AI Pengganti Pekerja?

Senin, 19 Agustus 2024 - 10:47 WIB
Candra Fajri Ananda, Staf Khusus Menteri Keuangan RI. Foto/Dok. SINDOnews
Candra Fajri Ananda

Staf Khusus Menteri Keuangan

BEBERAPA tahun terakhir, kuantitas Tenaga Kerja (TK) di berbagai negara terus menunjukkan tren peningkatan yang signifikan, termasuk Indonesia. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat bahwa pada Februari 2023, jumlah angkatan kerja di Indonesia mencapai 144 juta orang, meningkat sekitar 2,5 juta dibandingkan tahun sebelumnya.



Peningkatan jumlah tenaga kerja tentu membawa dampak positif, terutama dari sisi penyediaan sumber daya manusia yang memadai untuk memenuhi kebutuhan sektor-sektor ekonomi yang terus berkembang. Selain dari sisi kuantitas, kualitas tenaga kerja pun mengalami peningkatan.

Hal tersebut terlihat dari data BPS (2023) yang menunjukkan bahwa jumlah tenaga kerja di Indonesia yang memiliki pendidikan menengah ke atas mencapai 63,6% dari total angkatan kerja, naik dari 60,5% di tahun 2020. Kualitas tenaga kerja yang semakin baik tersebut memberikan dampak positif pada produktivitas nasional.

Teori pertumbuhan ekonomi menyebutkan bahwa peningkatan kualitas tenaga kerja melalui pendidikan dan pelatihan dapat berkontribusi pada peningkatan output dan efisiensi ekonomi secara keseluruhan. Artinya, dengan tenaga kerja yang lebih terdidik dan terampil, sektor-sektor ekonomi di Indonesia memiliki peluang lebih besar untuk berinovasi dan meningkatkan daya saing di pasar global.

Seiring dengan peningkatan kuantitas dna kualitas tenaga kerja, sektor-sektor ekonomi di Indonesia juga mengalami integrasi yang semakin erat. Integrasi ini ditandai dengan semakin terhubungnya berbagai sektor ekonomi, baik di tingkat lokal, nasional, maupun internasional.

Alhasil, kondisi tersebut menciptakan tantangan baru dalam hal efisiensi operasional, terutama mengingat semakin terbatasnya Sumber Daya Alam (SDA) yang tersedia. Data Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menunjukkan bahwa cadangan minyak bumi Indonesia hanya tersisa untuk 9,5 tahun ke depan dengan tingkat produksi saat ini.

Dalam menghadapi tantangan tersebut, maka sektor-sektor ekonomi mutlak dituntut untuk semakin efisien dalam menggunakan SDA yang ada. Sekaligus mengembangkan metode baru untuk memanfaatkan sumber daya secara lebih berkelanjutan.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More