Ketum TP PKK Tegaskan Sekarang Waktunya Bertindak Nyata Bantu Masyarakat
Rabu, 26 Agustus 2020 - 19:17 WIB
"Maka masker menjadi salah satu pertahanan penting mencegah masuknya virus. Selain, rajin mencuci tangan dengan sabun atau hand sanitizer dan menjaga jarak. Dalam konteks ini PKK Gebrak Masker diluncurkan. Dan dalam konteks ini pula para kader PKK dilibatkan," ucapnya.
"Kita kader PKK sudah dikenal perannya di masyarakat. Sampai ke desa-desa dalam mensosialisasikan dan mengimplementasikan 10 program pokok PKK. Di situ banyak sekali fungsi-fungsi kemasyarakatan yang kita terlibat di dalamnya. Banyak sekali program-program Pemerintah yang berhasil karena peran kader PKK, salah satunya adalah Posyandu," sambungnya.
Maka kata dia, kemudian Presiden Joko Widodo (Jokowi) mempercayakan pembagian masker ini kepada kader PKK. Arena l memang kader PKK sudah membuktikan kiprahnya di masyarakat sejak lama. Berperan langsung khususnya dalam masalah kesehatan.
"Kita sudah mengenal bagaimna ibu-ibu kader PKK mensosialisasikan ibu sehat, bayi sehat, keluarga sehat. Nah sekarang yang diperlukan ini adalah masyarakat Indonesia sehat melalui pembagian masker. Saya yakin bahwa kegiatan pembagian masker ini sudah dilaksanakan di Provinsi Jambi bahkan di seluruh Indonesia. Sejak awal kita sudah menganjurkan kepada seluruh kepengurusan PKK untuk menyalurkan anggaran-anggaran mereka kepada kesehatan yang menyangkut Covid-19," katanya.
Namun lanjut Tri, penggunaan dan kesadaran masyarakat untuk biasa pakai masker yang benar masih kurang. Banyak yang merasa tidak akan tertular virus. Menganggap virus ini hanya beredar di masyarakat perkotaan.
"Itu pendapat yang salah, bahkan ada yang bilang ini konspirasi Pemerintah dan lain-lain, hoaks dan lain-lain, bahkan masih ada orang-orang yang menyuarakan hal-hal seperti itu yang menyesatkan masyarakat. Untuk menyadarkan masyarakat, mensosialisasikan kepada masyarakat pentingnya memakai masker dan protokol kesehatan lainnya, yaitu kita selalu menjaga menjaga jarak, sering mencuci tangan, dan hindari kerumunan," urainya.
"Selain itu, kita juga harus menjaga imunitas kita, karena virus ini tidak ada obatnya. Mungkin ada vaksin masih dalam percobaan. Kemudian Januari mungkin diproduksi, tapi untuk memvaksin sekian juta masyarakat ini itu memerlukan waktu yang lama, mungkin bisa satu tahun dua tahun," pungkasnya.
Lihat Juga: Atas Arahan Ibu Negara, TP PKK Pusat Bareng Kementerian Berlatih Angklung Ciptakan Rekor Dunia
"Kita kader PKK sudah dikenal perannya di masyarakat. Sampai ke desa-desa dalam mensosialisasikan dan mengimplementasikan 10 program pokok PKK. Di situ banyak sekali fungsi-fungsi kemasyarakatan yang kita terlibat di dalamnya. Banyak sekali program-program Pemerintah yang berhasil karena peran kader PKK, salah satunya adalah Posyandu," sambungnya.
Maka kata dia, kemudian Presiden Joko Widodo (Jokowi) mempercayakan pembagian masker ini kepada kader PKK. Arena l memang kader PKK sudah membuktikan kiprahnya di masyarakat sejak lama. Berperan langsung khususnya dalam masalah kesehatan.
"Kita sudah mengenal bagaimna ibu-ibu kader PKK mensosialisasikan ibu sehat, bayi sehat, keluarga sehat. Nah sekarang yang diperlukan ini adalah masyarakat Indonesia sehat melalui pembagian masker. Saya yakin bahwa kegiatan pembagian masker ini sudah dilaksanakan di Provinsi Jambi bahkan di seluruh Indonesia. Sejak awal kita sudah menganjurkan kepada seluruh kepengurusan PKK untuk menyalurkan anggaran-anggaran mereka kepada kesehatan yang menyangkut Covid-19," katanya.
Namun lanjut Tri, penggunaan dan kesadaran masyarakat untuk biasa pakai masker yang benar masih kurang. Banyak yang merasa tidak akan tertular virus. Menganggap virus ini hanya beredar di masyarakat perkotaan.
"Itu pendapat yang salah, bahkan ada yang bilang ini konspirasi Pemerintah dan lain-lain, hoaks dan lain-lain, bahkan masih ada orang-orang yang menyuarakan hal-hal seperti itu yang menyesatkan masyarakat. Untuk menyadarkan masyarakat, mensosialisasikan kepada masyarakat pentingnya memakai masker dan protokol kesehatan lainnya, yaitu kita selalu menjaga menjaga jarak, sering mencuci tangan, dan hindari kerumunan," urainya.
"Selain itu, kita juga harus menjaga imunitas kita, karena virus ini tidak ada obatnya. Mungkin ada vaksin masih dalam percobaan. Kemudian Januari mungkin diproduksi, tapi untuk memvaksin sekian juta masyarakat ini itu memerlukan waktu yang lama, mungkin bisa satu tahun dua tahun," pungkasnya.
Lihat Juga: Atas Arahan Ibu Negara, TP PKK Pusat Bareng Kementerian Berlatih Angklung Ciptakan Rekor Dunia
(maf)
tulis komentar anda