Penerapan Ideologi Pancasila di Era Milenial, dari Sila Pertama hingga Kelima
loading...
A
A
A
JAKARTA - Penerapan ideologi Pancasila di era milenial perlu diketahui oleh seluruh masyarakat Indonesia. Hal ini penting agar identitas bangsa tidak tergerus oleh perkembangan zaman.
Dilansir dari artikel jurnal berjudul "Penerapan Nilai Pancasila dalam Kehidupan Generasi Milenial", generasi milenial hidup di tengah arus globalisasi. Nilai-nilai Pancasila yang seharus terpatri dalam jiwa mulai terkikis.
Diperlukan upaya agar Pancasila sebagai pandangan hidup berbangsa dan bernegara terinternalisasi dalam jiwa generasi milenial. Salah satunya adalah dengan menerapkan Pancasila sebagai tuntunan dalam kehidupan sehari-hari.
- Membuat konten positif di media sosial yang menginspirasi nilai-nilai toleransi beragama.
- Menghindari penyebaran ujaran kebencian atau hoax yang menyerang keyakinan orang lain.
- Melakukan kampanye donasi online untuk membantu korban bencana.
- Menyebarkan konten yang mempromosikan hak asasi manusia dan anti diskriminasi.
- Menghindari penyebaran informasi yang memicu perpecahan di media sosial.
- Mengikuti komunitas yang mempromosikan persatuan dan keberagaman di Indonesia.
Dilansir dari artikel jurnal berjudul "Penerapan Nilai Pancasila dalam Kehidupan Generasi Milenial", generasi milenial hidup di tengah arus globalisasi. Nilai-nilai Pancasila yang seharus terpatri dalam jiwa mulai terkikis.
Diperlukan upaya agar Pancasila sebagai pandangan hidup berbangsa dan bernegara terinternalisasi dalam jiwa generasi milenial. Salah satunya adalah dengan menerapkan Pancasila sebagai tuntunan dalam kehidupan sehari-hari.
5 Penerapan Ideologi Pancasila pada Era Milenial
1. Sila Pertama
- Mempunyai satu agama dan melaksanakan peribadatan sesuai dengan agama yang diikuti serta tidak memaksa orang lain untuk masuk ke agama yang dianutnya.- Membuat konten positif di media sosial yang menginspirasi nilai-nilai toleransi beragama.
- Menghindari penyebaran ujaran kebencian atau hoax yang menyerang keyakinan orang lain.
2. Sila Kedua
- Menghargai segala perbedaan ditengah masyarakat yang meliputi perbedaan suku, agama, dan ras.- Melakukan kampanye donasi online untuk membantu korban bencana.
- Menyebarkan konten yang mempromosikan hak asasi manusia dan anti diskriminasi.
3. Sila Ketiga
- Harus memiliki rasa cinta pada tanah air untuk menjaga persatuan dan kesatuan masyarakat.- Menghindari penyebaran informasi yang memicu perpecahan di media sosial.
- Mengikuti komunitas yang mempromosikan persatuan dan keberagaman di Indonesia.