulnya imannya sendiri sangat lemah. Orang yang demikian tidak lain adalah sedang memanipulasi serta merendahkan agamanya sendiri.
"Jelas sekali di dalam Al-Qur'an disebutkan, wa lā tasubbū allażīna yad'ūna min dūnillāhi fa-yasubbullāha 'adwan bi gairi 'ilmin, każālika zayyanā likulli ummatin 'amalahum, ṡumma ilā rabbihim marji'uhum fa-yunabbi`uhum bimā kānū ya'malụn (QS Al-An’am: 108). Artinya, kita sama sekali tidak boleh menghina agama lain. Menghina ajaran agama dan tuhannya saja tidak boleh, apalagi mengganggu eksistensinya sampai melakukan demo," katanya.
Ustaz Suparman mengingatkan kembali teladan Nabi Muhammad dalam merawat keberagaman dan menghargai agama lain. Ia menyebutkan tatkala Rasulullah menyambut umat Kristiani dari Bani Najran datang ke Madinah. Saat itu, Nabi Muhammad memberikan mereka izin untuk beribadah di Masjid Nabawi. Menurut Ustadz Suparman, tindakan Rasulullah ini menunjukkan bahwa Islam adalah agama yang merangkul dan menghormati agama lain.
"Mereka yang bertindak arogan terhadap agama lain, dengan mengatasnamakan Islam, sebenarnya sedang mencederai citra Islam itu sendiri. Semua umat beragama perlu merawat keberagaman dan menghormati hak-hak konstitusional setiap agama. Dengan demikian, Indonesia dapat terus hidup dalam harmoni dan damai, sesuai dengan ajaran Islam yang sesungguhnya," katanya.
"Jelas sekali di dalam Al-Qur'an disebutkan, wa lā tasubbū allażīna yad'ūna min dūnillāhi fa-yasubbullāha 'adwan bi gairi 'ilmin, każālika zayyanā likulli ummatin 'amalahum, ṡumma ilā rabbihim marji'uhum fa-yunabbi`uhum bimā kānū ya'malụn (QS Al-An’am: 108). Artinya, kita sama sekali tidak boleh menghina agama lain. Menghina ajaran agama dan tuhannya saja tidak boleh, apalagi mengganggu eksistensinya sampai melakukan demo," katanya.
Ustaz Suparman mengingatkan kembali teladan Nabi Muhammad dalam merawat keberagaman dan menghargai agama lain. Ia menyebutkan tatkala Rasulullah menyambut umat Kristiani dari Bani Najran datang ke Madinah. Saat itu, Nabi Muhammad memberikan mereka izin untuk beribadah di Masjid Nabawi. Menurut Ustadz Suparman, tindakan Rasulullah ini menunjukkan bahwa Islam adalah agama yang merangkul dan menghormati agama lain.
"Mereka yang bertindak arogan terhadap agama lain, dengan mengatasnamakan Islam, sebenarnya sedang mencederai citra Islam itu sendiri. Semua umat beragama perlu merawat keberagaman dan menghormati hak-hak konstitusional setiap agama. Dengan demikian, Indonesia dapat terus hidup dalam harmoni dan damai, sesuai dengan ajaran Islam yang sesungguhnya," katanya.
(abd)
Lihat Juga :
tulis komentar anda